Selasa, 19 Juni 2012

Ngantuk Ngerjain Tugas

Ngantuk
Lemas..
Pengen cepet selesai...
Pengen pulang.....
Rindu Cilegon


Di LSI bareng Mbak Nina, Ka Arif dan Mbak Sisi

Minggu, 17 Juni 2012

Ketemu Marwah


Alhamdulillah bisa bertemu wajah ceria anak-anak di sinar sari.
Kemudian ada ibunya juga membawa anaknya berumur tiga bulan beratnya sudah tujuh kilo. Masya Allah lucu banget ngegemesin, wajahnya bersih putih, dan Marwah tidak menangis saat aku mengendongnya. Aku candainya hingga ia tertawa terbahak dan senyum kecil tak henti-hentinya.

 
Lovely.....Marwah.

 
Tapi hari ini aku JUGA tidak melihat Sabina, anak itu juga lucu dan imut, aku kangen dengan Sabina.  Kemana Sabina????

 

 
Usai dari tempat bimbel aku dan Mpit menuju Giant, sekedar refreshing sebentar. Alhamdulillah happy. Thank You Mpit sudah menemaniku jalan.


 
Sinar Sari, 17 Juni 2012

 

 

 

Akan Indah Pada Waktunya



Sebagai Wanita yang ingin selalu taat, aku sering banyak beristighfar saat tak sengaja memandangnya dengan penuh rasa cinta. Dosakah diriku? Bahkan secara sadar aku ingin dia memandangiku. SemogaAllah mengampuniku. Tapi sebagai seorang Wanita, rasa cintaku hanya bergemuruh di kalbu tak mampu aku ungkapkan dengan kata-kataWanitamemang diciptakan untuk diam seribu bahasa ketika segudang cinta tertambat di hati. Semoga Allah memahami kegalauan hatiku ini. Bukankah Allah telah menciptakan laki-laki sebagai pasangan wanita? Jika ya, izinkan aku untuk memilikinya seorang yang aku harapkan. Ya Allah jika dia baik bagiku, sampaikan bisikanku, jika tidak baik bagiku, tolong tenangkanlah hati ini. Mohon kepada-Nya.
Waktu malam minggu pukul delapan lebih tiga puluh menit. Ketika aku sedang fokus menulis didepan laptop marun ternyata handphoneku bernyanyi dengan nada dering Melly Goeslaw ketika cinta bertasbih menandakan SMS masuk. Membuat aku terkejut dengan isi pesannya serta nama laki-laki yang tak kukenal. Pikirku mungkin salah sambung sehingga aku tidak mempedulikannya. Selang berapa menit, SMS masuk lagi dengan pesan serupa dan dari pengirim yang sama. Akhirnya aku kesal dan langsung mematikan handphoneku yang berwarna silver dan kusimpan di atas rak buku yang berdekatan dengan meja belajar. Aku pun melanjutkan ceritaku di depan laptop.
Keesokan paginya pukul empat lebih tiga puluh menit usai solat subuh dan Al-Matsurat. Setelah itu banyak pesan yang masuk diantaranya nomor handphone laki-laki yang tak jelas itu dengan isi pesan yang membuatku angry. Kucoba untuk menghubunginya ternyata benar seorang laki-laki yang katanya ingin kenalan. Ia mengaku dapat nomor handphoneku dari seseorang yang tak mau menyebutkan namanya. Aku sebel dengan orang itu sambil memohon ampun untukku dan untuknya kepada Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Sebut saja aku Bunga dengan sosok yang penuh lembut, semangat dan anggun. Hmmm, jangan bayangin penulisnya yahBunga anak yang pendiam namun mudah bergaul dengan siapa saja. Terkadang orang-orang yang disekilingnya penuh keheranan terhadap dirinya. Segi penampilan alhamdulillah ia selalu menutup auratnya dengan balutan jilbab yang cukup lebar dan ia paling suka jilbab yang berwarna merah marun bermotifkan bunga-bunga. Entah kenapa sikapnya yang berubah baik itu mengejutkan banyak orang terutama sahabat dekatnya, Ayu. Sewaktu dulu di SMA ia tidak seperti itu, ia anak yang malas dan egois. Astagfirullahaladzim. Aku mohon ampun pada-Mu ya Allah.
Pada dasarnya setiap orang pasti pernah berbuat salah. Siapapun orangnya. Apalagi jika saat iman sedang futur dan kesempatan terbuka lebar dalam kemaksiatan mungkin terjadi. Sekali berbuat akan merasa berdosa, tapi jika dilakukan terus-menerus perasaan dosa itu akan hilang begitu saja tanpa ada rasa takut di adzab oleh-Nya. Seseorang yang merasa enjoy melakukan dosa bahkan merasa benar apa yang dilakukannya berarti Allah sudah membencinya. Naudzubillah.
Alhamdulillahnya hidayah itu pun datang ketika kita sudah niat untuk menjemput hidayah yang Allah berikan kepada kita. Hidayah itu butuh ikhtiar kita bukan berarti menantinya. Hidayah itu sangat mahal dan sulit untuk ditemukan dan didapatkannya lagi. Maka dari itu Bunga sangat membenci ketika dapat SMS yang membuat ia penuh kekhawatiran akan terjebak kembali dalam kemaksiatan seperti dulu. Memang benar Allah yang Maha Pemberi ampunan namun bukan berarti kita sesuka hati melakukan kesalahan yang sama kemudian bertobat, dan melakukan dosa lagi, lalu tobat lagi, seperti itu lagi. Sebagaimana Allah SWT. Berfirman:
”Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isra:32). Kalau tidak ada aturan halal dan haram, mungkin sekarang kita sedang menikmati semua kenikmatan duniawi tanpa rasa takut. Benar gak?
” Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup.....”. (QS. Al-Araf:20)
Sudah jelas ayat diatas bahwa syaitan selalu saja menggoda manusia kapanpun ia mau. Seperti kisah nabi Adam bersama isterinya Hawa ketika di syurga ia telah terbujuk oleh bisikkan syaitan untuk mencicipi buah yang Allah larang, hingga akhirnya Nabi Adam dan Hawa turun dari syurga. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Begitupun dengan cinta, semua orang pasti merasakanya. Cinta ibarat udara yang sangat berarti dalam setiap kehidupan manusia. Cinta itu bagaikan angin yang tidak dapat dilihat, diraba, dan disentuh tapi dapat dirasakan kehadirannya dengan ketenangan dan kenyamanan. Walau hanya menutup mata karena cinta itu hadir dalam hati. Semua yang kita lakukan pada dasarnya tergantung pada niat. Jangan mengatasnamakan cinta apabila diri kita jadi harus saling merusak. Benar tidak? Cinta itu suci jangan dikotori dengan perbuatan yang bisa mengotori cinta. Cinta yang hakiki adalah cinta pada Allah. Semoga kita tidak menuruti hawa nafsu kita yang ingin merusak hati. Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat, Allah akan menjawabnya dengan lebih indah disaat waktu yang tepat.

