Kamis, 30 Agustus 2012

Rahasia Ingin Sukses

  1. Punya tujuan yang jelas (mimpi)
  2. Action
  3. Punya keinginan yang kuat untuk mencapainya
  4. Punya rencana kerja
  5. Mengetahui dan menjalankan yang prioritas
  6. Membangun hubungan kerjasama
  7. Perbaiki diri, belajar dan terus belajar
  8. Tidak mudah puas
  9. Punya idola orang sukses
  10. Menepati janji
  11. Punya warna dan tidak ikut arus
  12. Berfikiran positif
  13. Libatkan Allah selalu diaktifitas kita

     *Semoga bermanfaat ^_^

Senin, 27 Agustus 2012

Menanti


Ya Allah aku jatuh hati lagi
dengan perasaan yang menggebu didada
aku malu padanya
Ya Allah pilihkan aku,
seorang imam yang hatinya selalu dekat, dan cinta padaMu,
agar ku selalu dibimbingnya,
menuju syurgaMu kelak
aku menanti disaat indahnya yang kau janjikan untukku
Engkaulah yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui
kabulkan setiap doa harapanku 
aku menantinya ia datang


Cilegon, 27 Agustus 2012
By. Alzena Valdis Rahayu

Menunggu di Dramaga


Pukul enam lebih lima belas menit nada sms masuk di handphoneku bersamaan aku yang sedang sibuk merapihkan kamar yang penuh buku dan barang lainnya selepas malam mengerjakan tugas-tugas kuliah. Pesan masuk itu dari Mutiara Anggraeni yang biasa aku sapa dengan nama akrabnya. Tia.

Assalamu’alaykum. Ayu, hari ini Tia mau ke Bogor, nanti ketemuan yah?

Pesan singkat telah aku baca dan langsung ku reply.

Oke siap.

Usai merapihkan kamarnya Ayu bersiap-siap berangkat ke kampus dengan melahap dua lapis roti tawar  yang diberi beberapa tetesan vanila yang ia makan di kala pagi.  Karena jadwal yang terlalu pagi sehingga Ayu tidak sempat untuk membuat nasi goreng yang menjadi makanan favoritnya.

Sepanjang jalan menuju kampus IPB. Udara begitu sejuk dan terasa dingin sampai-sampai jari-jari tanganku mengkeriput akibat tak tahan dinginnya yang sangat. Bogor merupakan kota yang begitu rindang dengan banyak pepohonan dan suasana begitu teduh. Apalagi jika kampus ini terkenal dengan kampus green. Mentari masih setengah menutupkan dirinya.

***

Sekitar pukul sepuluh Tia memanggilku dengan menandakan handphoneku bernyanyi yang aku simpan di dalam ransel kecil berwarna hitam dengan volume kecil sehingga tidak terdengar dengan keras oleh orang lain.

“ Assalamu’alykum, Yu nanti sekitar jam sebelasan lebih aku sampai di Bogor, kamu  ada kuliah ndak siangnya? Kalau nggak ada, ntar kita makan bareng, aku traktir kamu deh.” Bujuk Tia.

“Asyiiik...ditraktir makan, kebetulan aku lagi laper nih Tia.” Kilah Ayu lewat telvon kepada Tia dengan manja.

“ Emang belum sarapan?”

“Udah siihh tapi cuma makan roti doang belum kenyang. Hehe..”

“ Oke siiip, ntar aku ajak kamu ke tempat makan yang paling enak dan oke.” Jawab Tia dengan nada bercanda.

Usai kuliah Ayu langsung menemui Tia yang sudah menunggu lama di kosan sekitar tiga puluh menit sejak ia datang di bumi kampus IPB Dramaga tepatnya pukul dua belas siang. Dramaga merupakan tempat dimana Ayu dan Tia menimba ilmu. Namun  bedanya Ayu yang baru saja masuk untuk melanjutkan studi S2 di  Departemen Teknologi Industri Pertanian Fateta dan alhamdulillah ia juga mendapatkan Program Beasiswa Unggulan Kemendiknas selama dua tahun. Sedangkan Tia baru saja menyelesaikan studi S1nya di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dengan gelar sarjananya yang ia sandang sebagai mahasiswa lulusan terbaik di fakultasnya dengan indeks prestasi cumlaude, pada wisuda tahap gelombang lima di awal bulan Desember 2011. Alhamdulillah kini Tia telah bekerja di sebuah perusahaan pangan yang terdapat di Jakarta Pusat. Akupun ikut bahagia mendengarnya.

***

Sekitar jam satu kurang sepuluh menit Ayu tiba di kosan “Pelangi Indah”  dengan napas terengah-engah saking terburu-burunya dari kampus untuk menemui sahabatnya dan Tia pun menampakan wajahnya yang sumringah nan cerah. Walau langit hari ini tampaknya tak bersahabat, cuaca gelap dan segera membasahi bumi dengan deras. Namun tidak membuat mereka meng-cancel janjinya untuk makan bersama.

“ Duh ma’af  yah Yu, aku jadi merepotkan kamu lagi.” Kata Tia sambil senyum memelas.

“ Nggak apa-apa kok Tia, aku malah senang kamu datang.” Akupun membalas senyumnya.

“ Dikirain kamu udah bosen, nggak mau mampir-mampir lagi.” Jawabku sambil sedikit bercanda.

“ Hehe, bosen juga sih Yu, udah ahh...nggak usah dibahas. “ Pinta Tia kepada Ayu dengan uring-uringan. Ada beberapa pengalaman yang membuat Tia bete dengan suasana kampusnya dan ingin jauh-jauh dari kota Bogor atau orang mengenalnya dengan sebutan kota hujan atau petir yang dahsyat. Aku kesini juga ada perlu kok sama kamu.” Ayu mendengarkan keluhan sahabatnya dengan serius.

“ Emmh...baiklah.” Kita berdua saling berpandangan dan saling memahami.

“Ohh...yah aku numpang solat dzuhur dulu yah,”

“ Oke, silahkan masuk.”

Salam Tia dijawab dengan anak-anak kosan “ Pelangi Indah”.

