Rabu, 31 Oktober 2012

I'm Thankful



So many countless favors which Allah give to me until this moment I feel it, thank Allah SWT I'm always bersyukur padaMu. I beg do not leave me when I'm happy and sad. May I always be a person who continues to celebrate on your gift. Thank you to my parents who once loved me since I was a kid, though now Mamah unaccompanied again because she had left me. Ya Allah please give me strength to face all this. Hopefully with patience and keilkhlasan make me survive. I miss You Mamah. Papahku were so calm and always be the best motivator. All the advice and words membangkitkanku to keep the spirit and not leave Allah SWT. Although sometimes I like to let him down, but Papahku always patient with me. I'm sorry Papah. I love you cause Allah. Kedua adiku, always smiling, crowded, and hopefully kamu bisa menjadi anak yang berbakti sama orangtua dan gadis yang soliha, aamiin then "continue to pursue their dreams and ambition". Te2h always proud memiliki adik sepertimu, sometimes you're like annoying too. Hiks..hiks. But te2h always love you. Do not ever stop doing good for other people and be useful for about, that you and around you happy. Thank you also for close relatives and Papah Mamah, who always support what I do, and always attentive, though not often enough to always motivate me directly but still thankful to have a good and caring brother. Companions of the circle tarbiyah which always brings laughter, jokes, sad and cheerful. Honestly I'm happy to know you, hopefully we tied up to ukhuwah until syurgaNya.

My best friend in the LDK, TRAS, KAMMI. Family means to me so akdemik environment that made me grow up and excel. Companions in Himagron, BEM Faperta. Praise be to know the character of different people, I was able to get to know their characters.

I have saudara baru in Bogor: 

New best friend in halaqoh.
New friends in the neighborhood and surrounding boarding
New best friend and comrade S2,
Dosen yang OK, great and pokonya could take me up to now with the science-knowledge.

I hope I can make them happy all J




Melukis Bintang

malam begitu hening,
saat aku berduaan denganNya,
walau terasa sejuk dan dingin,
namunku tak ingin melewatkannya,
dan saat menatap langit luar,
ada cahaya indah di atas sana,
begitu indah pancaranya, begitu memesona kerlipannya
aku ingin sepertimu,
yang terus setia menemani bulan dan bumi
dalam menebar cinta dan kebaikan



Bogor, 01 November 2012
By. Alzena Valdis Rahayu

Jumat, 26 Oktober 2012

Hikmah Khutbah Idul Adha 1433H


Hari ini tanggal 26 Oktober 2012 semua umat muslim yang ada diseluruh dunia melaksanakan Hari Raya Idul Adha 10 dzulhijjah 1433 Hijriah. Dan hari ini juga merupakan pengalaman pertama saya loh, karena berlebaran di Bogor, tempat di mana saya search ilmu di kampus IPB. Pukul enam lebih saya dan sahabat yang ada di kosan bergegas menuju lapangan dekat GWW yang sudah disediakan oleh panitia untuk solat berjamaah Idul Adha tepatnya dekat dengan parkiran mobil. Pengalaman yang seru banget deh, bersama sahabat yang di Bogor, karena sebelum-sebelumnya saya kalau berlebaran hanya di cilegon saja. Oya tadi pagi kita mulai solat iednya pukul enam lebih tiga puluh menit. Usai solat dilanjut dengan khutbah dari dosen FEM IPB. Beliau menyampaikan penuh jelas tentang kisah Nabi Ibrahim as. dalam mentauhidkan Allah SWT. Dan saya meringkasnya sebagai berikut:


Ketika masa mudanya, nabi Ibrahim as. telah belajar berdakwah dengan keluarganya sendiri, terutama ayahnya, yang mana kita ketahui dalam Al-qur’an ayahnya pembuat patung berhala untuk disembah masyarakat Babilonia. Dan Nabi Ibrahim as. menasihati ayahnya dan masyarakatnya untuk tidak menyembah patung karena apa yang dilakukan itu adalah kesesatan. Dan kemudian patung tersebut dihancurkanlah oleh Nabi Ibrahim as. Namun ketika itu ibrahim mendapatkan hukuman dan akan di bakar hidup-hidup, tapi berkat bantuan dan pertolongan Allah nabi Ibrahim akhirnya terselamatkan dari api menjadi dingin bisa di baca dalam surah Al-Anbiya ayat 51-59.


