Sabtu, 23 Maret 2013

Begitulah Cinta

aku pribadi tak punya definisi khusus, apa itu "cinta"
cinta memang indah, 
kehadirannya tak terwujud, namun dapat dirasakan
bagaikan angin menyambut dikala pagi dan malam hari,
rasanya saja yang dapat dirasakan, wujudnya tak ada,
dan seperti apa yang aku rasakan saat ini,
dengan cinta, ia mampu membuat aku tersenyum,
dengan cinta merubah sedihku menjadi bahagia,
dengan cinta juga ia mampu membuat aku cemburu,
dengan cinta juga hatiku menjadi galau dan bimbang,
cinta memang indah dan anugerah dari Allah
yahh begitulah cinta...
cinta hanya dapat dirasakan, 
dan tak bisa terlihat oleh orang terdekat kita,
hanya beragam rasa yang mampu hadir dipemiliknya

Bogor, 23 Maret 2013
By. Alzena Valdis Rahayu

Larangan Sikap Tergesa-gesa


Semoga bermanfaat walaupun saya menuliskannya secara singkat, karena memang hanya ini yang saya dapatkan ketika mendengarkan ceramah dari seorang ustadz. Yah dari judul sudah dapat kita pahami bahwasanya kita tidak dianjurkan untuk melakukan segala perbuatan dengan sikap tergesa-gesa.

Sebagaimana Al-Qur’an dalam surah Al-Qiyamah ayat 16 juga menerangkan hendaknya kita dalam perbuatan jangan tergesa-gesa, Allah SWT telah berfirman:
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran kerana hendak cepat-cepat (menguasai)nya. (QS. Al-Qiyamah:16)

Dan dalam hadist juga menerangkan bahwa untuk tidak bersikap tergesa-gesa:

Ketenangan itu datangnya dari Allah ‘Azza wa Jalla dan ketergesa-gesaan itu datangnya dari setan. (HR. Abu Ya’la)

Ada baiknya seorang muslim dan muslimah ketika dihadapi suatu ujian, persoalan atau masalah maka seharusnya dapat memutuskan segala perkaranya dengan berpikir panjang dan melaksanakan Istikharoh. Karena sikap tergesa-gesa ini merupakan sikap yang tidak disenangi oleh syariat islam.  Definisi lain dari sikap tergesa-gesa yaitu meminta dan menuntut sesuatu sebelum waktunya. Mungkin kita pernah mengalaminnya baik disadari maupun tidak pasti kita terkadang meminta untuk disegerakan/dicepatkan, walaupun memang ada niat baik di dalamnya, tapi mungkin Allah belum dapat memberikannya karena ada beberapa hal yang belum kita pantas untuk mendapatkanya, ketahuilah kawan bahwa skenarionya Allah itu lebih indah dari pada apa yang direncanakan oleh hambaNya. Banyak-banyak istighfar jika memang kita sering mengalami seperti itu. Astaghfirullahaladzim.

Apa sajakah bentuk sikap tergesa-gesa, nah ini yang saya dapatkan yaitu:
  •  Berdoa untuk segera dikabulkan doanya
  • Melaksanakan solat dengan tergesa-gesa, sehingga kehilangan tuma'ninah dalam setiap gerakannya.
  • Seorang suami sangat mudah untuk menceraikan istrinya
  • Saat sedang berkendaraan, dan
  • Orang yang mencari rejekinya (bisa jadi ia mencuri, menipu, korupsi dan sebagainya).

Sebagai seorang muslim dan muslimah sebaiknya kita belajar pada nabi kita yang telah mendapatkan gelar dengan sebutan “Ulul Azmi” karena ketabahan dan kesabarannya yang hebat dalam mengemban dakwah maka Allah memberikan pilihan untuknya dengan sebutan “Ulul Azmi”, yaitu Nabi Nuh asNabi Ibrahim as, Nabi Isa asNabi Musa as, dan  Nabi Muhammad SAW.

Sekelumit kisah Nabi yang mendapatkan gelar “Ulul Azmi” :

Nabi Nuh as:

Beliau adalah nabi dan Rasul yang pertama kali membawa syariat  hukum-hukum agama) dan beliau pernah mendapatkan ujian yang begitu besar saat menghadapi kaumnya yang enggan untuk menerima ajaran yang beliau bawa bahkan keluarganya sekalipun tidak ada yang mempercayainya.Usianya yang hampir seribu tahun namun jumlah umatnya yang mengikuti tidak lebih dari 200 orang. Atas kehendak Allah ummat nabi Nuh diberikan cobaan tsunami yang dahsyat dan seluruhnya meninggal kecuali nabi Nuh as dan pengikutnya yang beriman.