Selesai solat Ayu dan Tia langsung on the way ke rumah makan yang terkenal dengan masakannya yang super enak dan sering di banjiri mahasiswa baik siang maupun malam selalu rame. Rumah makan tersebut dengan nama “Bambu Wangi”. Selama perjalanan menuju Balio, Tia sedikit bercerita tentang daerah Bogor walaupun sebenarnya tidak ingin bercerita lagi tentang kota ini, karena saking sayangnya sama Ayu yang masih awam dengan daerah Bogor, sehingga mau tidak  mau Tia akhirnya pun bercerita. Menyesakkan memang kenangan di Bogor selama penelitian. Ayu yang baru lima bulan menjadi orang Bogor harus banyak tahu daerah yang menjadi aktifitasnya dalam keseharian. Terutama daerah sekitar Dramaga yang dekat kampus IPB. Ada beberapa daerah yang terkenal disini, diantaranya Radar, Berlin, Bara 1 sampai Bara 6, Bateng, Pangkot, Balio dan lain-lain.

“Kosan “Pelangi Indah “ termasuk daerah Bara Yu, disini ada makanan khas Bogornya juga. Jadi nggak usah jauh-jauh ke wisata kuliner Taman Kencana atau Ekalokasari, disini sudah cukup komplit. Diantaranya ada doclang, tauge goreng,  soto kuning Bogor, lumpia basah, dan masih banyak lagi. Apakah kamu sudah mencicipinya?” Tanya Tia kepada Ayu sambil meninggikan alisnya. Tia berusaha menjelaskan lagi tentang doclang. Doclang itu seperti ketoprak menggunakan bumbu kacang, tapi  bumbu sedikit kasar jadi nggak lembut tapi rasanya oke, enak banget deh, recommended terus dicampur dengan tahu dan kentang sumber karbohidrat yang mengenyangkan pas banget untuk sarapan, ketupatnya dibungkus dengan daun patat sehingga khas keharumannya. Harganya pun relatif murah setengah porsi hanya lima ribu rupiah standar uang mahasiswa. Gimana mau nyobain, pasti belum pernah yah?” Tia mengejak dan menawarkan.

“Yuk... kapan-kapan kita makan di sana!” Ajak Ayu untuk makan bareng lagi.

“ Jiaahh...ternyata benar belum nyobain.”

“Gimana sih kosan dekat juga dengan pusat jajanan. Ehh... malah belum ngerasain juga. Uuuhh...payah.”

“ Gue kan anak rajin suka menabung, jadi jarang banget jajan. Hehe...”

Tia masih terus menjelaskan pusat jajanan yang ada disekitar kampus Dramaga yang dekat dengan kosan Ayu.  Kalau tauge goreng itu bumbunya dari tauco, tetapi untuk taugenya sendiri tidak digoreng tetapi direbus bersama mie hanya namanya saja tauge goreng. Harganya hampir sama dengan doclang setengah porsi lima ribu rupiah juga, udah bikin kenyang karena ditambah ketupat juga.

“Tapi aku siihh.. lebih prefer doclang dibanding tauge goreng Yu, karena tauge goreng rada sedikit asem rasanya”. Saran Tia kepada sahabatnya.

 Sedangkan soto kuning  Bogor  dibuat dari kuah santan yang dibubuhi kunyit hingga kuning warnanya. Isinya berupa daging dan jeroan. Setelah dilengkapi kecap manis, irisan seledri, bawang goreng, dan daging lalu diberi kuah yang agak panas. Enak banget rasanya apalagi  dimakan pas cuaca hujan. “Emm...pasti nikmat.” Di tambah emping goreng juga sebagai tambahan. Selain itu juga ada beberapa cemilan atau oleh-oleh yang sangat khas dari kota hujan ini diantaranya keripik talas, lumpia basah, roti unyil, dan asinan Bogor. “Sayang banget kalau kamu tanpa mencicipinya dan membawa makanan khas Bogor untuk dijadiin oleh-oleh, kalau pulang ke Cilegon.” Tia terus memamerkan makanan khas Bogor.

Tapi untuk asinan Bogor sendiri yang paling enak bisa di dapatkan di daerah BTM (Bogor Trade Mall) tepatnya di Pasar Bogor. Dan dekat pula dengan Kebun Raya Bogor sebagai study wisata. Atau di Ekalokasari sedangkan untuk pusat belanja tas-tas ke arah Tajur sekitar satu jam lebih dari Ekalokasari.

***

“Alhamdulillah prediksi benar hujan datang menjelang senja.  Yu kamu bawa payung nggak?” Tanya Tia sambil menoleh ke wajahku.

“ Ada...ada, nih payungnya.” Ayu menyodorkan payung bluenya kepada Tia.

Lima belas menit lagi nyampe di Balio. Akhirnya sampai juga di “Bambu Wangi “ dengan design yang indah dan comfort. Sejarah mengenai saung makan ini ternyata dirintis salah satu dari mahasiswa IPB yang pada saat itu mendapatkan dana hibah untuk berwirausaha sehingga akhirnya bisnis makanan ini berkembang cukup baik. Kita pun langsung ngebooking tempat dan memesan makan yang sudah tersedia di daftar menu makan. Sembari lesehan dan menunggu makanan datang, akupun membuka notebook untuk mengerjakan tugas presentasi besok dengan bahasa inggris.

“ Aku ngerjain tugas dulu yah Tia” Izin Ayu pada sahabatnya.

“ Oke siiip.”

Usai makan akhirnya kita berpisah. Tia pulang ke Jakarta dan Ayu back to kosan melanjutkan tugas-tugas kuliahnya yang semakin hari semakin menumpuk walau terkadang berusaha untuk tidak menumpuk tugasnya. Tapi kenapa selalu menumpuk.

“ Makasih yah Tia untuk hari ini.” Senyum mekar diwajah Ayu.

Tia hanya menganggukan kepalanya sesekali dan senyum.

***

Hari berikutnya adalah tanggal delapan Desember merupakan hari Milad temanku. Dia adalah Kirana Sanggraimita. Biasa di panggil Mita. Usai kuliah Mita mengajak kita pergi makan siang yang pastinya jauh dari kampus sekitar Bogor kota dekat dengan Baranangsiang sebagai pusat terminal antar kota. Alhamdulillah batinku dapat traktiran makan lagi. Kemarin ditraktir Tia, hari ini Mita. Subhanallah rezeki yang tak disangka-sangka datang juga.

Rahayu Tiara Putri  nama lengkap Ayu. Baru lima bulan Ayu tinggal di daerah Bogor tepatnya di Bara Dramaga. Ayu dan teman-temannya langsung hangout ke Bogor kota menuju BOTANY SQUARE mall terbesar dan termewah di Bogor dengan jazz merah milik Echa. Hari ini aku, Echa, Nina dan Sisi ditraktir di restoran termahal dan ternikmat oleh Mita. Ini adalah pengalaman baru yang dirasakan Rahayu Tiara Putri karena sebelumnya ia belum pernah merasakan makan ditempat semewah ini. Ini khusus untuk orang-orang yang memiliki duit banyak. Beruntung rasanya bisa menikmati rezeki yang Allah kasih dalam hati Ayu sembari beryukur dengan mengucapkan hamdalah dibalik senyum kecilnya.