Mencintai, dicintai fitrah manusia
Setiap insan di dunia akan merasakannya
Indah, ceria, kadang merana
Itulah rasa cinta
Berlindunglah pada Allah dari cinta palsu
Melalaikan manusia hingga berpaling dari-Nya
Menipu daya dan melenakan
Sadarilah wahai kawan
Cinta adalah karunia-Nya
Bila dijaga dengan sempurna
Resah menimpa gundah menjelma
Jika cinta tak dipelihara
Cinta pada Allah
(The Fikr: Cinta)

Saudaraku memang benar kita tidak boleh berhenti belajar dan terus memperbaiki diri. Karena Allah senantiasa mengawasi kita dari sudut manapun kita berada. Ada kata-kata indah yang menjadi penyemangat untuk kita terus melakukan eavaluasi diri dari ustadz Salim A Fillah.

Saat kita sendiri maupun bersama
Saat sunyi maupun riuh
Saat tersembunyi maupun teramati manusia
Di pojok kamar yang sempit maupun di lapangan luas
Semua tercatat dan terekam
Lalu bertanyalah kita:
Rekaman itu dipenuhi maksiat atau ta’at?
(Salim A Fillah: Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim)

Kemudian SMS tausiyah dari murobiahku:

Beruntunglah orang-orang yang terus memperbarui semangatnya dalam pergantian waktu, menjaga niat tetap dalam kebaikan dan menemukan ALLAH dalam setiap gerak langkahnya. Sungguh hanya cinta-Nya yang membuat kita tetap tegak dikala yang lain terkapar, tetap teguh dikala yang lain rapuh, tetap ISTIQOMAH dikala yang lain lemah. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu mengingat-Nya dalam berbagai keadaan. Amin Ya Robbal’alamin.