Kemudian pelajaran selanjutnya adalah sampai usianya yang sudah lanjut nabi Ibrahim belum juga dikaruniakan anak dan beliau berharap agar nantinya ada yang dapat meneruskan dakwahnya, namun setelah itu beliau mendapatkan keturunan anak laki-laki ismail dari Hajar sebagai istri keduanya. Allah pun mengujinya untuk memisahkan mereka ke tempat negeri yang tidak ada pepohonan dan sulit mendapatkan air. Ketika istrinya bertanya pada Ibrahim as. “Wahai Ibrahim suamiku siapakah yang perintahkan semua ini, apakah Allah ta’ala? Ibrahim pun menjawab: Ya. Hajar berkata: kalau Allah ta’ala yang memerintahkan, tentu Dia tidak akan menyia-nyiakan aku dan anakku Ismail. Lalu Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya di tanah tandus yaitu di Mekkah. Ujian telah terjadi pada diri Hajar dan Ismail yang kehabisan air. Maka Hajar pun berlari bolak-balik antara Shofa dan Marwah, yang sekarang diabadikan dalam ibadah haji dan umroh. Dan Allah pun memberikan rahmatNya dengan memancarkan air melalui sumur zam-zam yang sekarang dinikmati oleh umat muslim seluruh dunia dalam menjalankan ibadah umroh dan haji. Usaha Hajar dalam mecari air dinamakan Sa’i yang berarti berusaha, sedangkan Shoffa artinya tegar dan kesucian, Marwah artinya ideal. Maka ibadah Sa’i ini mengajarkan kepada kita semua agar kita tetap berusaha dengan tegar dan dalam kesucian untuk mencapai cita-cita yang ideal Lihat di surah Ibrahim ayat 37.


Ujian selanjutnya adalah ketika Ismail as. sudah sampai usia dewasa bersama Ibrahim as. Ibrahim mendapatkan perintah Allah melalui mimpinya untuk menyembelih Ismail as. Dan syaitan pun terus mengganggu keluarga Ibrahim as. akan tetapi dapat ditepis dengan cara ibrahim dan keluarga melemparkan batu ke syaitan, dan perisiwa ini juga diabadikan di dalam ibadah haji. Allah ta’ala memanggilnya “ Wahai ibrahim, sungguh engkau telah melaksanakan membenarkan mimpi itu”. Allah ta’ala menggantikan Ismail as. dengan sembelihan yang besar. Kejadian ini diabadikan juga dalam ibadah qurban. Nah disini disampaikan pada kita semua bahwa setiap muslim punya kemampuan untuk menyembelih qurban, bisa sobat lihat dalam surah As-Saffat ayat 101-109.


Hikmah dari kisah nabi Ibrahima as. beserta keluarganya dalam menghadapi berbagai ujiannya adalah bahwasanya kita menjalankan segala perintah Allah serta menjauhi segala laranganNya dipenuhi dengan keimanan dan keyakinan yang kuat seperti dalam kalimat toyyibah “Laailaaha illallah” Tidak ada sedikit keraguan, hingga nabi Ibrahim as. pun menjadi hamba Allah yang lulus dari ujiannya sebagai hambaNya yang beriman. Semoga kita bisa menghadapi ujian yang Allah berikan dengan setegar dan sesabar nabi Ibrahim as. Aamiin Ya Robbalalamin.


"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (Al Anbiya ayat 25).