Ayu tak henti-hentinya untuk bersyukur kepada yang Mahakuasa. Karena impiannya juga untuk bisa melanjutkan S2 di IPB  dapat dilaksanakan sejak harapannya dari tingkat pertama S1 di Untirta. Ayu anak yang rajin dan cukup memiliki prestasi yang dibanggakan selama di kampus S1nya di Untirta Banten ia aktif diberbagai organisasi terutama bidang akademik. Salah satunya ia mewakili kampusnya untuk ikut PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) di Malang UNIBRAW. Semoga S2 pun bisa meraih prestasi yang sangat baik lagi. Semoga kesempatan ini yang terbaik dari Allah Swt., untuk masa depanku, keluarga, agama dan bangsa Indonesia. Aamiin Ya Robb, harapnya sambil berkaca-kaca dan menunggu kedatangan keluarganya di Dramaga dua tahun lagi.


Dramaga, 12 Desember 2011

*Profil penulis, Alzena Valdis Rahayu, bernama asli Ririn Rahayu. Cita-citanya ingin menjadi Dosen Profesional, Penulis Produktif, dan Pengusaha. Alhamdulillah berkat do’a keluarga, saudara,  sahabat, dan semuanya sekarang penulis sedang menempuh S2 di Instistut Pertanian Bogor Departemen Teknologi Industri Pertanian FATETA dengan mendapatkan Program Beasiswa Unggulan Kemendiknas, alhamdulillah. Mottonya adalah Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, hanya untuk Allah swt. Jika ada saran dan kritik bisa melalu email: rahayu_sukses@yahoo.com atau FB Alzena Valdis Rahayu dan twitter @Ririnsukses.



Mengenyam Pendidikan dengan Beasiswa


Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita. Pendidikan memegang unsur yang paling penting membentuk pola pikir, akhlak, dan tingkah laku manusia sesuai dengan norma yang ada. Pendidikan juga merupakan usaha sadar yang dilakukan seluruh aspek yang ada di dalam kehidupan kita, baik orang terdekat, masyarakat ataupun lembaga-lembaga yang ada, baik yang terjadi secara formal maupun non formal.

Sejak kecil saya bercita-cita ingin melanjutkan pendidikan S2 di Bogor tepatnya di Institut Pertanian Bogor (IPB) karena saya ingin menjadi dosen, akan tetapi saya memiliki masalah untuk biaya pendidikan. Berharap saya mendapatkan beasiswa, setelah ada informasi tentang Beasiswa Unggulan Kemdiknas saya beranikan diri untuk mengajukan berkas-berkas untuk beasiswa tersebut. Alhamdulillah akhirnya saya mendapatkan beasiswa tersebut dengan biaya pendidikan dan biaya penelitian.

Beasiswa Unggulan ini adalah pemberian bantuan biaya pendidikan oleh pemerintah Indonesia atau pihak lain berdasarkan atas kesepakatan kerja sama kepada putra-putri terbaik bangsa Indonesia dan mahasiswa asing terpilih.

Seiring berjalannya waktu saya mengenyam pendidikan di Kota Hujan di IPB jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi, saya merasakan nikmatnnya menimba ilmu disini, dengan dosen yang profesional, fasilitas yang mendukung, dan bergaul dengan beraneka ragam orang yang hungry terhadap ilmu pengetahuan dan senantiasa berkeinginan mencoba sesuatu yang baru. Kampus IPB merupakan kampus yang terbaik yang saya rasakan saat ini dengan motto Searching and Serving The Best “Meneliti dan Memberi yang Terbaik”.

Harapannya semoga saya bisa menjadi orang yang bermanfaat dan dapat berkontribusi untuk Bangsa Indonesia sesuai dengan misi program Beasiswa Unggulan Kemdiknas memiliki visi melahirkan insan terbaik bangsa yang memiliki pemahaman kebangsaan secara komprehensif, integritas, dan kredibilitas tinggi, berkpribadian unggul, moderat, serta peduli terhadap kehidupan bangsa dan negara. Selain itu dari tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia berdaya saing global, sehingga mendukung pembangunan dan pengembangan potensi daerah masing-masing melalui prestasi putra-putri terbaiknya dalam dunia pendidikan.

Lebaran Tiba


hari kemenangan segera tiba
tinggal menghitung hari
setelah satu bulan lamanya kita berpuasa
dan meredam hawa nafsu
kini tiba saatnya umat muslim saling bermaafan
atas dosa, khilaf dan salah
semua menyambut penuh bahagia
dan kembali dalam jiwa yang bersih
taqobbalallahu minna wa minkum


Cilegon, 1 Syawal 1433H
By. Alzena Valdis Rahayu

*selamat lebaran 

Ramadhan Maafkan Aku


aku termenung dalam sepi
mengenang akan dosa-dosa yang telah melekat
sampai detik ini pun aku masih berdosa
ku tahu hidup ini tak abadi
namun ku sulit merubah diri menjadi baik
masih ada waktukah untukku bertobat
sebelum kau pergi?
Ramadhan ma’afkan aku...
jangan tinggalkan aku...


Cilegon, Ramadhan 1433 H
By. Alzena Valdis Rahayu

Malam Lailatul Qodar


sejuknya malam lailatul qodar
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia diturunkan
malam indah ...
malam yang lebih baik dari pada seribu bulan
dan malaikat turun ke bumi atas izinNya
hingga terbit fajar
menjeguk hambaNya yang beribadah dalam kekhusyuan


By. Alzena Valdis Rahayu

Kenapa Jadi Galau

galau sepertinya sudah menjadi penyakit,
seusiaku ini
saat menginjak dewasa
aku ingin melepaskannya
tapi sukar
belajar untuk tetap bersabar


Cilegon, 27 Agustus 2012
By. Alzena Valdis Rahayu

Jumat, 24 Agustus 2012

Surat Cinta Pertama


Aku dan dia hanya sebatas teman dekat, nggak lebih, karena aku dan dia tidak ada perasaan untuk saling mencintai. Tapi mengapa ikhwan tersebut beda dengan apa yang aku alami. Akhirnya aku menerima surat yang diberikan ikhwan tersebut. Singkatnya kurang lebih seperti ini.

