Selasa, 31 Juli 2012

Ramadhan Keliling

* Ramadhan pertama aku di Jawa Tengah- Kutoarjo tempat kelahiran Papahku
* Selanjutnya di Cilegon tempat kediaman orangtuaku saat ini,
* Beberapa hari kemudian, aku merasakan Ramadhan di Rangkasbitung dan menginap di tempat adik tingkatku Annisa Sofia Wardah
* Setelah itu aku juga merasakan Ramadhan di Bogor, tempat aku menimba ilmu.

Banyak cerita yang belum sempat di kembangin...hiksss.hiksss
Semangat Ramadhan ^_^

Liburan Ke Kutoarjo-Jogja

Liburan semester jenguk embah yang ada di Kutoarjo Jawa Tengah, tepatnya di Desa Jatingarang. Saat itu aku dan Bulek berangkat senja hari dari Cilegon menuju Kutoarjo. Banyak cerita dan pengalaman seru yang belum aku utarakan lewat kata-kata, karena banyak hal yang harus difokuskan dulu sementara ini.

Jadi ceritanya bersambung dulu ya....


Jumat, 13 Juli 2012

Menjumput Kenangan


Hari libur yang sangat menyenangkan bersama saudara baru di Bogor khususnya para pementor dan mentee menuju Taman Nasional Gunung Halimun Salak baik yang ikhwan maupun akhwat. Sungguh Indah pesonanya pagi itu, di daerah Ciampea-Bogor Jawa Barat. Tempat wisata ini sangat recommendeed, masya Allah, keren banget. Pemandangannya takjub hanya nama IndahNya yang aku lantunkan, sambil memandangi dedaunan yang masih segar dan hijau serta pepohonan yang rindang diantaranya yang aku tahu pohon damar (Agathis dammara), pohon pinus (Pinus perkusii), pohon cemara(Casuarina junghuniana) yang sangat tinggi, dan beberapa pohon lainnya. Selain itu juga ada beberapa panorama bukit yang terdapat sumber mata air dan air terjun atau orang menyebutnya curug yang menjadi tempat wisata andalan karena paling banyak dikunjungi orang.

Curug yang paling dikunjungi disini adalah curug Seribu diantara curug lainnya serta banyak tempat penginapan juga atau Villa yang menjadi pilihan orang-orang untuk stay sejenak di sini. Moment yang pas untuk mengisi liburan sehingga cukup ramai tempat ini terutama dari Jakarta dengan keluarganya untuk melepaskan penatnya di Villa. Serta rumah sederhana dan warung-warung kecil yang didirikan oleh warga aslinya yang tinggal menetap di sana, terlihat juga ladang hijau dengan beraneka ragam botaninya. Tak ketinggalan juga tempat ibadah juga ada disini yaitu Musholla yang bersih dan nyaman.

Selain oke tempatnya suasananya pun dingin nan asri, tak lupa sweater tebal selalu aku kenakan. Pokoknya dingin banget deh suasananya. Kegiatan yang di adakan panitia benar-benar full refreshing di dalamnya ada training motivasi, diskusi, dan outbond. Sungguh menyenangkan bagi panitia maupun peserta terlihat ekpresi yang bahagia. Tapi ada yang membuat aku sedih ketika acara ini berlangsung karena mengingatkanku pada sahabatku, dan adik-adikku yang ada di Serang dan di Cilegon. Menjemput kenangan bersamanya karena suasananya pernah aku alami bersama sahabatku dan adik-adiku di sana. Dilantunkannya nasyid semangat. Flashback pengalamanku bersamanya.