Rabu, 24 Oktober 2012

Semoga Lekas Sembuh

Dramaga, 24 Oktober 2012


Sejak semalaman badan ku lemas dan merasa pusing, udah gitu sering bolak-balik ke kamar mandi, aku pikir ini cuma sakit sesaat, astaghfirullah aku selalu menyepelekan. Tapi ada baiknya juga saran dari sahabatku untuk segera berobat ke dokter, payahnya aku selalu menunda-nunda. Sahabat kosan selalu baik dan perhatian, segala makanan di tawari ke aku, supaya aku cepat sembuh, dengan senang hati akupun menuruti perhatiannya. “Kalo sakit, jangan dirasa-rasa aja, ada baiknya diobati” celetuk sahabatku dari pintu luar kamar. Aku cuma bisa tersenyum kecil sambil merasakan sakit yang aku alami.

“ Yaudah insya Allah aku besok berobat ke klinik,”

“ Gitu dong,”     


Dramaga, 25 Oktober 2012


Pusingnya belum juga reda, akhirnya aku ke klinik kampus IPB, alhamdulillah langsung ditangani dengan dokternya dan diberi berbagai macam obat, obat yang saya dapatkan ada lima bungkus plastik biru. Lumayan mual juga minumnya tapi mau bagaimana juga aku harus meminumnya supaya lekas sembuhhhh.

Mohon doanya sobatku, supaya aku segera sembuh dan sehat lagi dan bisa berkatifitas dengan lancar. Terima kasih yang sudah mendoakanku :) Dan sepertinya lebaran idul adha ini, aku di Bogor, hikss...hikss


Selasa, 23 Oktober 2012

Menulis Itu Mudah


Menulis adalah hobi saya sejak duduk di bangku sekolah dasar, mau tulisannya jelek atau pun bagus yang penting prinsip saya adalah menulis. Memang menulis itu membutuhkan waktu yang tenang tapi kalau saya kapan dan di mana saja kalau sudah ada ide yah langsung dicatat di buku harian kecil atau handphone di draft supaya ide yang mendadak tadi tidak lupa dan hilang. Lumayan lho ide itu cukup mahal menurut saya dan saya biasanya menulis itu kalau ada inspirasi dari orang lain, atau bacaan yang saya baca, bahkan pengalaman pribadi pun sering dijadikan motivasi saya menulis, makanya kalau orang yang sudah dekat dengan saya, dia tahu bahwa tulisan saya selalu mengandung curhatan, seperti apa yang saya tulis dalam blog ini J , semoga saja tulisan saya bisa bermanfaat bagi yang membacanya, kalau pun belum bermanfaat saya ingin terus belajar menulis agar isinya selalu bermanfaat dan menginspirasi untuk orang lain.

Selamat berkarya lewat coretan indahmu!!
Bogor, 24 Oktober 2012

Berlari Cukup Jauh

aku pernah melupakannya
sehari, seminggu, bahkan berbulan-bulan, aku mampu
tapi entah akhir ini kehadirannya menjadi sering ada
apakah ini yang disebut jodoh,
aku hanya ingin menjaganya saja,
namun hati ini sulit dibohongi, 
hanya Dialah sebagai petunjuk terbaikku,
memohon yang terbaik padaNya
pasti akan indah waktunya,
aku yakin dengan janjiNya,
walaupun aku sudah rindu dengan cintaNya 
berlari cukup jauh, hati ini


Kota Hujan, 24 Oktober 2012
By. Alzena Valdis Rahayu

Jalan-jalan ke Perkebunan Kelapa Sawit



Mengisi waktu liburan saya visit ke perkebunan kelapa sawit, tapi sebelumnya saya bermalam di rumah adik tingkat saya namanya Annisa Sofia Wardah letak rumahnya tidak jauh dengan Perkebunan Cisalak Baru. Sesampai di sana saya juga dipertemukan dengan adik tingkat saya yang laki-laki sebelumnya saya tidak kenal, ternyata adik tingkat saya yang satu ini, kuliahnya sama dengan saya di jurusan Agroekoteknologi Untirta Banten, namanya Ibnu, orangtuanya pun bekerja di perkebunan sawit yang saya kunjungi. 