 

Assalamu’alaykum. Wr. Wb

Afwan ukhty sebelumnya ana ingin berterus terang sama anti, ini masalah perasaan, sebenarnya sudah lama ana menyukai anti. Apakah salah kalau ana menyukai anti?

Mohon dijawab, jzkllh khoir.

Wassalamu’alaykum. Wr.Wb

 

Semenjak message itu, aku jadi jarang berkomunikasi dengan dia, aku bingung untuk menjawabnya. Aku tidak mau persahabatan ini putus oleh cinta. Ya Allah aku bingung apa yang harus aku lakukan, apakah dia jodoh untuk ku atau dia hanya bercanda saja, aku bimbang. Aku pun istikharoh untuk memantapkan hati, dan memohon diberikan jalan terbaik oleh Allah SWT.

Ya Allah berikan jalan keluar untukku, aku tidak mau berpacaran yang kebanyakan dilakukan ikhwah sekarang karena cinta sehingga melanggar dari komitmennya sebagai adk, aku ingin langsung menikah saja Ya Allah.

 

Kenangan tingkat pertama saat S1 di Untirta Serang ada yang memberi surat cinta.

 

Galau

aku merinduinya
kapankah dia datang
dengan syarat yang aku ucapkan padaNya
aku galau
tak sedikit yang menanyakan tentang nikah
aku hanya tersenyum
untuk menghibur diri
Allah aku tahu jodohku, hidupku, matimu
ada di tanganMu
aku mohon berikan untukku yang terbaik
di dunia dan akhirat
semoga cinta akan datang disaat waktu yang tepat



Sunyi, 25 Agustus 2012
By. Alzena Valdis Rahayu

Moment Bahagia Saat Wisuda


Alhamdulillah bisa wisuda di bulan Mei 2011, saya sangat bahagia dan menangis terharu ketika sahabat dan adik-adik tingkat mengucapkan selamat atas kelulusan saya, dan saya bersyukur bisa mendapatkan predikat lulusan terbaik di tingkat fakultas. Emhh dapat penghargaan.




Moment bahagia wisuda ini pun diabadikan dalam kamera bersama adik-adik halaqoh dan sahabat saya Marinda Arista.


                                                       
                


Foto dengan keluarga besar TRAS, walaupun tidak semuanya bisa hadir, tapi cukup membuat saya bahagia bersama sahabat dan adik-adik tingkat saya








Lagi-lagi bersyukur dan bersykur karena saya telah menyelesaikan amanah saya di kampus, harapannya semoga ilmu yang di dapatkan dapat bermanfaat untuk banyak orang. Aamiin,





















































































































Mengenang Kerinduan


Gemerlap dan ramainnya kota Jakarta dengan hiruk pikuk yang masih terdengar dari sudut manapun. Jakarta adalah ibukota Indonesia yang terkenal sebagai kota macet. Tapi di ibu kota ini ada kenangan yang tersimpan bersama mamahku, aku sangat merindui mamahku yang telah dipanggil dulu oleh Allah SWT.

Saat pulang dari Bogor aku sengaja tidak langsung ke Cilegon, aku transit di Jakarta Pusat melihat sebuah bangunan besar tempat mamahku di opname. Enam tahun yang lalu, mengenang kerinduan bersama mamah di Rumah Sakit Gatot Subroto. Mamahku di opname di lantai lima, mamahku berjuang melawan penyakitnya yang sangat ganas yang menjadi ketakutan semua orang jika mendengarnya akan penyakit yang diderita mamahku ini. Lagi-lagi memang manusia hanya bisa berikhtiar saja dan keputusan ada di tangan Allah SWT. Mamahku ternyata tidak bisa bertahan hidup lama setelah menjalani kemoterapi yang terakhir, semoga mamahku sudah hidup tenang di sana, di SyurgaMu ya Allah. Aamiin.

Amalan yang tak akan terputus adalah doa anak soleh. Oleh karena itu sebisa mungkin aku ingin menjadi anak yang soleha, terakhir mamah pesan padaku adalah jangan mengecewakan orangtua terutama papah dan jaga adik-adikmu, mamah sudah tidak bisa sehat lagi. Air mataku berlinang, satu persatu buliran air mataku tumpah dan membasahi seluruh wajahku.

“ Ya Allah sesungguhnya ini berat buatku tanpa mamah disisiku, berikan yang terbaik untukku dan keluarga. Aamiin.“Doaku.

Beberapa jam kemudian, sekujur tubuh mamah menjadi panas lalu berubah dingin. Aku menangis.....menangis....menangis...lalu membisu melihat mamahku tak bernyawa lagi. “ Innalillahi Wainna Illahi Roji’un”

Saat itu aku masih kelas tiga SMA, lagi jamannya fokus untuk ujian akhir sekolah, tapi aku nggak bisa fokus melihat keadaanku berubah tanpa mamah disampingku, hidupku mulai lemah dan tak bergairah untuk semangat lagi belajarnya. Tapi aku mengingat pesan mamahku sebelum wafat, aku diminta untuk menjadi anak yang tidak mengecewakan orangtua artinya harus membanggakan. Akhirnya aku berusaha dengan maksimal belajar supaya aku lulus SMA, dan bisa meneruskan kuliahku di perguruan tinggi negeri. Harapanku, dan cita-citaku dulu sampai sekarang tidak berubah ingin menjadi dosen profesional.

“Ya Allah mohon diberi kemudahan untuk mewujudkan impianku untuk kebaikan semuannya”. Alhamdulillah kini aku sedang melanjutkan studi S2 di IPB Teknologi Industri Pertanian, Bogor. Semoga mamahku bangga melihat anaknya bisa meneruskan sekolah lagi. Karena apa yang aku lakukan ini adalah ibadah semata-mata ingin mendapatkan keridhoanNya. Mamah semoga kita bisa berkumpul lagi di Syurganya Allah, Aamiin.