Ketika itu aku terjebak dalam organisasi islam di kampus pada tingkat pertama namanya Lembaga Dakwah Kampus Baabussalam Untirta. Benar-benar bersyukur aku bisa terjebak di Lembaga ini bertemu dengan saudara tercinta yang punya semangat tinggi, harapan dan cita-cita yang luarbiasa dan saling mendekatkan kita kepada Allah SWT. Rindu rasanya untuk berkumpul lagi dengan mereka, saling senyum, saling sapa, saling bercanda, dan saling memberi motivasi. Bila ada kegiatan kami pun terlibat aktif menjadi peserta atau pun panitianya, dengan pemateri yang luar biasa dihadirkan membuat kita semua termotivasi hingga kita terus memperbaiki dan meluruskan niatan kita untuk mengharapkan cinta yang indah dariNya. Tanpa sengaja air mata bening menetes diwajahku yang sulit aku tahan dan kami pun terpisah dalam satu lingkaran yang indah (halaqoh) bersama murobbi dan sahabat.

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, kedua kata yang selalu sulit dipisahkan. Seperti orang yang kisa sayangi ketika dipanggil untuk menghadapNya selama-lamanya. Kini yang aku alami sekarang, dengan saudara baru, murobbiah baru, materi baru, amanah baru, targetan baru, suasana baru, lingkungan baru dan serba baru. Ohhh sahabatku, adik-adiku aku rindu dan rindu padamu.


" Jangan Tinggalkan Aku" 


Ya Allah kenapa Kau pisahkan aku dengan mereka....

Sebenarnya aku tak sanggup untuk berpisah

Aku sayang mereka....

Mereka adalah sahabat terbaik yang aku miliki....

Yang memberi aku ilmu, cerita, canda, tawa, kesedihan, kebahagiaan, ketenangan, dan motivasi

Kalau pun Kau menggantikan mereka

Tidak ada yang sama dengan sahabatku ini

Ya Robb jangan pisahkan kami...

Tolong jangan pisahkan ...

Aku rindu lingkaran itu....



“AKU RINDU”

Dikutip dari ustadz kita (alm. Ust. Rahmat Abdullah)


Aku Rindu Zaman...


Ketika Halaqah adalah Kenikmatan, Bukan Sekedar Sambilan Apalagi Hiburan

Aku Rindu Zaman....

Ketika Membina adalah Kewajiban, Bukan Pilihan Apalagi Beban dan Paksaan

Aku Rindu Zaman...

Ketika Dauroh Menjadi Kebiasaan, Bukan Sekedar Pelengkap Pengisi Program yang Dipaksakan
Aku Rindu Zaman...


Ketika Tsiqoh Menjadi Kekuatan, Bukan Keraguan Apalagi Kecurigaan

Aku Rindu Zaman...

Ketika Tarbiyah adalah Pengorbanan, Bukan Tuntutan, Hujatan dan Objekan
Aku Rindu Zaman...


Ketika Nasehat Menjadi Kesenangan, Bukan Su’udzhon atau Menjatuhkan

Aku Rindu Zaman...
Ketika Kita Semua Memberikan Segalanya Untuk Dakwah Ini


Aku Rindu Zaman...
Ketika Nasyid Ghuraba Menjadi Lagu Keseharian


Aku Rindu Zaman...

Ketika Hadir Liqo adalah Kerinduan dan Terlambat adalah Kelalaian
Aku Rindu Zaman...


Ketika Malam Gerimis Pergi ke Puncak Mengisi Dauroh dengan Ongkos Terbatas dan Peta Tak Jelas

Aku Rindu Zaman...

Ketika Seoarang Ikhwah Benar-benar Berjalan Kaki 2 jam di Malam Buta Sepulang Tabligh Dakwah di Desa Sebelah

Aku Rindu Zaman...

Ketika Pergi Liqo Selalu Membawa Infaq, Alat Tulis, Buku Catatan dan Qur’an
Terjemah ditambah Sedikit Hafalan


Aku Rindu Zaman...

Ketika Binaan Menangis Karena Tak Bisa Hadir di Liqo

Aku Rindu Zaman...

Ketika Tengah Malam Pintu Diketuk untuk Mendapat Berita Kumpul di Subuh Harinya

Aku Rindu Zaman...

Ketika Seorang Ikhwah Berangkat Liqo dengan Uang Belanja Esok Hari untuk Keluarganya

Aku Rindu Zaman...

Ketika Seorang Murabbi Sakit dan Harus dirawat, Para Binaan Patungan Mengumpulkan Dana Apa Adanya

Aku Rindu Zaman Itu...