Nihhh Anis sedang belajar meneliti sawit, kira-kira apanya yahh yang diteliti? "aku bingung" hehe. Inilah bentuk buah sawit mungkin ada yang belum tau, dan warnanya pun beragam ada yang kuning, orange, dan kemerahan, seperti pada umumnya. Berdasarkan info yang saya dapatkan jika ada beberapa buah yang sudah lepas dari tandannya sekitar 3-4 jumlahnya maka sudah siap untuk di panenJ 





TBS (Tandan Buah Segar) yang sudah dipanen lalu dibawa ke Pabrik Pengolahan letak pabriknya cukup jauh dari Rangkas yaitu di Malimping Kertajaya. Kebetulan saya belum pernah ke sana, jadi kapan-kapan insya Allah kalau udah ada waktunya ingin liat proses buat palm oil.





Ini tandan sawitnya yang terdiri dari mesokarp, dan inti sawit dan biasanya yang paling banyak diolah di  industri Indonesia adalah palm oil dan limbah tandannya juga bisa di jadikan untuk pembuatan pupuk organik.






Pemandangan yang begitu indah namun sayangnya disekitar pohon ini juga terdapat kerbau atau sapi milik warga yang ada di sekitar perkebunan sehingga terkadang menjadi simbiosis "mutualisme".




Liat dehh kerbaunya masuk ke perkebunan sawit.





Kamis, 18 Oktober 2012

Masih Di sini

rasanya ingin kepeluk mentari,
karena masih dingin di sini
apakah ia datang?
untuk menemaniku,
di pagi yang indah

Bogor, 19 Oktober 2012
By. Alzena Valdis Rahayu

Jumat, 12 Oktober 2012

Niat dan Ikhlas


Hadits Arbain ke-1. NIAT DAN IKHLAS




عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول " إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه " متفق عليه

Terjemahan:
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

[Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]

Aku Rindu Fatih

kurasa dalam tawanya buatku rindu,
saat ku mencandainya,
hingga bicaranya pun aku rindu,
karena begitu manjanya yang aku dengar,
hingga lincahnya pun menampilkan tawa padaku,
lalu wajah tampannya pun memesona,
hingga senyumnya pun aku rindu,
ohh, adikku yang manis,
segeralah tumbuh jadi anak yang sholeh
agar kau selalu bahagiakan ummi dan abi
aku rindu Fatih