Jalan-jalan ke Islamic Book Fair


Banyak cerita saat aku dan saudara baruku yang di Bogor pergi ke sebuah pameran buku yang ada di Istora Gelora Bung Karno Senayan Jakarta pada tanggal 9 sampai 18 Maret 2012. Jujur aku baru pertama kalinya loh, datang ke tempat pameran buku yang terbilang sangat dan sangat ramaiiii dan lengkap juga bukunya. Buku yang tersedia di IBF cukup buanyak, tapi dari namanya aja pameran buku Islamic Book Fair, otomatis buku yang tersedia pasti kebanyakan buku nuansa islami tapi ada juga kok buku umumnya. Setiap penerbit memberikan diskon yang lumayan besar, makanya sayang kalau nggak datang, dan acara ini juga merupakan ajang kita silaturahim sesama saudara kita yang jauuh atau jarang kumpul bisa menggunakan moment ini. Tapi sayangnya waktu itu aku bawa uang ngepas banget. Oya kenapa aku baru pertama kali ke IBF? Karena sebelum-sebelumnya memang yang datang ke sini ntu harus punya uang yang berlebih biar nggak ngiler kalau ada teman borong buku, dan tahun yang lalu, aku masih minta tolong nitip buku aja dengan mengingatkan sahabat ana melalui sms. Yah...cukup sms aja sama sahabat minta tolong dibelikan buku yang ana pesan, nanti uang diganti. Jadi nggak perlu jauh ke Jakarta deh. Ngirit ongkos juga, hehe.


Waktu itu juga niatnya merefresh aja, menghilangkan penat dengan tugas kuliah. Alhmadulillah akhirnya terwujud juga niatku untuk datang ke IBF, bersama Retno, Uni dan Mbak Amie. Sebelumnya diriku baru kenal dengan Uni saja, ehh tiba-tiba Uni bawa temen juga ke IBFnya, jadi aku kenal Retno dan Mbak Ami deh. Aku ingin memperkenalkan terlebih dulu yang namanya Retno, Retno adalah adik tingkatnya Uni, sedangkan Mbak Amie beliau adalah teman S2nya Uni satu jurusan, asal rumahnya Aceh.

Kita berangkat dari stasiun Bogor pagi kira-kira pukul delapan lebih setelah menunggu Retno. Sampai di stasiun Cawang sekitar jam sepuluhan. Sesampai di IBF sekitar jam sebelasan hampir mendekati duhur, kami rehat di sebuah Mushola besar yang ada di dalam gedung pamerannya. Aku duduk sebentar sambil melihat orang yang ada di sekitarku, ternyata aku melihat Teh Atikah, beliau adalah mantan keputrian LDK Babussalaam di Untirta tapi aku lupa periode ke berapa. Beliau datang bersama anak dan suaminya. Selain teh Atikah yang aku temui, ada juga anak akhwat kammi Untirta dengan rombongan, wah subnallah jadi bertemu dengan suadara yang sudah tak berjumpa menjadi berjumpa di sini.


Usai mencari buku kami berempat kemudian kelaparan akhirnya makan di sebuah kantin kecil tapi banyak makanan yang dipilih dan selanjutnya kami bernasis-narsis ria di depan gedung IBF. Mengabadikan kenangan kita dalam visit IBF 2012 di camera digital milik Mbak Ami. Sesudah itu langsung go to Bogor pake busway dan KRL menuju Bogor. Sampai di Bogor sekitar sorean pukul lima kalau tidak lupa, hehe. Alhmadulillah buku yang dicari dapat dan semoga buku yang dibeli bermafaat untuk masa depan, aamiin.


Lebaran Idul Fitri

gema takbir berkumandang di udara
bahagianya umat muslim
menyambut hari kemenangan
dengan saling memaafakan


Cilegon, 19 Agustus 2012
By. Alzena Valdis Rahayu

Kenangan Bersama Ramadhan



Satu jam lagi waktunya berbuka puasa saat aku menatap jam hitam kecil yang terdapat dipergelangan tangan kananku. Aku dan sepupuku masih asyik ngabuburit di alun-alun Kutoarjo yang tak jauh dari rumah Budeku. Tempat ini biasa dijadikan tempat anak muda nongkrong sambil menunggu waktu magrib tiba, sehingga tempat ini begitu ramai dan tak ketinggalam juga para pedagang yang tengah sibuk melayani pembeli.
Senja itu aku menemukan sosok yang belum aku kenal, dan tak sengaja pula aku memandanginya penuh malu dan sedikit terkagum kepada seorang ikhwan yang pada saat itu sedang melayani pembeli di bazar makanan untuk persiapan berbuka. Sepupuku mengajakku pada bazar tersebut untuk membeli makanan berbuka, menu ta’jil yang akan dipilih sepupuku adalah kolak pisang. Akhirnya aku dan sepupuku pun megunjunginya.
 Regine pinten Mas kolak pisangnya?” Aku sedikit gugup ngomong bahasa Jawa maklum sudah lama menjadi orang Cilegon .
 Tiga ribu saja, Mbake,”
 Tumbas pinten Mbake?” Masnya sambil senyum.
“ Dua atau tiga yah Mbak?” Tanya Rani.
“ Yowis tiga saja, Mbak Yayu nanti ke rumah to?”
“ Sippz,”
Saat membeli aku nerveous banget, sepertinya aku suka. Sepuluh menit lagi adzan magrib akan berkumandang di udara, aku dan sepupuku langsung pulang ke rumah dengan membawa kolak pisang.
***