Nabi Ibrahim as:
Nabi Ibrahim adalah nabi yang disebut juga bapak para nabi karena banyak keturunan beliau yang diangkat menjadi nabi dan rasul oleh Allah SWT. Oya cobaan yang begitu berat dialami Nabi Ibrahim adalah sama dengan nabi Nuh, ketika ia menyeru pada jalan kebaikan dan kebenaran tapi beliau selalu saja ditolak terlebih oleh ayahnya sendiri yang bernama Azar. Ayahnya Ibrahim adalah tokoh penyembah berhala yang dibuatnya sendiri. Dan ketika itu juga nabi Ibrahim akan di bakar oleh Raja Namrud, namun Allah Yang Maha Kuasa telah menyelamatkan beliau dari panasnya api sehingga yang tadinya panas berubah menjadi dingin. Selain itu juga nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT melalui mimpinya untuk menyembelih Ismail putranya yang ia amat sayangi, dan ketika itu juga Ibrahim melaksanakan perintahNya, namun saat menyembelih, lagi-lagi Allah memberikan keMahabesaranNya dengan menggantikan Ismail dnegan domba, dan sejak sejarah itu, maka adanya perayaan hari Qurban.

Nabi Musa as:
Nabi Musa diutus oleh Allah untuk menyelamatkan kaum bani israil dari penguasa zalim yaitu Fir’aun yang mengaku bahwa dirinya adalah tuhan. Akan tetapi dengan pertolongan Allah SWT nabi musa juga dapat memenangkan dakwahnya dengan menantang ajakan fir’aun dalam adu sihir. Sehingga banyak ahli sihir yang beriman. Seperti Allah memerintahkannya untuk memukul tongkatnya ke laut dan air laut ketika itu juga air laut terbelah menjadi dua.

Nabi Isa as:
Beliau lahir tanpa ayah dari seorang wanita sholihah yakni Maryam. Nabi Isa juga mendapatkan rintangan yang begitu berat  karena kaum bani israil ketika itu bermaksud untuk membunuh beliau. Akan tetapi beliau selalu menghadapinya dengan selalu tabah dan sabar. Dengan izin dan pertolongan Allah SWT akhirnya nabi Isa terbebas dari musuhnya yang ingin membunuhnya.

Nabi Muhammad SAW:
Nabi Muhammad adalah nabi akhir zaman karena tidak ada lagi setelah nabi Muhammad SAW atau istilahnya ” Khtamul Anbiya”. Dalam perjalanan hidupnya beliau sebelum lahir pada saat tujuh bulan sudah ditinggal ayahnya (Abdullah bin Abdul Mutallib) dan ibunya (Siti Aminah binti Wahab) meninggal pada saat beliau berumur enam tahun. Dan akhirnya beliau dibesarkan oleh kakeknya (Abdul Mutallib), kakenya meninggal maka pamannya Abu Tholib yang mengasuhnya. Dan ketika itu beliau juga dibenci oleh kafir quraish karena agama yang beliau ajarkan tidak sesuai dengan agama nenek moyang mereka yaitu memuja berhala sedangkan ajaran yang beliau bawa adalah agar mereka dapat menyembah Allah SWT tuhan pencipta seluruh alam semesta. Pokoknya perjuangan beliau untuk islam sangat dahsyat kepada kehidupan kita saat ini, maka dari itu kita wajib untuk meneladaninya.

Catatan ini khususnya untuk saya pribadi semoga dapat bisa merenungi dari apa yang saya dapatkan tentang tausiyah ini. Semoga bermanfaat juga untuk kalian yang membacanya. Wallahu’alam.

Bogor, 23 Maret 2013
Catatan Alzena Valdis Rahayu

Jumat, 22 Maret 2013

Kebahagiaan

malam begitu terang di kota impianku ini,
dengan hadirnya rembulan,
yang setia memancarkan cahayanya ke bumi,
dan aku membisik indah padaNya,
dalam tangis, harap, impian, dan cita-citaku, 
semoga kebahagiaan itu akan tiba pada waktunya,
yakinlah bahwa rencana indah ada dalam genggamanNya,
dengan ilmuNya yang luas, dan Dia Maha Mengetahui Segalanya,
semoga kebahagiaan akan datang pada waktunya,

Bogor, 22 Maret 2013
By. Alzena Valdis Rahayu

Selasa, 19 Maret 2013

Kisahku Di Islamic Book Fair 2013


Kayanya nggak seru deh kalo nggak pergi ke IBF yahh kawan. Saat hari libur tepatnya tanggal 10 Maret 2013 merupakan hari terakhir pameran buku yang ada di Istora GBK Senayan Jakarta.  Saya meniatkan diri untuk datang ke IBF. IBF Kali ini saya pergi dengan Mbak Nisa dan keluarganya, kalo tahun lalu saya dengan sahabat seperjuangan saya Mbak Ami, Uni, dan Retno tapi sayangnya mereka sudah duluan kecuali Mbak Ami karena mesti bed rest. Saat itu saya dan Mbak Nisa janjian di depan komplek Yasmin sekitar pukul sebelasan lumayan dekat sih dari Dramaga ke Yasmin, dan saat itu juga saya dijemput di depan Yasmin dekat dengan Supermarket Giant. Setelah nyampe di rumahnya yang sejuk dan adem, saya berdisksusi dengan beliau ditaman belakang sambil menunggu waktu adzan dzuhur datang.
Alhamdulillah, setelah solat dzuhur saya diajak makan oleh Mbak Nisa dan keluarganya, wahh jadi ngerepotin banget dehh saya saat itu. Afwan yah Mbak ^^.