Bogor, 13 Oktober 2012
By. Alzena Valdis Rahayu



Rabu, 10 Oktober 2012

Pangan Soal Hidup dan Mati


Istilah pangan sebagai soal hidup dan mati tidaklah istilah baru karena Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno pernah mengatakan bahwa “pertanian adalah soal hidup mati bangsa”. Penggalan kalimat tersebut memiliki sarat makna dan ketegasan, bahwa pertanian adalah penentu hidup matinya bangsa. Seakan tersimpan pesan di dalamnya, Jika pertaniannya diunggulkan, niscaya bangsa kita hidup sejahtera, namun jika pertaniannya dianaktirikan, maka sampai kapan pun, bangsa kita hanya akan menyandang predikat negara berkembang dan terlunta-lunta masalah pangannya.
Sebagaimana kita tengok hari ini, paradigma pembangunan pertanian kebanyakan hanya sebatas wacana. Bagaimana tidak, bangsa yang hampir 45% rakyatnya hidup dari dunia pertanian ini seakan kesulitan memberi makan rakyatnya sendiri. Impor beras sebagai pangan primadona rakyat setiap tahun menjadi kebijakan pilihan. Kesejahteraan petani seolah tergadaikan, setiap masa tanam tiba, harga pupuk yang secara kebijakan bersubsidi malah tetap mahal karena kurang pengawasan. Belum masalah iklim yang semakin sulit ditebak dan harga pangan yang ketika panen tiba tak juga mensejahterakan. Kondisi ini semakin diperparah dengan kepedulian generasi mudanya yang semakin memalingkan muka dari dunia pertanian.
Masalah pertanian sejatinya adalah masalah persepsi. Karena nyatanya, persepsi hampir setiap orang pada pertanian selalu tidak sama. Pertanian di benak orang seakan menjadi dunia ketiga yang didalamnya hanya ada cangkul, sawah, lumpur dan kerja para kuli. Padahal memandang pertanian sebaiknya harus dengan jeli, dan luas. Karena dalam pertanian, sektor hulu sampai hilir selalu dilibatkan. Pertanian juga bukan hanya gabah, tetapi juga sayur-sayuran, buah-buahan, daging, susu, bahkan sampai cemilan dan makanan-makanan siap saji yang biasa kita makan. Selain itu pertanian juga membahas tentang gizi, pengawetan, pengemasan dan pemasaran serta bidang ilmu yang dapat di aplikasikan dalam keseharian seperti ilmu sosiologi, ekonomi, komunikasi dan pengembangan masyarakat.
Pertanian adalah soal hidup mati. Soal hidup mati ini, terasa sedih rasanya ketika di kampus pertanian terbaik seantero negeri ini : Insitut Pertanian Bogor (IPB), yang senantiasa memandang pertanian secara komperhensif dengan lengkapnya jurusan-jurusannya masih terdengar suara sumbang tentang pertanian dari mahasiswanya sendiri. Ada yang bilang, mahasiswa IPB bisa di segala bidang, asalkan bukan pertanian. Padahal IPB sebagai kampus dengan basic pertaniannya selayaknya menjadi garda terdepan dalam membangun persepsi soal pertanian, terutama bagi generasi muda bangsa ini. Bagaimana tidak, jumlah keseluruhan dari mahasiswa IPB sebanyak kurang lebih 20.000 orang, dan kebanyakan berasal dari daerah yang notabene lumbung petani.
Persepsi positif itu bisa dibangun melalui integritas dosen-dosen dan alumninya terhadap pertanian, melalui kegiatan-kegiatan mahasiswanya yang based on pada pertanian, dan melalui sistem pengajarannya yang menekankan arti penting pertanian, pada semua jurusan, tak peduli itu jurusan-jurusan baru yang mungkin sedikit hubungannya dengan pertanian. Karena kalau kita jeli, tujuan berdirinya IPB ini salah satunya adalah untuk memberikan kontribusi terhadap masalah pengadaan pangan rakyat, sebagaimana penggalan kalimat awal diatas yang merupakan kalimat pidato Bapak Presiden pertama kita Soekarno sebagai founding father, pertanian soal hidup mati bangsa.




Kamis, 04 Oktober 2012

Aku memikirkanmu

entah apa yang kurasa saat ini
cintakah, atau kagumkah, atau sekedar suka
rasanya aku dan kamu dekat
tapi mengapa ada sedikit keraguan, dalam hati ini
aku bingung dengan perasaanku
yang selalu memikirkanmu
hanya lewat catatanku
aku bicara tentangmu