Yaa Robb… Jangan Kau Buang Kenikmatan Berdakwah dari Hati Kami

Yaa Robb… Karuniakanlah Kepada Kami,Keistiqamahan di Jalan Dakwah Ini



Ada kata yang membuat aku survive “Selalulah bersama kebenaran, walaupun engkau sendirian, teruskan perjuanganmu, jadilah yang terbaik “.
Afwan jadi melow hiks..hiks..hiks.




Penulis sedang rindu dengan sahabat-sahabatnya dalam lingkaran halaqoh serta adik-adikku yang manis penuh semangat dalam mencari ilmu. Aku sayang kalian semua karena Allah swt semoga Allah senantiasa menjaga keistoqomahan kita, di manapun kita berada. Aamiin ya Robbal’alamin.

Bogor, 26 Februari 2012

Sabtu, 07 Juli 2012

Menggeramkan Minat untuk Membaca


Sering kali mendengar pengibaratan mahasiswa sebagai agent of change atau agen perubahan, cadangan masa depan, sekaligus kontrol sosial. Dikatakan seperti itu karena mahasiswa adalah kaum intelektual dengan pengetahuan keilmuan di atas pelajar sekolah. Pernyataan ini hanya bagi kalangan mahasiswa yang benar-benar jatuh hati pada dirinnya sendiri, dalam mewujudkan kewajibannya sebagai mahasiswa yang akan diperlukan untuk masa depan.

Untuk mewujudkan itu mahasiswa harus jatuh hati dulu untuk membaca, baik artikel di internet yang memberikan informasi pengetahuan, buku tentang keilmuan, majalah, novel, ataupun koran yang dapat memberikan manfaat. Seseorang yang jatuh hati membaca, biasannya pengetahuan yang didapat memberi efek besar pada kehidupan, seperti orang yang belum tahu menjadi tahu, dibanding dengan mahasiswa yang gemar SMS-an, telponan atau bergosip yang tidak jelas tujuannya, sangat jauh diharapkan sebagai stok masa depan. Jadi betapa pentingnya membaca.


Mahasiwa Versus Pelajar

Jelas saja berbeda mahasiswa dengan pelajar. Saya pikir ada beberapa faktor yang membedakannya. Antara lain ; sikap, pengalaman, dan cara berpikir.

Sikap ; mahasiswa seharusnya lebih dewasa dan lebih terlihat dalam hal jati diri, ketika berada di luar maupun dalam kampus. Sedangkan pelajar cenderung bersikap masih manja atau childies dan belum terlihat siapa diri sebenarnya.

Pengalaman ; pengalaman yang didapat menjadi mahasiswa sudah banyak mulai mengenali karakter orang yang berbeda daerah, agama, dan budaya. Pengalaman organisasi mahasiswa lebih banyak daripada pelajar, karena pergaulan di kampus dalam skala luas, mau tidak mau harus pandai memilih teman dalam bergaul, karena akan berdampak besar terhadap perilaku baik buruknya seseorang. Mahasiswa biasanya mudah lepas kontrol karena jauh dari orangtua, sehinggga dikatakan mandiri. Namun kenyataannya sekarang mahasiswa yang mandiri atau jauh dari orangtua lebih pada pergaulan yang bebas, dan ini akan memberikan efek yang buruk, terutama untuk dirinnya sendiri, orangtua serta orang lain. Dengan contoh pergaulan bebas, narkoba atau minum alkohol yang dapat memabukkan dan ketagihan.

Terakhir cara berpikir; mahasiswa sudah mengerti mana yang harus dilakukan dan yang tidak. Jadi cara berpikir mahasiswa cukup dewasa dan sulit untuk dipengaruhi, kecuali mahasiswa yang memang tidak punya pendirian. Sedangkan anak sekolah masih kurang konsisten pada keputusan yang ia ambil, terkadang bimbang dan mudah dipengaruhi.

Manakah yang Lebih Penting, Buku atau Pulsa?