Next, kita berangkat sekitar jam satuan lebih karena macet Jakarta dan sempat diguyur hujan saat itu, akhirnya nyampe Istora senayan sekitar jam tigaan. Wahh lumayan lama yahh.

Ketika nyampe sana, subhanallah rame bangetttttttttt.

Menurut saya Islamic Book Fair tahun ini paling rame dari tahun sebelumnya, kenapa? Karena berdasarkan informasi yang saya dapat kalo tidak salah ada 367 ratus stand penerbit yang telah standby dengan menawarkan buku-bukunya dengan diskon yang lumayan besar sampe 40%, apalagi saya datang hari terakhir juga sihh. Pameran IBF ini kebanyakan menyediakan buku-buku islami, tapi ada juga sihh buku pengetahuan umum lainnya, kemudian ada yang menjual pakaian islami, jilbab, dan lain-lain. Pokonya banyak referensi dehh yang kita dapat di sini, jika teman2 ingin hunting mushaf atau buku tentang keluarga, pernikahan, dan sebagainya ada semua di sini pokonya lengkap deh, termasuk juga buku fiksi seperti novel cinta miliknya Kang Habiburahman el Shirazy, Bunda Helvy Tiana Rosa, Mbak Asma Nadia, dan lain-lain . Yang belum sempat ke IBF kemarin semoga tahun depan diberikan kesempatan sama Allah untuk mengunjungi. Aamiin.

Saking sibuknya saya dan Mbak Nisa mencari buku yang sudah di list di note handphone, jadi lupa foto deh, hiks.hiks. Nggak penting sebenarnya sihh tapi menurut saya setiap kejadian harus ada kenangannya termasuk tulisan ini yang saya buat ^__^ mudah-mudahan bermanfaat.
Oya ada ilmu yang saya dapat saat menyimak Launching Buku miliknya Bapak Dr M. Syafii Antonio, M. Ec. Sebelumnya saya ingin memperkenalkan profil beliau terlebih dahulu, biar kita sama-sama saling kenal. Jujur saja saya baru tahu saat itu, ternyata beliau adalah seorang mu’alaf dan beliau merupakan ahli ekonom syariah yang kini sukses di bidang perbankan syariah, dengar pengalaman beliau membuat saya  awesome.
Acaranya saat itu dekat bazar buku di dalam lapangan badminton atau di Panggung Utama IBF. Ini hasil ringkasan saya ketika beliau memberikan  materinya:

Beliau bilang untuk hidup sukses itu mesti seimbang (balance) diantaranya adalah:

1.   Financial social

2.   Emotional

3.   Intelectual

4.   Physical, dan

5.   Spritual

Nggak perlu saya jelaskan detail yah kawan, pasti kalian sudah tahu maksud dari 5 kata diatas. ^_^ Kemudian beliau juga menganjurkan untuk kita follow sifat wajib Rasulullah SAW. Ada yang tahu kahh apa saja itu sifat wajib Nabi kita? yupz anda benar. Sifat Nabi kita atau rasul kita yang wajib kita teladani adalah:

1. Siddiq

2. Fatonah

3. Amanah dan

4. Tabligh

Walau sebenarnya sifat Nabi lainya itu banyak yang baik juga seperti ada rendah hati, sabar, lemahlembut, penyayang, dan sebagainnya, tapi Bapak Antonio dalam acara ini memfokuskan 4 sifat nabi yang di atas tadi. Kenapa kita mesti  mempelajari atau meneladani Nabi kita Muhammad SAW karena dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwasanya yaitu:

“ Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia menyebut Allah” (Qs. Al-Ahzab:21). Jadi sudah jelas yahh kawan kita wajib mempelajari atau meneladaninya karena beliau memiliki akhlaq yang sangat mulia.

Next, yukkkkkkk kita flasblack tentang Sifat Nabi.

Siddiq itu artinya benar. Tapi benar itu tidak hanya sekedar perkataan saja, melainkan perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya. Namun yang kita perhatikan saat ini kawan, banyak sekali pemimpin sekarang kebanyakan kata-kata namun tidak direalisaikan dengan actionnya. Pokonya beda banget dehhh ucapan dengan perbuatannya. Kalian merasa gitu nggak dengan pemimpin yang ada kenal saat ini ??? Hehe #tanya
Fatonah itu cerdas. Mustahil banget kalau ada yang bilang nabi dikatakan bodoh atau jahlun. Sudah kita rasakan bukan bahwa apa yang disampaikan nabi kita adalah ajaran yang benar, beliau yang mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara ahsannya beliau, dan apalagi beliau juga yang mengatur ummatnya yang banyak ini. Pokonya Nabi nggak ada yang nandingi kecerdasannya. Oya saya lupa bahwa Nabi kita Muhammad SAW merupakan tokoh nomor satu yang paling berpengaruh di dunia ini yaitu tadi dengan kecerdasan beliau yang luar biasa dan berpestasinya beliau dalam mengembankan amanahnya untuk ummat tercinta. (Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallaah allahu akbar).