Mari saudaraku untuk tetap bermuhasabah setiap waktu dan selalu meluruskan niatan kita. Semoga cinta kita akan indah pada waktunya.


Alzena Valdis Rahayu , sedang asyik mengevaluasi diri
Bogor 17 Juni 2012





























Untuk Sahabatku Suci




Persahabatan itu bukan terletak pada pertemuan yang intens

Bukan pula pada manisnya ucapan dibibir

Tapi pada ingatan seseorang terhadap sahabatnya di dalam do’anya



Mentari masih bermalu-malu untuk menampakan sinarnya dibalik pohon mangga yang lebat dengan buahnya dihalaman rumahku, ini pertanda hari masih belum beranjak siang. Namun ku niatkan untuk datang lebih awal ke kampus tercinta yang ada di ibu kota Serang, UNTIRTA namanya. Usai sarapan nasi goreng yang aku buat aku pun siap-siap berangkat. Maklum baru semester pertama aku mesti disiplin, walau sebenarnya jam kuliahku pukul sembilan lebih sepuluh menit Dengan bismilah aku pun beranjak dari rumah menuju perapatan jalan raya. Sesampai di perapatan aku pun menunggu angkot silver menuju simpang. Maklum pagi begini banyak orang yang beraktifitas terutama anak-anak sekolah dengan seragam SD, SMP, SMAnya, serta yang kantoran pun banyak dengan tujuannya masing-masing. Alhamdulillahnya aku berangkat lebih awal jadi tidak takut untuk telat datang ke kampus, senyumku pagi ini. Sesampai di Damkar aku pun berhenti untuk melanjutkan naik Bus menuju kampus.

***

Sepanjang perjalanan aku menikmati pemandangan yang begitu indah di sebelah kiri kaca, pemandangan yang begitu sejuk, dengan penuh warna kehijauan yang menjulang tinggi keatas yang masih keliahatan fresh, sungguh menyenangkan saat aku berada di dalam bus. Langit yang biru pun sangat cerah dan bersahabat untuk tidak membasahi bumi, walau seharusnya turun hujan sesuai dengan prediksi cuaca diberita. Hatiku mengucap syukur atas nikmat Yang telah Allah berikan. Tidak lupa aku pun menuliskan kejadian hari itu di dalam diaryku yang marun dengan penuh coretan warna-warni tinta.

***

 Sesampai di UNTIRTA. Aku melihat banyak orang yang lalu lalang, tepatnya di depan pintu gerbang utama. Namun ada juga yang masih nongkrong dihalte, ada yang sibuk jajan di kantin depan, dan juga ada yang masih santai di depan gedung perkuliahan. Memang benar dunia kampus berbeda dengan dunia SMAku dulu. Fadia termangu sejenak di depan gedung perkuliahan, sempat terlintas akan nasihat orang tuanya. ”Kuliah yang benar ndok jangan sampe kecewain orangtua”. Aku akan buktikan kalau kuliahku ini benar dan kalau bisa punya prestasi segudang. ”Ya Allah kabulkan harapan, cita-cita dan doa orangtuaku ini, aamiin”. Aku pun menjadi semangat menuju kelas perkuliahan yang sudah ada di jadwal agendaku hari ini.

Pukul delapan pas aku mulai masuk gedung kuliah, ternyata ruangannya masih dipakai dengan kelas lain, jadi aku duduk di saung dekat pusda info depan fakultas pertanian, sambil menunggu jam sembilan lebih sepuluh menit aku pun ikut duduk disana. Ternyata beginilah kuliah, aku semakin sedikit tau, gumam hatinya. Ketika mau duduk, aku sempat terkejut ada yang memanggil namaku dari arah belakang, padahal aku belum begitu banyak teman di sini. Aku pun mencari suara itu. Ternyata Azizah teman SMA ku dulu, aku sempat tercengang dengan penampilannya yang sekarang, benar-benar bukan Azizah yang aku kenal selama ini, ia sekarang berbeda semenjak masuk kuliah saat ini. Sepengetahuanku ia anak Rohis, bahkan semua orang sangat admire terhadapanya karena kecerdasannya serta pandai dalam bergaul dengan siapapun. Aku pun sempat dekat dengannya di Rohis. Semoga Allah memberikan petunjuk untuknya.