Teknologi semakin canggih, dan kehidupan dari masa ke masa mengalami perubahan, dimana perubahan kehidupan masyarakat yang selalu ingin serba instan. Dari majalah Annida edisi Maret 2008 dijelaskan, remaja sekarang lebih senang membeli pulsa dibanding membeli buku, padahal manfaatnya bagi kalangan remaja jika membeli buku sangat positif pada pendidikan, dibanding pulsa yang lebih sedikit manfaatnya dan tidak tahan lama pemakaiannya. Pada majalah ini tertulis, anak remaja musuhan sama buku, gimana pendapat anda mengenai hal ini? Mungkin jawabanya sangat disayangkan sekali kalau remaja sekarang jauh dari yang diharapkan oleh bangsa kita sebagai penerus kehidupan yang lebih baik nantinya.

Kesadaran yang Harus Dibangun

Betapa pentingnya kesadaran masyarakat kampus tentang arti membaca dan manfaat dari membaca. Membaca tidak memerlukan tenaga yang kuat dan pikiran yang dapat menguras otak. Membaca juga dapat melatih diri dalam mengasah kemampuan, sejauh mana yang ia tahu dan yang belum diketahuinya.

Bahkan perintah membaca juga tertera dalam Al-Qur’an, surah al-Alaq ayat pertama yang artinya, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan”. Jadi membaca sebenarnya sudah selayaknya dimulai sejak kecil, saat duduk di bangku TK, SD sampai akhir hayat. Membaca yang bunyinya Iqro merupakan perintah yang salah satunya sangat dianjurkan bagi manusia. Manfaat membaca selain mudah dilakukan semua orang antara lain menambah pengetahuan, menambah rasa percaya diri dengan dibekali ilmu pengetahuan, memilki rasa humor, berani mengeluarkan pendapat, dan disenangi banyak orang tentunya karena wawasan yang luas.

Perpustakaan yang Nyaman dan Lengkap

Perpustakaaan yang nyaman dan lengkap merupakan idaman semua orang, karena di dalamnya memberikan ketenangan bagi pembaca atau pengunjung. Menurut Hafidi ZA dalam artikel Radar Banten menumbuhkan minat baca bisa melalui perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sarana mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan. Tentunya buku-buku yang tesedia tidak hanya buku bedasarkan kurikulum tapi juga berhubungan dengan pengetahuan umum.

Sementara menurut Prof. Yoyo Mulyana mantan Rektor Untirta, perpustakaan tak hanya sebagai tempat peminjaman buku yang apa adannya, tapi sebagai tempat pembelajaran yang lengkap, dan perpustakaan yang dinginkan adalah lengkap dan nyaman sehingga dapat memberikan dampak positif dalam menumbuhkan budaya literasi. Jika sudah menjadi kebiasaan, akan merambat mencoba kebiasaan lainnya yakni menulis.

Mahasiswa Aktif Pandai Memanfaatkan Waktu

Sudah dijelaskan sebelumnya mahasiswa lebih banyak menyerap ilmunya karena waktu belajar mereka bertambah. Di bangku perkuliahan, ilmu yang diberikan semakin tinggi dan jauh berbeda dengan pelajar, waktunya pun dinamis, tidak terikat aturan waktu. Seperti halnya dengan tugas wartawan, yang selalu dikejar deadline. Walaupun tugasnya sudah selesai yang satu dalam meliput berita, ketika ada kejadian yang mendadak, mau tidak mau harus meliput lagi ke lapangan. Artinya mahasiswa juga demikian, waktu kuliah bersifat dinamis dan singkat. Mau tidak mau kita sebagai mahasiswa harus pandai mengatur waktu. Apalagi mahasiswa yang sambil kerja atau organisasi, harus benar-benar bisa memanage waktunya dengan maksimal.