Amanah itu artinya dapat dipercaya. Jika suatu urusan diserahkan kepada seorang, maka seorang tersebut benar-benar melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah Nabi Muhammad SAW dijuluki dengan sebutan “Al-Amin” yang artinya terpercaya. Apapun yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah ketika itu mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang dusta.

Dalam firman Allah,

“ Aku yang menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu “ (Al-Araf:68).

Semoga kita bisa seperti nabi jika diberi amanah dapat menjalankan amanahnya dengan sebenar-benarnya. Aamiin.

Tabligh, itu artinya menyampaikan. Segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia itu disampaikan oleh Nabi. Dapat disimak dalam surah Al-Jin ayat 28, bahwa Allah berfirman:

“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya sedang (sebenarnya) ilmuNya meliputi apa yang ada pada mereka dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu “(Qs. Al-Jin: 28). Jadi Nabi Muhmmad SAW tidak ada sifat untuk menyembunyikan wahyu, oleh karena itu kita sebagai umatnya wajib merenungi dalam segi pemberitaannya baik kabar baik atau kabar peringatannya.

Oya dari sifat Nabi tadi yaitu siddiq Bapak Antonio membagi lagi tentang ketauhidan, peace, passion, thankful, halal oriented, istiqomah. Kalo sifat amanah meliputi: kudu transparan, sehat jasmani dan rohani, amanah dunia dan ukhrowi. Tabligh: Clear visison, efective communication, leading with example, motivating inspairing, team work.


Semoga bermanfaat ^__^


Istora GBK Senayan, 10 Maret 2013


-Catatan Alzena Valdis Rahayu-












Senin, 18 Maret 2013

Dunia Kita

Kultwit dari semoga bermanfaat ^___^ 
Pentingkah dunia bagi kita umat Islam? Ana coba kultwit ah, hastaghnya:
  1. Dlm QS alqosos77 Allah perintahkan kita jgn lupa thd dunia agar harapan akan janji Allah di kampung akhirat terwujud kelak
  2. Di ayat itupun Allah perintahkan pula kita u/ berbuat baik sbgmn Allah berbuat baik pd , krn Allah sngt benci perusak!
  3. Di QS 2:30 Allah tegaskan tugas kemanusiaan kita u/ mnjadi khalifah di ; merawatnya, mncegah kerusakan & merecovery-nya
  4. Allah ciptakan apapun di ini buat kita semuanya! Bukan buat malaikat apalagi jin! Kitalah khalifah atas ..
  5. Dan umat Islam paling bertanggung jawab atas ini, jgn kita serahkan pengelolaan ini kpd kaum.kuffar!
  6. Allah utus Muhammad saw agar kita mnjadi umat penabur kasih di slrh sisi kehidupan di bkn di alam lainnya!
  7. Akhirat itu lbh baik & lbh kekal drpd , makanya jgn pernah abaikan & anggap remeh, krn sarana meraih akhirat
  8. Kata imam Ghazali: adlh ladang yg hasilnya (dipanen kelak) di akhirat! Mari bersungguh2lah menanam & merawat ladang kita
  9. Apa itu ? Dialah yg skrg dinikmati & dikuasai kaum kuffar!
  10. Peraih emas olimpiade. Pemenang hadiah Nobel, 100 org terkaya versi Forbes, pemilik hak veto PBB bknlah umat Islam! ..
  11. Artinya bhw org2 yg sehat, yg cerdas, yg kaya raya & yg berkuasa di ini adlh mayoritas kaum kuffar! Umai
  12. Jadi adlh sehat, cerdas, kaya dan berkuasa! Tanpa 4 hal ini jgnah pernah mimpi mnjadi ahli surga!
  13. Org mukmin yg sehat&kuat itu lbh baik & lbh dicintai Allah drpd mukmin tapi letoy & sakit2an! Beribadah itu hrs sehat!
  14. Derajat yg tinggi di sisi Allah adlh mukmin berilmu, bkn org2 bodoh (aljaahiluun). Tuntutlah ilmu sampe negri Cina!
  15. Nafkah, pelihara yatim, bakti ortu, sedekah, zakat & jihad fi sabilillah semuanya dg harta! Org miskin pasti kesulitan ..
  16. Rasul saw bersabda: setiap kalian (hrs mnjadi) pemimpin! & kalian hrs mmpertanggungjawabkan kepemimpinannya itu!
  17. Pola hidup sehat, asupan gizi seimbang, rajin olah raga, istirahat yg cukup & memanage stres adlh fardu 'ain ..
  18. Hobby membaca, hadir di majlis ilmu, mengasah kemampuan, sll mningkatkan kapasitas diri & menambah wawasan adlh KUDU!
  19. Merawat harta, mmberi nilai tambah pd talenta, jiwa entrepeuner, survival skills, passive income & berbagi adlh wajib!
  20. Leadership, integritas, jadi pionir & teladan, responsibilitas, berjejaring & mnjadi motivator adlh niscaya!
  21. Tunggu apalagi? Umat Islam hrs mnjadi khairu ummah! Bukan mnjadi umat yg tersisih, miskin & terjajah! Kita hrs menang!
  22. Para pemenanglah yg akan "sempurna" beribadah! Totalitas ibadah dg smngt juang & smngt berkorban tak dimiliki pecundang
  23. Sabar atas godaan & tahan atas tekanan slama mnjalani syariat hny dpt dilakukan oleh the winners bukan kaum tersisih
  24. Allah hny menolong hambanya yg berjiwa pemenang, mari bekali diri dg anasir unggul menuju kemenangan! Allahu Akbar!
  25. Sekian, afwan wa jazakumullah  