Bogor, 5 Oktober 2012
By. Alzena Valdis Rahayu

Rabu, 03 Oktober 2012

Aksi Damai yang Menyenangkan


Oya kawan ini pertama kalinya saya ikut aksi yang diadakan PKS menentang film Innocence of Muslims yang dibuat oleh warga Amerika Serikat, Sam Bacile yang mengundang kemarahan umat muslim dunia, termasuk saya pribadi. Melalui ta’limat murobbiku yang di Bogor, saya dan sahabat diwajibkan untuk ikut jika memang tidak ada agenda pribadi yang lebih urgent. Sebelum-sebelumnya memang sudah sering sekali PKS mengadakan aksi damai seperti yang kemarin saya ikuti, tapi baru kali itu loh saya ikut berpartisipasi, parah banget yah saya belum pernah ikut aksi selama ini di kampus ngapain aja?? Heu..Heu, padahal saya dulu gabung dalam organisasi eksternal KAMMI tapi memang rada-rada bandel sayanya kalau di ajak nggak pernah mau ikutan. Hiks. Tapi sekarang saya sudah mencobanya, ternyata seru juga aksi itu karena bisa bertemu dan berkumpul dengan saudara kita dari berbagai kota, seperti kemarin saya bertemu juga dari perwakilan Banten. Oya aksi kemarin mulainya pukul satu lebih, hari ahad 30 September 2012 dengan ratusan ribu kader dan simpatisan PKS.

Sedikit curhat saat saya ikutan aksi kemarin. Kemarin saya dan rombongan dari Dramaga berangkat sekitar jam sebelasan lebih, udah gitu saya senang banget berangkat pake bus AC otomatis saya tidak gerah dong selama perjalanan. Hihi. Pertamanya ikut aksi senang banget dong ^_^ ditambah ada anak kecil yang lucu-lucu, ganteng-ganteng, dan pinter. Mereka tidak nangis dan mengeluh saat di ajak umminya ikutan aksi jadi seperti rihlah gitu. Kemudian sesampai di Masjid Istiqlal sekitar jam setengah duaan, langsung ambil air wudhu dan berjamaah dalam mesjid yang megah di Jakarta. Usai solat saya dan sahabat langsung mengikuti perjalanan menuju kedubes AS melewati stasiun Gambir dan kali yang mohon maaf agak bau saat saya melewatinya. Mmmh, mudah-mudahan pemimpin baru DKI Jakarta dapat segera mengatasi permasalahan tersebut agar kota Jakarta tidak terlalu kumuh dan kotor. Tolong yah Pak Jokowi dan Pak Ahok tanggung jawabnya jangan lupa dijalankan setelah terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur 2012-2017.

Oya saat itu saya berjalan berdua dengan sahabat saya Cucu, tiba-tiba ada ikhwan yang datang menghampiri. Ikhwan tersebut banyak nanya, saya sempat khawatir ketika ada ikhwan yang tiba-tiba banyak nanya gitu, apalagi nggak kenal tuh ikhwan. Macam-macam pertanyaannya, tapi saya jawab aja apa adanya, dan beliau juga memberi kartu namanya. Maksudnya apa??? Sudah lupakan yang ini, kembali dengan cerita awal.

Aksi damai kemarin di hadiri mantan MPR RI Pak Hidayat Nur Wahid sedikit orasi tentang maksud dan tujuan dari aksi damai tersebut pada ratusan ribu kader dan simpatisan dengan diakhiri sholawat nabi. Selain itu juga ada beberapa tokoh agama lain yang pro terhadap aksi ini. Kemudian peserta aksi melemparkan sebuah kertas pada poster Sam Bacile, presiden As, serta bendera Israel.

Ibroh dari saya ikut aksi ini merupakan pengalaman berharga dan pertama saya dan bangga apa yang saya lakukan kemarin bersama sahabat karena salah satu bentuk kecintaan saya terhadap islam dan Nabi tercinta kita Muhammad SAW selalu tertanam dalam hati.


Ahad, 30 September 2012 
By. Alzena Valdis Rahayu



Selasa, 02 Oktober 2012

Hujan

hujan kembali datang menghampiriku
saat hatiku gelisah
dengan menumpuknya masalah yang ku hadapi
ya Robb hilangkan semua sulitku
agar aku bisa tersenyum pada hujan
yang selalu membasahi kota impianku


Bogor, 2 Oktober 2012
By. Alzena Valdis Rahayu