Di tengah kesibukan mahasiswa dalam organisasi kampus, cukup banyak terlihat, dengan sebutan aktivis kampus, dan kemana-mana membawa atau mengenakan jas almamater menunjukan dia aktif di organisasi. Memang mahasiswa yang berorganisasi mempunyai nilai tambah dibanding mahasiswa yang hanya kuliah-pulang kalau disingkat kata orang kupu-kupu. Mahasiswa yang aktif berorganisasi, pengetahuannya semakin bertambah. Selain di bangku perkuliahan ia juga mendapatkan pengetahuannya di organisasi dan berbeda dengan mahasiswa yang sekedar ngampus saja, dari dia berbicara lebih berani, mengeluarkan pendapat dan berpenampilan yang cool dan gaul. Mungkin banyak juga orang beranggapan mahasiswa yang berorganisasi itu lebih lama lulusnya, tapi tidak semua organisator seperti itu. Kenapa? Karena di saat kesibukannya yang padat dan waktu yang sebentar, mahasiswa organisator meluangkan waktunya untuk membaca buku walau hanya setengah jam bahkan sepuluh menit. Membaca merupakan gudanganya ilmu pengetahuan. Jadi ada baiknya juga mahasiswa aktif berorganisasi mendapatkan pengetahuan dari membaca, entah baca koran, majalah atau buku-buku keilmuan. Yang terpenting adalah ada keinginan menjadi mahasiswa yang aktif berorganisasi dan juga aktif membaca, baik dalam kondisi sesibuk apapun sehingga membuktikan organisator bukan lagi mahasiswa abadi tapi mahasiswa yang paling pandai memanfaatkan waktu dan lulus dengan terbaik.

Justru yang disesalkan, tipe mahasiswa yang pasif di kampus, dia hanya mendapatkan pengetahuannya lebih sedikit dari kuliah. Padahal kuliah yang diberikan dari dosen kurang puas untuk memenuhi kebutuhan orang yang memiliki predikat intelektual seperti mahasiswa. Dalam hitungan hari kuliah yang didapat hanya 25 %, selebihnya mencari sendiri. Itupun kalau hanya ada tugas saja rajin untuk datang ke perpustakaan, sekadar mencari referensi dan membaca sebentar. Tipikal mahasiswa seperti ini jumlahnya lebih besar dibanding mahasiswa organisator. Dalam hal pergaulan pun lebih sempit, karena yang dikenalnya hanya ruang lingkup fakultas atau jurusan, sebaliknya organisator mengenali semua fakultas dan banyak yang mengenalinya sebagai aktivis.

Jadi, mumpung masih ada kesempatan atau waktu untuk mengejar tujuan kita sebagai agent of change atau cadangan masa depan, memperbaiki keadaan bangsa dan negara melalui semangat membaca.

** Penulis sedang iseng membuat artikel

Mentari Bersinar


di bawah langit biru
ku menanti datangnya mentari,
sinar sejuta kehangatan
selepas subuh dan dzikir
bila mentari datang
inginku tersenyum padanya
sebagai ucapan cinta untuknya
mentari hadirlah dalam hidupanku…
aku masih menunggumu di sini
dalam kehangatan dan setetes harapan
agar tak ada lagi kebimbangan 


By. Alzena Valdis Rahayu
*Memori bersama fans mentari 2009, Thank You All  for support







Jatuh Cinta, dengan Gadis berjilbab



Kedekatan Rendi dengan Tia membuat kedua orangtua Rendi ingin menyekolahkan Tia di IPB karena Tia anak yang rajin, penurut, dan cerdas. Awal kedekatannya itu dimulai dari hobi yang sama yaitu basket dan bertemu di alun-alun Serang sekedar latihan.