Pernikahan adalah


Pernikahan adalah akad atau ikatan,
akad untuk beribadah,
akad untuk membangun rumah tangga sakinah mawadah wa rahmah.

Pernikahan adalah akad untuk saling mencintai,
akad untuk saling menghormati dan menghargai.

Pernikahan adalah akad untuk saling menguatkan keimanan,
akad untuk saling meningkatkan ketakwaan,
akad untuk mengokohkan ketaatan kepada Tuhan,
akad untuk berjalan pada tuntunan Kenabian.

Pernikahan adalah akad untuk saling menerima apa adanya,
akad untuk saling membantu dan meringankan beban,
akad untuk saling menasihati,
akad untuk setia kepada pasangannya dalam suka dan duka,
dalam kesulitan dan kesuksesan, dalam sakit dan sehat,
dalam tawa dan air mata.

Pernikahan berarti akad untuk meniti hari-hari dalam kebersamaan,
akad untuk saling melindungi,
akad untuk saling memberikan rasa aman,
akad untuk saling mempercayai,
akad untuk saling menutupi aib,
akad untuk saling mencurahkan perasaan,
akad untuk berlomba melaksanakan peran kerumahtanggaan.

Pernikahan adalah akad untuk mudah mengakui kesalahan,
akad untuk saling meminta maaf, 
akad untuk saling memaafkan,
akad untuk tidak menyimpan dendam dan kemarahan,
akad untuk tidak mengungkit-ungkit kelemahan,
kekurangan, dan kesalahan.

Pernikahan adalah akad atau ikatan,
akad untuk tidak melakukan pelanggaran,
akad untuk meninggalkan kemaksiatan,
akad untuk tidak saling menyakiti hati dan perasaan,
akad untuk tidak saling menorehkan luka,
akad untuk tidak saling menyakiti badan pasangan.

Pernikahan adalah akad untuk mesra dalam perkataan,
akad untuk santun dalam pergaulan,
akad untuk indah dalam penampilan,
akad untuk sopan dalam mengungkapkan keinginan,
akad untuk berlaku lembut kepada pasangan,
akad untuk memberikan senyum termanis,
akad untuk berlaku romantis dan selalu berwajah manis.

Pernikahan adalah akad untuk saling mengembangkan potensi diri,
akad untuk adanya saling keterbukaan yang melegakan,
akad untuk saling menumpahkan kasih sayang,
akad untuk saling merindukan,
akad untuk saling membahagiakan,
akad untuk tidak adanya pemaksaan kehendak,
akad untuk tidak saling membiarkan,
akad untuk tidak saling mengkhianati,
akad untuk tidak saling meninggalkan,
akad untuk tidak saling mendiamkan.

Pernikahan adalah akad untuk menebarkan kebajikan,
akad untuk mencari rejeki yang halal dan thayib,
akad untuk menjaga hubungan kekeluargaan,
akad untuk berbakti kepada orang tua dan mertua,
akad untuk mencetak generasi berkualitas,
akad untuk siap menjadi bapak dan ibu bagi anak-anak,
akad untuk membangun peradaban masa depan.

Pernikahan, adalah akad untuk segala
yang bernama kebaikan !” 