Usai berbuka puasa dengan kolak pisang, aku langsung bergegas solat Magrib berjamaah dengan anaknya Bude. Setelah itu dilanjutkan lagi bercanda-canda di ruang TV. Pukul tujuh kurang aku di ajak Budeku untuk bersiap-siap ke masjid melaksanakan isya dan tarawih berjamaah.
Sesampai di masjid, aku bertemu dengan ikhwan yang tadi sore itu di alun-alun. Ternyata ikhwan itu rumahnya tidak jauh dari rumah Budeku. Akhirnya aku buru-buru masuk ke masjid supaya ikhwan tersebut tidak melihatku. Aku malu banget rasanya. Sekitar satu jam lebih melaksanakan solat tarawih dengan jumlah 23 rakaat ditambah dengan solat witir berjamaah, aku dan sepupuku jalan menuju rumah. Tiba-tiba saja sepupuku Rani bilang dengan keras.
“Mbake liat deh itu Mas yang jual kolak pisang di Alun-alun tadi?”
“Ssst...jangan berisik Rani,”
“ Oppss..,”
Akhirnya ikhwan tersebut mendengarnya dan tersenyum kepada kita berdua.
 Afwan yo Mbak, Rani terlalu keras ngomongnya, hehe,”
 Ndak apa-apa,”
Tapi kalau diliat-liat Mas tadi sepertinya cocok deh sama Mbak, hehe.” Rani mulai bercanda.
“ Huuss, ngawur kamu, main jodoh-jodohin aja,”
“ Abis Masnya ganteng, Mbaknya ayu. Hehe.”
Tak bisa dipungkiri dalam hatiku yang paling terdalam sebenarnya akupun memendam rasa kagum saat pertama kali melihatnya, gumamnya.
“Ayo..ayo lagi ngomongin apa to?” Mbak Yayu sudah ada di rumah Bude melihat kita pulang dari masjid selepas solat taraweh sambil terkekeh”
Ini loh Mbak, tadi di masjid ada Mas ganteng.
“ Trus kenapa kok sampai heboh gitu?” Mbak Yayu penasaran.
“Udah-udah, nggak usah di bahas,” aku menimpalinya.
“ Emmh, Mbak Yayu ngertossekarang, Nisa suka to?”
“ Hehe sedikit Mbak.” Sembari tersenyum Nisa.”
“ Banyak juga ndak apa toNis.” Mbak Yayu mengecengiku.
Percakapan itu terhenti, saat Iman anaknya Mas Budi membawa mainan kesukaannya dan mengajaku untuk meladeninya. Usai menemani Iman sekitar pukul sepuluh aku langsung bergegas ke kamar, untuk beristrirahat, dan sebelum tidur aku sempatkan membuka diary kecilku.
Green.
Secepat inikah perasaan yang aku alami, suka padanya, padahal aku baru pertama kali bertemu dengannya. Dan tanpa sengaja aku bertemu lagi di saat pulang tarawih tadi, dengan ikhwan tersebut, diapun tersenyum. Apakah aku telah jatuh hati? Emmh. Biarkan waktu yang akan menjawab.
Malem Kutoarjo, 23 Ramadhan 2012
***
Puasa ke empat di bulan Ramadhan. Itu berarti aku meninggalkan kota Kutoarjo. Berat rasanya untuk pulang, karena aku sudah terlanjur betah di Jawa, batinku sambil berkaca-kaca dan memandangi tas ranselku yang sudah rapih dengan oleh-oleh makanan. Padahal masuk kuliah masih lama. Masih rindu. Mbak Yayu menguyarkan lamunanku, saat aku duduk di beranda depan.
“Dooor, masih pagi sudah melamun.”
“ Mikirin apa to? Mas yang semalem apa, hehe?”
“ Arghh, Mbak Yayu, tahu aja ni apa yang aku pikirin, Hihi”
“ Yowis ntar Mbak salamin kalau ketemu, “
“ Sok aja salamin, lagian juga Mbak ndak kenal to.”
“Ehhh jangan salah Mbak kenal dengan Kakaknya loh, ntar Mbak sampein ke Kakaknya aja, biar Kakaknya tahu, adiknya ada yang naksir. Hihi”
“ Mbak aku bercanda, jangan di salamin dong,” Nisa ngambek. Apa kata orang nanti, ada perempuan yang senang duluan, hikss.hikss. Lagi puasa nih Mbak.” Mbak Yayu terus meledekku. Mbak Yayu berlalu dengan senyum ke arah dapur.
Aku membantu Bude sedang membuat gula merah. Budeku memang seorang perempuan yang hebat kalau bahasa kerennya entrepreneur, yang memiliki jiwa usaha. Ada rasa iri ingin punya usaha juga, batinku. Sebenarnya dulu aku juga berwirausaha, dulu aku dan teman-teman pernah memiliki usaha makanan sarapan pagi di sekitar kampus, namanya D-Fast. Usaha tersebut alhamdulillah di danai DIKTI dalam program kreatifitas mahasiswa, sampai mengantarkanku ke tingkat nasional untuk mengikuti PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional). Mengenang saat di kampus Untirta.
***
Malam taraweh ketiga aku masih di Kutoarjo. Tiba-tiba saja, ketika aku menengok ke belakang, ternyata Mas itu ada di belakang aku dan Bude. Aku sempat salting gitu. Disusul dengan Rani yang mendekati aku dan Bude. Dan Rani basa-basi mengobrol dengan Mas ganteng sebelum memasuki masjid.
“ Mas wau sonten mboten mande nggih?”
 Nggih, mboten Rani,”
“ Loh Mas kok ngertos maminipun kulo?”
Masnya hanya tersenyum.
“ Kenapa to Mas nggak jualan?”
“ Besok Mas mau pulang ke Depok,”
“ Masnya masih kuliah?”
 Nggih,”
“Emhh, sama dong dengan Mbak Nissa,”
 Wonten pundi?”
“Ui?”
“ Ohh.”
“ Masnya?”
“ Di Ui juga,”
“Wah jodoh, opss keceplosan, Rani.
“ Maaf yah Mas,” Masnya hanya tersenyum saja.
Green.
Baru tadi siang aku diantar Mbak Yayu beli tiket untuk pulang ke Cilegon. Semoga saja lancar sampai rumah. Aamiin. Oh yah Green, aku tadi bertemu ikhwan itu lagi, sebenarnya nggak tahu kenapa jadi pengen ngobrol sama beliau, tadi aku mendengar percakapannya Rani dengan Mas itu. Beliau ternyata masih kuliah juga, di UI Depok. Tapi aku ndak tahu apa jurusan Mas tersebut. Hmm.
Malam Kuatoarjo, 24 Ramadhan 2012
***

Sebelum pulang aku di ajak Bude ke Pasar Kutoarjo, menemani Bude berjualan, nggak biasanya di pasar sepi. Apa mungkin karena bulan Ramadhan? Tapi Budeku tetap bersemangat berjualan. Alhamdulillah aku menemani Budeku jualan di pasar ini, mengisi waktu liburan di Jawa. Saat aku merapihkan meja dagangan Bude, aku mendengar suara ikhwan itu, Rani menyebutnya Mas ganteng. Ikhwan itu sudah ada di depanku nampak sibuk membeli makanan cemilan, dan ditemani Kakaknya.
 Tumbas nopo, Mas Rama?”
“Ohh namanya Rama, aku baru tahu, gumamku”
“Tumbas oleh-oleh untuk di bawa ke Jakarta Bude,” Kakaknya menimpalinya.
“ Kapan pulang?” Tanya Bude.
“ Nanti sore Bude,”
“ Oalah sama dengan Nisa,”
Aku hanya mendengarkan Bude dan Ikhwan itu ngobrol.
Usai ashar, teng pukul empat sore terlihat di dinding tembok rumah, aku diantar Mas Budi dan Rani ke Terminal Bus. Dan saat aku membawa tas besar ada yang memanggilku dari belakang, aku pun menengok ke sumber suara, ternyata ikhwan itu yang manggil.
“ Yah, ada apa Mas?”
“ Naik bis ini juga?”
“ Ya, wah bareng dong,”
Aku balas senyum. Entah mengapa jantungku jadi berdetak keras saat ia mulai berbicara denganku. Obrolan itu semakin mengalir hingga menemani perjalananku menuju pulang kota Cilegon. Ya Allah mohon lindungi perjalananku ini semoga hatiku tetap terjaga walaupun ada rasa terhadapnya, doaku saat berada di dalam bus yang menghantarkan kami semua pulang dengan bus jurusan Jogja-Merak.