Sedikit berbincang dengan Azizah ternyata jam orange yang ada di pergelangan tangan kananku menandakan pukul sembilan lebih sepuluh menit berarti aku harus segera masuk ruang perkuliahan dan meninggalkan Azizah yang berubah dengan penampilannya.

”Zizah, aku duluan yah. Assalamu’alaykum!” Fadia sambil terburu-buru.

***

Sebelum dosen masuk ke kelas aku berkenalan dengan teman duduk sebelah kananku. Nama teman sebelahku bernama Kamelia, dia memakai jilbab yang rapih dan memakai rok panjang, aku sangat senang melihatnya dan teman-temanku yang lain juga sangat ramah aku jadi betah di kelas ini. Hari pertama kuliah sungguh menyenangkan. Senyum manisku untuk Kamelia.

Kemudian Kamelia yang berjilbab ungu muda itu mulai mengajakku mengobrol.

” Oya, Fadia, alasan kamu kuliah disini apa sih kalau boleh tau?”

” Mmh, apa yah mungkin karena yang pertama dekat. He..he..he”. Fadia sambil bercanda.

” Ahh, kamu ini bercanda lagi, aku serius nih.”Kamelia tegas.

” Baiklah aku serius.” Sambil menatap Kamelia.

Akhirnya nama lengkap Fadia Zahrah menceritakan sebenarnya kepada Kamelia.

” Niatnya sih sewaktu lulus SMA aku ingin banget kuliah di Kota kembang di UNPAD ngambil Biologi murni, karena sejak SMP aku senang banget pelajaran Biologi, berhubung jauh, jadi aku tidak diizinkan oleh orang tuaku untuk kuliah diluar kota. Menurut beliau biaya hidup disana cukup mahal dibanding disini, jadi mungkin ini sudah jalanku takdirku. Bersyukur saja apapun yang Allah berikan pasti yang terbaik.”

” Aamiin.”

” Berarti sama dong kaya aku.” Sambil tersenyum Kamelia.

”Ada dosennya!” Salah satu temanku yang tadi duduk di luar memberitahu teman-teman yang ada di dalam.

”Ssst !” Kamelia pun memberi kode untuk tidak berisik.

Pembicaraan aku dan Kamelia terputus setelah dosen memasuki ruang perkuliahan.

***

”Baiklah, sekarang Bapak tidak memberi materi tetapi sekarang perkenalan saja dan kontrak belajar.” Pak Dosen itu mulai mencoret-coret papan putih yang ada didepan.

 Usai menerangkan kontrak belajar, pak Dosen dengan kacamata gaulnya itu pun pergi meninggalkan kita yang ada diruangan. Berarti jam kuliah pertama usai.

Kemudian pembicaraan yang sempat terputus dilanjutkan lagi.

By the way, kamu mau masuk LDK tidak?” tanya Fadia sambil melihat wajahnya Kamelia.

Kamelia mengangguk menandakan, dia juga akan ikut.

”Kalau gitu kita langsung kesana saja, gimana?” Ajak Fadia ke tempat Stand LDK.

Aku dan Kamelia juga ingin bertanya-tanya tentang LDK.

”Aku tertarik dengan kegiatan LDK karena saat itu aku juga pernah mengikuti Rohis di SMA jadi kegiatannya bagus tentang keislaman gitu.” Ucap Kamelia.

”Aku juga sudah berniat untuk memperkaya ilmu keislaman disini.” Gumam Fadia. Setelah di depan masjid aku menemukan dua kakak tingkat yang sangat ramah, baik dan meladeniku saat aku dan Kamelia bertanya di stand pendaftaran.

”Baik kalau Fadia dan Kamelia ingin masuk LDK sangat mudah tinggal mengisi formulir ini dan infaq pendaftaran saja.” Teteh itu sambil senyum kecil.