Minggu, 17 Maret 2013

Teman Hidup

biarkanlah cinta datang dengan sendirinya,
walau terkadang aku merinduinya,
hanya kesabaran yang setia menemani hariku di sini,
aku tak perlu galau dengan keadaanku ini,
aku ingin bahagiakan orangtuaku dahulu,
karena aku ingin berbakti kepadanya,
jika memang waktunya tiba,
aku harap Allah mempertemukan aku dengan pilihanNya,
pilihanNya yang terbaik dan sholih,
untuk menemaniku, membimbingku, dan menjagaku,
di jalan dakwah ini yang penuh keindahan,

Bogor, 17 Maret 2013
By. Alzena Valdis Rahayu

Sabtu, 16 Maret 2013

Kultwit Hujan Cinta

Ini adalah kultwit saya tentang  dan  semoga indahhhhhh

  1. saya menyukai oleh karena itu saya sangat senang sekali tinggal di kota , dan kota ini merupakan kota impian saya sejak dulu :)
  2. alhamdulillah siang ini di kota :)
  3. yang begitu deras di kota membuat keberisikan manusia tenggelam hingga suasana hening
  4. dan kota ini begitu romantis karena :)
  5. alhamdulillah Allah mengabulkan setiap harapan hambaNya yg meminta, semoga saya bisa tinggal di kota bersama pilihanNya
  6. diwaktu yang tepat dan indah insya Allah, di kota


  1. TL malam ini banyak yg bahas ttg
  2. berbahagialah kalian yang memiliki rasa
  3. memang selalu hadir disetiap saat walau tak dpt diwujudkan secara langsung kpd yg dicintainya
  4. cukup Allah saja YangMaha Tahu kepada siapa kita diberikan, hanya harap dan doa kepadaNya untuk dpt yg halal :)
  5. semua pasti akan indah pada waktunya dengan pilihanNya yg terbaik dan tepat untuk kita dlm menggapai yang halal
  6. akhirnya saya jadi bahas tentang juga malam ini, haduhh mohon maaf yahh bila ada yg kurang suka dg kata-kata yg tadi
  7. memang kalo bahas ttg ga akan ada ujungnya, semoga malam ini tdk ada yg merasa galau yahh :)

Jumat, 15 Maret 2013

Wahai Muslimah, Pilihlah Suami dengan Kriteria Ini


Masalah pernikahan mendapat perhatian yang sangat khusus dalam ajaran Islam.  Sebelum menikah, seorang Muslimah dianjurkan untuk memperhatikan kriteria dan kualitas calon suami yang akan menjadi pendamping hidupnya hingga akhir hayat.

Umar bin Khatthab RA seperti dikutip dalam kitab Makarim al-Akhlaq, mengajarkan kaum Muslimah agar memperhatikan kriteria laki-laki calon suaminya. Menurut Umar, kriteria laki-laki secara umum terbagi ke dalam tiga golongan. 


Pertama, laki-laki yang menjaga diri, lemah lembut, cepat berpikir, dan memiliki keputusan yang tepat. Kedua, laki-laki yang ketika dihadapkan pada satu persoalan akan pergi pada orang yang ahli untuk meminta nasihat dan masukan. Dan ketiga, laki-laki yang selalu bingung, tidak pintar, dan enggan mendengarkan pendapat orang lain.


Tidak semua Muslimah mendapatkan jodoh terbaik seperti dijelaskan Umar pada kriteria pertama. Karenanya, para ulama menjelaskan prinsip-prinsip utama menentukan calon suami sebelum mengarungi bahtera rumah tangga. Suatu ketika Imam Hasan bin Ali ditanya oleh seseorang, Saya mempunyai seorang anak gadis. Menurut tuan, dengan siapakah sebaiknya ia saya nikahkan?


Nikahkanlah dengan laki-laki yang bertakwa kepada Allah, jawab Imam Hasan. Kalau laki-laki itu mencintai anakmu, ia akan memuliakannya, dan kalau tidak mencintainya, ia tidak akan menganiayanya, imbuh Imam Hasan.


Apa yang dikatakan oleh Imam Hasan itu merupakan pedoman bagi seorang wali dan seorang gadis untuk memilih calon suami yang tepat. Bahwa seorang suami haruslah sosok yang beriman kepada Allah SWT dan berakhlak mulia.


Di samping itu, para ulama juga menguraikan konsep kufu'. Umumnya, kufu' diartikan kesepadanan antara suami dan istri, baik status sosialnya, nasabnya, hartanya, ilmunya, dan imannya. Akan tetapi sekelompok ulama berpandangan, unsur kufu' yang terpenting adalah iman dan akhlak; bukan nasab, harta, dan lainnya.


Hal itu didasarkan pada firman Allah, Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu. (QS al-Hujurat [49]: 13).


Ayat itu menegaskan persamaan semua manusia. Tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lain kecuali karena ketakwaannya. Itu ditunjukkan dengan menjalankan kewajiban-kewajibannya kepada Allah dan kepada sesama manusia.


Dengan demikian, kata Ibrahim Muhammad al-Jamal dalam Fiqh al-Mar'ah al-Muslimah, laki-laki yang saleh, sekalipun ia bukan dari keturunan orang terpandang, boleh dipilih sebagai calon suami. Begitu pula dengan laki-laki miskin. Ia boleh dipilih sebagai calon suami, sejauh ia pandai memelihara diri dari perbuatan-perbuatan keji. 