Memang Tia anak yang cantik, ramah, cerdas dan tahun ini menjadi murid berprestasi, selain itu juga anaknya sederhana, dan berjilbab panjang. Melihat hasil kelulusan yang memuaskan, akhirnya Tia berniat ingin meneruskan kuliah di Intitut Pertanian Bogor walau kedua orang tuanya tak mampu untuk membiayainya, karena kedua orangtuanya tidak bekerja sebagai orang kantoran, namun ia tetap berusaha. Berbeda dengan Rendi. Rendi yang cool, banyak fansnya di sekolahnya dan sebagai ketua osis, memiliki niatan untuk menerusakan kuliahnya di UGM Yogyakarta. Terang saja karena keberadaan orangtuanya yang banyak duit membuat Rendi mampu untuk meneruskan pendidikannya yang lebih tinggi lagi agar bisa menjadi orang sukses.
****
 “Miih.., Rendi pergi dulu yah, mau tanding basket,”Rendi memanggil Mamihnya dari teras depan.
Rendi pergi tanpa mendengar jawaban ibunya yang sibuk masak di dapur. Tiba di SMAN 2 Serang, Rendi terkejut bertemu dengan gadis berjilbab membawa bola basket, yang kedua kalinya.
“Asli gadis ini unik banget,” Rendi sambil menatap tajam ke arah Tia.
“Gile jago juga main basketnya,” hatinya bergumam. Rendi memandang wajah gadis itu sampai tak berkedip seperti orang jatuh cinta. Seumur hidup Rendi belum pernah melihat gadis berjilbab panjang bermain basket dengan hebat, mana banyak orang yang nonton, wah salut gue sama dia, gumamnya Rendi lagi-lagi. Rendi langsung mendekati ke arah lapangan basket untuk berkenalan.
“Hai, kenalkan nama saya Rendi Adi Darmasyah.” Rendi sambil menjulurkan tangannya.
Tia hanya membalas dengan senyum yang ramah.
“ Mau tanding yah?”
“Iya.” Jawab Tia.
Tia tidak menyangka bakal bertanding dengan SMA cowok keren tadi.
Detik-detik pertandingan akhirnya regu putri SMAN I dan SMAN 2 saling mengejar skor. Tepat satu jam akhirnya disudahilah, regu SMAN 2 Serang regu Tia yang menjadi pemenangnya. Semua bahagia terpancar dari auora yang penuh girang melihat SMANya  menyandang juara
                                                                                    ***
Tiba dirumah ada Sela yang sudah menunggunya sebelum pukul sepuluh lebih lima belas menit. “Wah Sel tumben udah datang biasannya elo paling ngaret kalo janjian, yang lain mana, Sisi en Sasa?” Tanya Tia sambil melepaskan tali putih sepatunya diteras.
“Sela hanya menggelengkan kepalanya saja dan bilang sepertinya mereka masih dijalan Ya.”
“ Iya belum datang, dari tadi hanya Sela disini,” Ibu Tia ikut nimbrung sambil membawakan minuman untuk Sela. Tiba-tiba handphone Tia berbunyi. Lalu diangkat oleh Sela.
“Iya dimana Si?”Tanya Sela.
“Gue kecelakaan Sel,”
“ Apa?.” Kaget Sela
“Iya, sorry gue ngak jadi ikut kerja kelompok, tolong bilangin Tia yah?
“Terus keadaan elo gimana en, Sasa?”
Alhamdulillah gue en Sasa selamat Sel.”
“Sekarang dirumah sakit mana biar nanti gue en Tia kesana?’
“Rumah Sakit Medika,”
“Oke ntar gue salamin ke Tia.” Ditutup dengan salam, lalu Sela menjawabnya dengan wa’alaykumussalaam.
“Tia buruan Sisi dan Sasa kecelakaan,”
“Apa,” Tia panik dan terkejut.
“Terus keadaannya gimana?”Tia masih panik.
“Kata Sisi sih baik aja.” Ya udah kita cabut ke Rumah Sakit. Tia mengeluarkan uang celengannya.
***
Sampai di Rumah Sakit, alhamdulillah Sisi dan Sasa selamat dan masih bisa tertawa.
“Alhamdulilah Si, Sa elo selamat,” ucap Tia pada sahabatnya itu. Dan akhirnya mereka berempat tersenyum bahagia dengan keharuan suasana. Mereka berempat adalah sahabat yang dimulai dengan satu sekolah, satu kelas, satu komplek, satu tujuan, satu hati, satu cita-cita dan satu cinta. Mereka berempat ingin mengejar targetan untuk masuk IPB yang banyak orang menginginkannya kesana. Setelah pengumuman kelulusan SMA kemarin, mereka ingin melanjutkan keperguruan tinggi.
Tia saat itu bahagia perasaannya ketika orang tua Rendi bilang kamu akan bisa masuk IPB dengan persyaratan kamu harus sungguh-sungguh. Tia selalu mengenangnya, berkat bantuan Allah dan doa orang-orang yang ikut mensuportnya. Terima kasih untuk semuanya.