” Ok teh aku dan Kamelia mau formulirnya,” Usai mengisi formulir itu aku dan Kamelia sambil pamitan dengan teteh yang bejilbab coklat muda dan putih bunga-bunga, akupun mengucapkan terima kasih dan langsung duduk diteras masjid sambil menunggu adzan dzuhur berkumandang.

” Terima kasih teh,” aku dan Kamelia meninggalkan stand.

” Sama-sama,” teteh itu tersenyum.

Di akhiri dengan salam.

***

Suara adzan memanggil, pertanda waktu dzuhur tiba, aku dan Kamelia langsung bergegas mengambil air wudhu dan aku pun langsung memakai mukena putih yang ku bawa dari rumah. Di dalam barisan perempuan yang paling depan aku menunaikan perintah-Nya. Usai solat berjamaah aku melihat sosok akhwat dengan jilbab yang lebar sambil tersenyum dengan wajah yang bersinar dan tatapan matanya yang begitu sayu, kemudian aku balas tersenyum kepadanya. Aku sedang duduk santai di dalam masjid selepas berdoa. Dia menghampiriku dengan salam.

”Assalamu’alaykum, namanya siapa?” Sambil menyodorkan tangan kanannya.

”Wa’alaykumsalam. Fadia.”Jawabku.

”Nama Mbak siapa?”Aku balik bertanya sambil menunggu jawaban.

  Dia pun menjawab ”Nama Mbak, Suci,”

” Namanya cantik seperti orangnya,” Fadia memuji.

” Bisa saja nih Fadia. Terima kasih,” Mbak Suci sambil senyum lebar.

” Nama kamu juga bagus,”

” Ohh ya, terima kasih Mbak.”

” Yuk, duluan, Assalamu’alaykum,” Mbak Suci pamitan untuk masuk kuliah.

***

Sejak hari senin kemarin sampai hari jum’at ini aku sudah aktif kuliah. Mata kuliah favoritku adalah Fisiologi Tumbuhan ditambah dengan dosen yang friendly membuatku jadi asyik kuliahnya. Alhamdulillah sudah lima hari ini kuliah berjalan lancar. Bahkan aku punya target untuk dapatin IP (Indeks Prestasi) cumlaude semester ini. Mudah-mudahan tercapai aamiin ya Allah.

 Jum’at sore ini pukul empat lebih sepuluh menit aku mengikuti acara Tekmit MAPAN TA’AT di Mesjid kampus dan esoknya rihlah ke Pantai Anyer. Gerimis pun tiba dengan suasana yang dari tadi mendung dengan penuh  abu-abu, akhirnya butiran-butiran kecil itu menetes ke bawah genting dengan membasahi tanah, aku merasa kedinginan saat itu walau sudah mengenakan sweater. Saat aku memandang ke arah pintu aku melihat sosok yang baru aku kenal. Ternyata aku mengingatnya, dia adalah Mbak Suci.

” Assalamu’alaykum,” sambil bersalaman dan senyum.

” Wa’alaykumsalam, waduh kehujanan nih Mbak Suci.”

” Ya, tadi tiba-tiba saja hujan, pas keluar kuliah,” cerita Mbak Suci yang selesai kuliah sore itu.

” Nitip yah Fadia, Suci mau wudhu”

”Oke,”

Usai solat ashar Mbak Suci langsung mendekati aku dan bertanya. ”Acara MAPAN TA’AT yah?”.

” Benar Mbak ,”

” Jangan Mbak dong, Suci saja kan saya juga baru masuk. He..he” Suci protes.

” Ohh dikirain...baiklah, kalau begitu,” Fadia menatap Suci penuh canda.

By the way, kamu ikut juga yah?” tanya Suci.

”Ya ikut dong...ngapain aku disini kalau nggak ikut. He..he,”

” Mbak Suci juga ikut kan?”

”Insya Allah ikut,” keduanya saling tersenyum lebar.

***



Marun, aku ingin menuliskan sekelumit pengalamanku di kampus bersama sahabat.