Sebaliknya, jika laki-laki itu tidak teguh menjalankan agamanya, ia tak pantas dijadikan suami oleh Muslimah yang taat. Ibnu Rusyd, dalam kitabnya Bidayatul Mujtahid, mengatakan, Tidak ada perbedaan pendapat dalam Mazhab Maliki, bahwa jika ada gadis yang dipaksa orangtuanya untuk menikah dengan laki-laki pemabuk atau fasik, maka ia berhak menolak. Begitu pula jika ia akan dinikahkan dengan laki-laki yang hartanya diperoleh dengan cara-cara yang haram.


Pendapat Ibnu Rusyd itu diperkuat dengan kenyataan bahwa orang pemabuk cenderung kehilangan akal sehat dalam bertindak. Sehingga, sangat mungkin ia akan melakukan tindakan-tindakan kekerasan yang membahayakan keselamatan sang istri.


Lantas, bagaimanakah jika seorang Muslimah baru mengetahui kerusakan moral suaminya setelah menikah? Menurut Mazhab Hanafi, sang istri boleh mengadukan suaminya yang rusak moralnya kepada hakim. Jika si suami dipandang telah bertindak keterlaluan karena membahayakan si istri, maka hakim dapat memberikan hukuman yang setimpal, sebagai sarana pendidikan bagi si suami agar memperbaiki perilakunya. Meski demikian, menurut mazhab ini, si istri tetap belum boleh meminta cerai.


Sedangkan, menurut Mazhab Maliki, bila seorang istri mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya hingga membahayakan keselamatannya, ia boleh mengadu ke hakim dan meminta cerai. Tetapi hakim boleh mengabulkan permintaan itu, hanya jika ia melihat si istri tidak mungkin bisa hidup lebih baik selama dalam ikatan perkawinan tersebut.