*Cerita ini terinspirasi dari teman saya yang suka main basket.

By. Alzena Valdis Rahayu






Jumat, 06 Juli 2012

Makna Dakwah

Makna dakwah sangat luas sekali sobat. Tidak sekedar menceramahi orang atau mengajak orang. Namun melalui keteladanan kita, akhlak dan perilaku baik kita, bisa jadi kita telah berdakwah dan mendapatkan pahala Allah. Amin Ya Robbal’alamin. Dakwah bagaikan lampu pijar bagi kehidupan, yang menerangi jalan dengan penuh cahaya, menjadi solusi ketika manusia dilanda kegersangan spiritual dan rapuhnya akhlak. Maka dakwah adalah seruan kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi yang buruk menjadi lebih baik dan sempurna.

Lafaz dakwah sering kita dengar dan disebut dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Untuk memahami makna dakwah secara bahasa ataupun istilah kita perlu memahaminya dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah antara lain sebagai berikut:

Dakwah adalah perintah. Meminta dengan sangat untuk memenuhi seruan-disambut ataupun tidak permintaan itu. Permintaan ini berkaitan dengan keyakinan, perkataan dan amal perbuatan. “ Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu…” (Qs Al-Anfal ayat 24).

Dakwah adalah undangan. Dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Jika salah seorang kalian diundang makan maka datanglah (memenuhi undangan). Jika ia mau makan maka makanlah dan jika tidak mau makan maka tingggalkanlah atau tidak menyatapnya.” (HR Muslim).

Dakwah adalah permintaan. “Mereka berkata, mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu. “ Musa menjawab,” Allah berirman bahwa sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan antara itu. Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu,” (Qs. Al-Baqarah ayat 68).

Dakwah adalah istighasah. “Berdolah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Qs. Al-Araf ayat 55). Rasulullah SAW bersabda, “ Tidak berdoa seorang muslim dengan suatu doa yang doanya itu tidak dicampuri sesuatu maksud jahat atau memutuskan silaturahim.” Do’a itu pastilah diperkenankan oleh Allah dengan memenuhi satu dari tiga cara. Adakalnya doa itu diterima dengan segera, adakalanya disimpan dahulu untuk persediaan di akhirat, dan adakalnya dipalingkan daripadanya kejahatan yang seumpamanya.

Dakwah adalah seruan. Dari jabir bin Abdillah ra, Rasululllah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengatakan tatkala mendengar seruan (azan):“ Ya Allah Rabb yang menguasi seruan yang sempurna ini dan sholat yang akan didirikan ini, berilah Muhammad wasilah dan keutamaan dan utuslah beliau ke tempat yang terpuji seperti yang Engkau janjikan), maka orang tersebut mendapatkan syafaat dariku kelak di hari kiamat,“ (HR. Bukhari).

Tepatnya tahun 2011 saya pernah mengikuti acara yang sungguh bermanfaat dengan tema acara “Motivasi Berdakwah“ Kata beliau ustadz pengelola SD Peradaban Serang mengungkapkan setiap orang berkewajiban untuk berdakwah karena kita sebagai umat nabi Muhammad SAW yang meneruskan perjuangannya. Di dalam surah Al-Ashr ayat 1-3 menerangkan. “ Demi masa. Sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kebenaran.“ Ibarat waktu adalah pedang, barang siapa tidak menggunakannya dengan baik maka akan membahayakan dirinya.