Di awal pertemuannya ketika itu, di masjid kampus tercinta sampai hari ini aku selalu tersenyum akan kehadiran Suci sahabat yang paling ia sayang. Indahnya persahabatan yang kita jalin walau amanah yang berbeda namun hatiku tetap selalu ada untuknya, tidak tahu kenapa hatiku ingin berkata aku sangat menyayanginya karena Allah. Dari sinilah aku mengalami perubahan kehidupan cukup drastis kearah yang baik karena kehadirannya, syukurku kepada-Nya. Kadang aku sempat bertanya-tanya dan tidak menyangka atas yang terjadi denganku? aku tetap semangat berada di jalan ini. Jalan cinta para pejuang ngutip kata-kata Ustadz Salim A Fillah. Jalan yang membawa aku untuk selalu mengingat Allah SWT dan mengikuti ajaran-Nya. Sehingga aku pun bisa selalu tersenyum dan bahagia kepada-Nya.

Pertama kali mendapat aduan atas kebahagianku, kesedihanku, kegalauanku, kekecewaanku adalah Suci sahabat yang paling dekat untuk dijadikan berbagi diantara sahabat-sahabatnya yang lain. Fadia selalu meminta saran terbaiknya, walau sudah curhat sebelumnya kepada Allah.

Sahabat yang tulus adalah saling mensuport, saling mendo’akan, saling mengingatkan, saling menyayangi, dan saling memberi apapun yang ia miliki untuk sahabatnya. Tak lupa juga akupun menulis dalam diary kesayanganku merah marun setiap kejadian dan pengalaman bersama sahabat-sahabatku yang lain.

Sahabatku, aku sangat menyayangimu sampai kapanpun dan semoga persaahabatan kita akan terus langgeng. Kau adalah sahabat terbaikku. Semoga Allah mempertemukan kita di SurgaNya kelak. Aamiin.



Keep Spirit and Istiqomah sahabatku!!!



Bogor, 15 April 2012

By. Alzena Valdis Rahayu




















































Sekelumit Indah saat KKM


Kalau boleh jujur awalnya tidak betah, tapi mau gimana juga aku harus survive karena ini kewajibanku untuk mengamalkan ilmu yang sudah aku dapatkan di kampus untuk dishare ke masyarakat.


Kebersamaan membuatku bersahabat dengannya

Saat canda, tawa, tangis dan senyuman terukir bersama

Di Desa Sukamaju Serang

Bahagia bersama kalian

Namun aku takut kehilangan semua itu

Karena dua kata yakni

Pertemuan dan Perpisahan

Kedua kata yang tak dapat dipisahkan

Ku mengadu pada-Nya

Semoga moment indah ini tak kan pudar

selalu tersimpan dalam memori

Dan menjadi keluarga 52 yang harmonis

Udah pada tahu belum yah KKM itu apa? ada yang bilang katanya KKM itu Kuliah Kerja Menikah, opsss salah bukan itu tapiiii KKM disini adalah Kuliah Kerja Mahasiswa atau bahasa Belandanya adalah pengabdian masyarakat J.  Oke sudah paham yah. Dengerin sekelumit cerita penulis pada saat KKM!!!

Pertamakali kumpul dengan anak KKM  di dalam Gedung Rektorat UNTIRTA hari Rabu, pukul empat sore lewat tiga puluh menit bada ashar, aku kumpul bersama teman-teman baruku yang sudah ontime pukul empat, kami semua kumpul untuk membahas start KKM di Desa Sukamaju Serang, kepanitiaan KKM, survei KKM, program KKM de el el. Sebelum membahas KKM kami pun perkenalan, satu persatu ku tatap mereka tanpa lama, ternyata ada wajah yang kukenal dia adalah Lia dan Candra alumni SMPN2 Cilegon disusul dengan teman fakultas Yayu Agribisnis yang baru saja nongol. Alhamdulillah akhirnnya ada teman yang ku kenal disini gumamku. Namun sayangnya belum semua yang kumpul dari 21 orang kelompokku , akhirnya rapat untuk pembentukan kepanitiaan KKM dipending hari Sabtu, semua wajib datang pukul sembilan teng, dari kesepakatan bersama.