Menikah Perlu Ilmu

Dalam isyarat Nabi tentang nikah, ialah sunnah teranjur yang memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati. Maka nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan dan persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekadar mau. “Ba`ah” adalah parameter kesiapannya. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekadar memperturutkan kemauan.
Persiapan nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “ba`ah” dalam hadis itu adalah “kemampuan seksual”. Imam Asy-Syaukani dalam Subulus SalamSyarh Bulughul Maram, menambahkan makna “ba`ah” yakni: kemampuan memberi mahar dan nafkah. Mengompromikan “ba`ah” di makna utama (seksual) dan makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh. Jika kesiapan nikah diukur dengan “ba`ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri yang tak pernah usai. Ia terus seumur hidup. Izinkan saya membagi persiapan nikah dalam 5 ranah: ruuhiyyah (spiritual), ‘ilmiyyah (pengetahuan), jasadiyyah (fisik), maaliyyah (finansial), ijtimaa’iyyah(sosial).
Persiapan nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 tahun, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 tahun, maka tak bisa disebut tergesa. Sebaliknya, ada orang yang nikahnya umur 30 tahun, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 tahun. Itu namanya tergesa-gesa.
Kita mulai dari yang pertama; persiapan ruuhiyyah. Ialah yang paling mendasar. Segala persiapan nikah lainnya berpijak pada yang satu ini. Persiapan ruuhiyyah (spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian dan tanggung jawab hidup yang lebih berlipat, berkelindan. Surat Ali Imran ayat 14: Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.
Sebelum nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH. Maka termakna jua dalam persiapan ruuhiyyah terkait nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu. SABAR dan SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih dan kurangnya.
Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, dan dukung penuh perjuangan. Tetapi tak semua lelaki mampu beristri jauh lebih tua. Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tetapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya yang sampai banting piring di depan tamu.
Persiapan ruuhiyyah nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa yang diperoleh, menuju yang apa akan dibaktikan. Jika nikah masih terbayang: lapar ada yang masakin,capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, dan tukang cuci. Berobsesilah dalam nikah. “Apa obsesimu?”
Obsesi sebagai persiapan ruuhiyyah nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/istri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu? Usai itu, di antara persiapan ruuhiyyah nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuan-Nya dalam rumah tangga dan masalah-masalahnya.
Lalu persiapan ‘ilmiyyah tsaqafiyyah (pengetahuan) nikah, meliput banyak hal semisal fikih, komunikasi pasangan, parenting, manajemen, dsb. Bukan Ustadz pun, tiap Muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar’i yang dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumah tangga bukan karena ada maksud jahat, melainkan maksud baik yang kurang ilmu nikah.
Sungguh harus diilmui bahwa lelaki dan perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami dan bersinergi. Contoh beda hadapi masalah dan tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi.
Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai”. Konflik pasti meraja. Suami pulang dengan masalah berat disambut istri yang memaksa ingin tahu dan dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri dan bersolusi.
Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dari Hira’ dengan panik dan resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri dan kontemplasi. Sebaliknya, istri yang sedang ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. Istri: Mas aku capek, rumah berantakan bla bla bla. Suami: OK, kita cari pembantu. Istri: Oh, jadi aku dianggap pembantu?! Suami: Lho, kok…?!
BEDA lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau istrinya yang multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai. BEDA lagi: istri sering berkalimat tak langsung yang tak difahami suami. Istri: Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak! Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri. Dijamin para istri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma!
BEDA. Bagi suami masalah harus disederhanakan (spiral ke dalam). Bagi istri, tiap detail dan keterkaitan sangat penting (spiral keluar). Dan banyak lagi BEDA yang jika tak diilmui potensial jadi masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta.
Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jadi suami/istri, tiba-tiba sudah jadi ayah/ibu. Maka segeralah belajar jadi orangtua. Anak adalah karunia yang hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. Hadis: Renggutan kasar pada bayi membekas di jiwa.
Uji kecil buat calon ibu dan ayah: “Apa yang Anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” Anak belajar untuk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. LAZIM: “Iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” Anak belajar salahkan keadaan sekitar untuk excuse dari kurangnya ikhtiyar. LAZIM: “Hmm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sudah tua dan sakit-sakitan. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bagi masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta dan tipu) dalam takwa (Q.s. an-Nisaa` [4]: 9).
Kita masuk persiapan jasadiyyah (fisik) untuk nikah. Ini juga perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, dan ketenangan. Awal-awal, periksa dan konsultasilah ke dokter atas termungkinnya segala penyakit tubuh, lebih-lebih yang terkait kesehatan reproduksi. Pernikahan itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi dan rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah juga hal yang utama.
Fisik kita dan pasangan bertanggung jawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya dan staminanya sejak sekarang. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tanggung jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah nikah. Jadi, target persiapan fisik nikah itu 3 tingkatan, PRIMER: sehat dan aman penyakit; SEKUNDER: bugar dan tangkas; TERSIER: beauty dan charm.
Selanjutnya, persiapan maaliyyah (finansial), ini yang paling sering menghantui dan membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. Yang tepat bicara persiapan maaliyyah ini sebenarnya Ust. Ahmad Gozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dengan ilmu yang dangkal.
Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan dan penegasan kepemimpinan suami. Ingat dan catat. Persiapan finansial menikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, dan kendaraan yang harus Anda punya. Persiapan finansial menikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, dan kemampuan kelola sejumlah apa pun ia. Maka memulai pernikahan, BUKAN soal apa Anda sudah punya tabungan, rumah, dan kendaraan. Ia soal kompetensi dan kehendak baik menafkahi.
Ali ibn Abi Thalib memulai nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dan lain sebagainya dari sumbangan kawan dihitung utang oleh Nabi. Tetapi Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. Maka sesudah kompetensi dan kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja—apa pun ia—iman menuntun: nikah itu buat kaya (Surat An-Nuur ayat 32). Agak malu, Salim juga minus saat nikah; utang yang terencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. Tetapi Allah Mahakaya, dan nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya istri menjadi penyemangat; utang itu selesai dalam 2 bulan.
Buatlah proyeksi nafkah nikah secara ilmiah dan executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dalam hitungan, tapi siaplah dengan kejutan-Nya. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan istri untuk hadapi lapang maupun sempitnya. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta.
Ketidakmapanan yang dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung terhadap serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat.
Persiapan nikah yang sering terabai ialah yang kelima ini: ijtimaa’iyyah (sosial). Pernikahan adalah peristiwa yang kompleks secara sosial. Sebuah pernikahan yang utuh punya visi dan misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan. Untuk itu, mereka yang akan menikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan. Membiasakan mengomunikasikan prinsip-prinsip yang diyakini terkait pernikahan dan kehidupan kepada orangtua bisa jadi bagian dari latihan.
Prinsip Al-Qur`an tentang hubungan dengan orangtua ialah ‘persahabatan’, wa shaahibhumaa (Surat Luqman ayat 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin menikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada orangtua secara makruf. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dsb.
Pernikahan kita harus hadir sebagai pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor. Mulailah dengan perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah nikah adalah yang paling berhak diundang. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jaga dengan perkenalan. Para tokoh: datangi silaturahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran.
Setelah itu, target besarnya adalah menjadikan pintu rumah kita sebagai yang paling pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. Tentu berat menopangnya sendiri. Maka yang harus kita punya bukan hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan saling menguatkan. Ilmuilah bagaimana cara menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dsb DEMI TETANGGA KITA.
Tampillah sebagai yang penting dan bermanfaat dalam hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. Tampillah sebagai yang terbaik sejangkau suai kemampuan; imam masjid, muadzin, guru TPA, bendahara RT, ketua RW, pendoa jenazah, dst. Tampillah sebagai yang paling besar kontribusi dalam kebaikan-kebaikan sosial: agustusan, syawalan, kerja bakti, arisan, pengajian, dst. Ringkas kata untuk persiapan sosial nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi dan keluarga yang AMAN, RAMAH, BERMANFAAT.
Di copas dari buku MenyimakKicau Merajut Makna by @salimafillah