Kata-kata yang menjadi semangat untuk saya dalam berdakwah. Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “ Barang siapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, yang demikian itu tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa sebagaimana dosa orang-orang yang mengikutinya, yang demikian itu tanpa mengurangi sedikit pun,“ (HR. Muslim)

Dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshary Al Badry ra. Berkata, Rasulullah SAW bersabda,“Barang siapa yang memberi petunjuk kepada kebaikan maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim)




Cilegon, 8 Juli 2012



* Semoga tulisan ini memberikan pengingat bagi semuanya untuk bisa SEMANGAT dalam menasihati kebaikan.


Katanya ADK Koq Gitu Sihhh


Bismillah...sekilas cerita pengalaman bersama kawan yang memiliki label aktivis dakwah kampus. Alangkah beratnya sandangan itu. Jika perilaku, ucapan, tak sesuai dengan label itu. Orang tahunya dia itu soleh, soleha, rajin ibadahnya, menjaga pandangan, perhatian, santun bila berucap, pengertian dan perhatian dengan kondisi sekitar, dan sebagainya.



Ada pengalaman yang membekas saat bersama mereka yang katanya dia aktivis dakwah kampus. Emmh, sebelum dilanjutin ceritanya ana ingin minta ma’af dulu sebesar-besarnya jika ada yang tersinggung dari tulisan yang ana buat ini. Tapi ini faktanya. Afwan. Bukan untuk menggurui namun untuk saling mengingatkan sebagai saudara serta saling menasihati, saling peduli. Ana pribadi pun masih banyak kehilafan dan terus belajar memperbaharui setiap niatan yang diucapakan dalam hati. Bukankah Allah Maha Mengawasi apa yang kita kerjakan. Mohon ampun hanya kepadaNya.



Katanya dia aktivis Dakwah. Tapi ana dengar dari sahabatnya kalau beliau berjalan berduan yang bukan mahromnya, sesama aktivis juga, dan beliau yang terkenal dengan aktivitasnya di masjid, padat agenda dakwahnya di kampus, bicara yang santun, tegas, menghandle anak-anak orang lewat kegiatan halaqohnya. Akan tetapi beliau vmj. Emhh, menyedihkan sebagai saudara seperjuangan. Terus update status di facebook ngak penting banget bukan kata-kata motivasi yang dapat membangun spirit orang lain, namun yang ia tulis tentang curhatan dan kegalauan, selain itu juga sms tausiyah sesama lawan jenis masih banyak ana temui, kemudian saling pandangan saat syuro, bercanda yang berlebihan, kalau ngomong kurang ceplas-ceplos, ada juga aktivis dakwah kampus yang masih kurang peka sama saudaranya kalau saudaranya sakit, sedih, kecewa, senang, dan ada yang tidak mau mendengar pendapat orang lain alias egois, dan banyak lagi. Arghhhhh. Angry melihat kondisinya seperti itu. Terus terang ana pribadi sangat menyayangkan dengan keadaan ikhwan akhwat yang menjadi panutan di kampusnya kalau beliau seperti itu. Apakah ini yang yang dibilang namanya Aktivis Dakwah Kampus? Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda.

                                                                      Jaddaduuimanakum



“Perbaruhilah kalian” (Diriwayatkan At-Tirmidzi dan (Ahmad).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sering bersumpah dengan kalimat.


Lamuqollalbalqulubi

“Tidak, demi Dzat yang membolak-balikan hati,” (Diriwayatkan Al-Bukhari, At- Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad).




Salam Evaluasi setiap saat!!!










Jatuh Hati


aku tidak menyangka dengan getaran hati ini,
perasaan yang begitu menggebu di dada
dari hari ke hari,
dan hatiky yang paling dalam,
aku suka padanya,
namun anehnya bila aku dihadapannya,
aku terasa biasa saja,
jika dia hilang dariku
wajahnya menggelayut dalam ingatanku,
apakah aku jatuh hati?
aku mulai jatuh hati...
Ya Allah...tolong hambamu ini
agar ku tidak terjerumus dalam kemaksiatan
aku akan tetap menunggu,
cinta yang halal
semoga doa cintaku didengar olehNya,
karena Allah Maha Mengetahui segalannya
apa yang terbaik untuk diriku...

Cilegon, 6 Juli 2012
By. Alzena Valdis Rahayu