Senin, 20 Agustus 2012

Perjalanan Ramadhanku


Pukul empat aku dan sahabatku siap-siap berangkat menuju Serang untuk memenuhi sebuah undangan bertempat di sebuah rumah makan yang cukup terkenal di daerah Serang-Banten dalam acara Silaturahim Buka Bersama plus reunian. Senang rasanya ketika bisa memenuhi undangan. Karena dari acara yang sama dan sebelumnya aku sudah tiga kali tidak hadir. Hiks..hiks. Mohon maaf saudaraku. Maklum kesibukanku kini sudah pindah di kota hujan ada berbagai agenda dan amanah yang harus dikerjakan di sana.

Moment indah ini sangat ditunggu-tunggu semua orang untuk berkumpul dengan sahabat atau kerabat dekat yang sudah lama tak bertemu, pas banget dibulan suci ramadhan ini untuk kita saling silaturahmi, berbagi, lepas kerinduan saat-saat bersama di kampus, dan saling memotivasi antara satu dan yang lainnya. Jadi rindu saat-saat bersama dulu. Banyak pengalaman dan kisah indah selama empat tahun di kampus tercinta UNTIRTA-Banten. Ayu yang masih melamun. Tanpa sadar kota yang aku pijak ini sedang ramenya bukan main, anak remaja yang tengah asyik ngabuburit atau ibu-ibu yang sedang mempersiapkan untuk menghadapi lebaran yang sebentar lagi tiba, dan kendaraan lainnya pun ikut memadati kota ini hingga jalanan menjadi macet, untuk sampai di ibukota Banten kurang lebih satu jam dari Cilegon.

Akhirnya sesampai di rumah makan, aku terharu melihat kedatangan dosen dalam acara BUKBER. Alhmdulillahnya aku bisa bertatap muka lagi dengan dosenku yang tak kenal lelah membimbing kami semua selama perkuliahan. Kenangan bukber kali ini sungguh berkesan walaupun ada yang kurang yaitu dari kehadiran teman-teman yang tidak 100% hadir. Semoga Allah masih memberi kesempatan lagi untuk kita bertemu kembali di bulan Ramadhan yang akan datang. Aamiin.

Usai silaturahim di acara BUKBER. Aku melanjutkan perjalananku ke Mesjid yang ada di Serang tepatnya dekat dengan Rumah Sakit Sari Asih dan Mall besar di Serang. Mesjid ini begitu indah dan mewah di dalamnya terdapat kaligrafi yang mudah di baca orang serta tempatnya nyaman dan teduh, di dalamnya banyak jamaah yang hampir usai melaksanakan solat taraweh dan diteruskan dengan tadarusan masing-masing individu. Aku memang sengaja mampir untuk melaksanakan solat isya, ternyata aku bertemu dengan sahabat lama yang sama-sama baru datang dan belum melaksanakan solat isya dan taraweh, akhirnya akupun ikut dalam barisan jamaah tersebut. Kenangnya malam itu.

Akupun teringat dengan niatanku pada sahabat terdekatku Annisa untuk berikhtikaf di bulan Ramadhan tahun ini di Serang. Alhamdulillah harapanku kesampean juga. Hmm, bersama saudara-saudara tercinta yang telah lama tak berjumpa akhirnya bisa bertemu di bulan mulia ini, di rumah Allah yang begitu indah. Malam itu juga ada kegiatan diskusi tentang Rohingnya Muslim di Myanmar serta pemutaran filmnya. Miris dan sedih melihat keadaan saudara muslim kita di Myanmar tertindas sekali mulai yang masih kecil sampai yang dewasa dan tua, dan aku belum bisa berbuat banyak untuk saudaraku di sana hanya kekuatan do’a yang aku panjatkan. Semoga Allah membantu kesulitan saudaraku di sana. Aamiin sambil menitikan air mata.

Malam ganjil di bulan ramadhan ini sangat bermakna, kita sama-sama berlomba-lomba dalam kebaikan untuk menggapai ridho dan cintaNYa. Ada yang baca qur’an, ada pula yang berdzikir dengan tasbih sambil menggoyangkan sepuluh jari-jari tangannya, berdoa penuh khusyu, dan anak-anak kecil pun terlihat dengan mata yang mulai mengantuk di masjid itu.

Wah subhanallah perjalanan ramadhanku tahun ini banyak kenangan yang indah dan sulit untuk dilupakan, lagi-lagi hanya syukur yang aku panjatkan untuk nikmat yang telah Allah beri, karena bisa merasakan ramadhan diberbagai kota. Dalam catatan kecilku waktu liburan kemarin menjelang puasa aku pulang menjenguk embah yang ada di Kutorjo dan sempat pula ke rumah saudara yang ada di Jogja, sempat merasakan ramadhan pertama di sana, dengan malam pertama tarawih di kampung halaman Papahku, sahur bareng Bude dan Pakde. Suasananya sangat gaduh dan heboh datangnya ramadhan dengan kembang api dan petasan yang membuat orang jantungan. Kemudian merasakan di Cilegon bersama keluarga, beberapa hari kemudian silaturahmi ke rumah adik tingkat yang ada di Rangkasbitung Banten. Dua minggu di Bogor menyelesaikan tugas dan amanah yang sudah di agendakan sebelumnya bersama murabbidan sahabat halaqoh, untuk mengadakan lomba baca al-qur’an tingkat anak-anak, lomba mewarnai, dan santunan anak yatim, serta kenangan solat tarawih berjamaah di masjid kampus, sahur dan buka bareng bersama teman-teman kosan pokoknya banyak pengalaman yang seru dan kini aku merasakan ramadhan di Masjid Sari Asih Serang dengan ikhtikaf bersama.