Pertemuan senja itu aku mendapat teman baru, tapi tetap saja aku belum merasa nyaman di sana. Why?? Entah background aku yang beda dari yang lain, tapi bagiku Difference is Beauty (perbedaan itu indah), semangat hatiku. Hasil keputusan bersama, sabtu bahwa ketua KKM 52 diambil dari anak hukum Yudha namanya dan wakilnya dari teknik industri Kiki. Sekretaris satu Friska anak ekonomi akuntansi, sekretaris dua dipilihlah aku. Berat euy. Amanah lagi batinku.

***

Survei pertama

Survei pertama dimulai hari ahad dengan mobil mewah milik Pak Roby ternyata yang ikut survei hanya sebagian saja, so dengan mobil satupun cukup dan yang lain pada bawa motor. Sesampai di Cikeusal Desa Sukamaju, kami mencari rumah Bu Lurah ternyata Bu Lurah sedang tidak di rumah, akhirnya kita menemui carik atau sekeretris desanya. Nggak lama kemudian ketika kita hendak pulang, Bu Lurah datang kerumah Pak Sekdes (sekretaris desa) memberi sesuatu, apanya itu aku nggak tahu. Dan kami pun diajak kerumah beliau. Saat masuk kami semua ditawarin makan siang bahasa cikeusalnya have lunch, tanpa basa-basi lagi kami. Bu Lurah langsung membelikan nasi buat kita semua, kayanya pada tahu kita kelaparan. Hehe. Alhamdulilah ucap kita semua. Selesai makan kami langsung pada pembicaraan khusus yaitu tempat tinggal selama satu bulan untuk membina desa, alhamdulilah Bu Lurah sudah memahami maksud tujuan kita disini, beliau sangat welcome dengan kita, akhirnnya kita tinggal di rumah Bu Lurah yang besar dan fasilitas memadai untuk keperluan KKM, semua pada senang, salah satu temanku bilang Amel ”tinggal disini bakal nyaman nggak pulang-pulang gue”.  Secara rumah Bu Lurah yang mewah dan fasilitas mendukung banget buat kita.

Survei kedua

Survei kedua kalinya, aku dapat kabar dari Lia bahwa tempat tinggal, tidak jadi di rumah Bu Lurah ada satu hal yang nggak bisa kita tinggal disana, yaitu Bu Lurah mau hajatan anaknya menikah. Akhirnya aku dan teman-temanku pada kebingungan karena semakin dekat KKM kita belum ada yang fix untuk tempat tinggal. Alhamdulillahnya ada Yayu salah satu peserta KKM yang rumahnya dekat di sana.

Kata Yayu ada tempat tinggal yang besar dan nyaman untuk satu bulan KKM. Insya Allah nyaman untuk kita. Aku masih setengah hati jika laki-laki dan perempuan dibarengi dalam satu rumah. Aku mengusulkan diri untuk menyewa dua rumah. Buat perempuan dan laki-laki terpisah ada hijab gitu. Hehe.

Alhamdulillah Allah selalu memudahkan hambanya yang ingin melakukan kebaikan. Fix deh kita menyewa dua rumah. Senang banget aku J.

Terimaksih ya Allah akhirnya aku mendapatkan kebahagiaan bersama teman-teman 52 di lokasi Cikeusal-Sukamaju. 16 Juli-18 Agustus 2009.  Mulai dari proker yang mengasyikan yakni ngajar anak-anak PAUD, Ngajar Ibu-ibu rumah tangga, Seminar Membuat Pupuk Organik, dan masih banyak lagi.

Momen Indah yang tak bisa kulupakan masih tersimpan dalam memoriku saat pengabdian masyarakat bareng bersama 52, semoga silaturahmi dapat terjaga sampai kapan pun. Thank You : Yudha (Hukum), Kiki (Teknik Industri), K’Panji (PLS), Pujika (Diksat), Mala (Manajemen), Amel (B.Inggris), Wela (PLS), Uum (Ikom), Lia (Ikom), Mirna (Matematika), Ian, (Teknik Kimia) Candra (Administrasi negara), Friska (Akuntansi), Dewi (Hukum), Dendi (Manajemen), Gandhi (Akuntansi), Yayu (Agribisnis), Aris (Teknik Elektro), Didik (hukum), dan Pak Roby (Teknik metalurgi).

Cikeusal, 18 Agustus 2009