Alhamdulillah semoga kita semua bisa semangat ibadah ramadhan yang lebih baik di malam terakhir di bulan ramadhan ini. Mohon maaf lahir dan Batin. Taqobballahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum. Met Idul Fitri 1433 Hijriah.


Cilegon, 21 Ramadhan 2012
#Catatan Ramadhan yang berkesan

Kenangan di Kota Jogja

Bulan yang lalu tepatnya tanggal 15 Juli 2012 hari ahad saya dan Bulek saya pergi ke Jawa Tengah untuk menengok Embah yang sedang di opname di Rumah Sakit Palang Biru Kutoarjo. Saya dan Bulek sampai di Kutoarjo sekitar subuh dan langsung ke Rumah Sakit. Disana sudah ada Pakde yang sudah semaleman menunggu Embah di Rumah Sakit. Alhmadulillahnya Embah sudah agak baikan ketika saya menjenguknya. Namun tiba-tiba saja Embah jadi lemah kondisinya dan harus dirawat kembali di Rumah Sakit yang ada spesialis jantung. Karena di Kutoarjo dokter spesialis jantung tidak ada, akhirnya Embah dilarikan ke Rumah Sakit Bathesda yang ada di Jogja. Pada hari itu juga saya menemani Bulek, Pakde untuk menemani Mbah yang sedang sakit. Sampai di rumah sakit sekitar Magrib. Saat tiba di Rumah sakit saya tercengang ketika masuk ke rumah sakit itu karena di dalamnya ada patung salib yang malang melintang.
Usai dilarikan ke ruang inap, saya dan Bulek kebingungan karena ruang tunggu yang disediakan untuk keluarga pasien tidak memungkinkan untuk bermaleman di rumah sakit. Jadi saya dan Bulek menginap di rumah Mbak Yayu yang rumahnya tidak jauh dari rumah sakit tepatnya dekat shalter Tegalturi Jogja.


Suasana malam di Jogja terasa berbeda, belum larut malam suasananya sudah terasa dingin dan hawanya tenang tidak berisik dari gangguan kendaraan manapun walaupun tinggal di kotanya. Jogja merupakan kota impian kedua saya setelah kota Bogor. Jogja hampir mirip dengan kota Bogor karena suasananya begitu adem dan jauh dari debu. Trayek angkutan umum di Jogja pun sudah sangat rapih, angkot yang ada sangat jarang yang saya lihat di sini  sehingga tidak macet seperti kota Bogor. Kalau mau kemana-mana di sini menggunakan Trans Joga dengan membayar tiga ribu rupiah. Dulu saya sudah pernah menginjakkan kaki ke Jogja tapi beberapa tahun yang lalu ketika saya masih kecil. Kini merasakan kembali kota Jogja. Mumpung masih di Jogja saya berniat ingin melihat kampus UGM yang terkenal kebetulan tidak jauh dari tempat tinggal Mbak Yayu.

“ Mbak mau lihat kampus UGM deh.”

“ Ohh belum pernah to, Ririn?”

“ Belum Mbak, hiks..hiks.”

“ Kasihannya. Oke besok Mbak anter, setelah dari rumah sakit nengok Embah,”

Saya saat itu girang banget, dan tersenyum lebar karena Mbak Yayu mau menemani saya ke kampus UGM yang terkenal di Jogja sebagai kampus favorite.

“ Oke Mbak maturnuwun,”


Pukul delapan kami berangkat ke rumah sakit Bathesda, dan langsung bertemu dengan Embah. Selepas dari rumah sakit, saya dan Mbak Yayu on going ke kampus UGM. Sekitar pukul sepuluh saya dan Mbak Yayu sampai di kampus UGM dan jalan-jalan yang ada di kampus tersebut dan kami mengunjungi Masjid UGM. Subhanallah indahnya Masjid UGM. Oya di masjid UGM juga ternyata bisa digunakan untuk pesta walimahan loh, karena tersedia untuk fasilitas itu. Hmmm. Masjid UGM terlihat sangat mewah didesain dengan art yang indah. Di sekitar masjid ini pun ada taman dan air mancurnya. Saya pun berfoto-foto di sana, alhamdulillahnya lagi sepi, jadi puas deh foto di masjid UGM, hehe.


Usai melihat bangunan mewah yang ada di UGM, kami berlanjut jalan-jalan ke Keraton Jogja menggunakan Trans Jogja, kemudian turun di shalter Malioboro empat. Setelah itu kami menggunakan becak untuk keliling Keraton, museum kereta raja, dan sekitarnya. Usai itu kami ke Malioboro karena ada yang bilang katanya belanja di Malioboro harganya murah-murah. Emmh, itu sih yang pandai nawar and punya uang banyak menurut saya, kalau nggak bisa nawar dan nggak ada uang tetap saja mahal. Huft.


Malioboro merupakan surga cinderamata karena sepanjang jalanan disekitarnya banyak toko yang menjual pernak-pernik cantik, unik, batik, emas dan permata hingga peralatan rumah tangga ada semua di Malioboro. Oya hampir lupa selain toko yang berjejeran yang ada di Malioboro, ada juga pasar tradisional yang namanya pasar Beringharjo. Suasananya gaduh seperti pasar pada umumnya dan banyak orang lebih interest untuk membeli kebutuhannya di pasar itu, karena harganya bisa ditawar lebih murah. Selain itu juga banyak jajanan makanannya. Puas deh kalau ada uangnya. Hehe. Kalau nggak bawa uang hanya ngiler aja. Hiks.hiks. Sayang banget kalau nggak mampir.


Setelah lihat-lihat batik di Malioboro, kami melanjutkan perjalanan ke Pabrik Bakpia Pathok 88, oleh-oleh khas Jogja. Di sini tempat membuat kue Bakpia dan bisa langsung mencicipinya. Subhanallah banget Pabrik Bakpia, karyawannya ramah-ramah saat saya datangi dan bertanya-tanya tentang proses pembuatan bakpia. Harga memang nggak bisa dibohongi walaupun harga lumayan mahal tapi memang kualitas rasanya sanagt enak. Lagi-lagi kalau ada uangnya puas deh jalan-jalan ke Malioboro – Jogja.


Jogja, 21 Juli 2012


                       



Pusat Oleh-oleh Khas di Jogja adalah Bakpia



Kondisi jalanan di Jogja cukup lancar

Ini karyawan yang sedang buat kue Bakpia, saya langsung datang ke pabriknya.

 Ini hasilnya sudah jadi bakpia

Monomen sejarah Jogja yang dekat dengan Kraton Jogja 

                                            Di Taman Masjid UGM