Minggu, 29 Juni 2014

Saatnya Untuk Menikah

Alhamdulillah dibulan suci Ramadhan tahun ini. Bulan penuh cinta, bulan penuh kebaikan, dan bulan penuh keberkahan. Aku sering sekali mendapatkan nasihat pernikahan, masyaAllah indah betul nasihat yang saya dapatkan. Sebetulnya saya ingin sekali berbagi untuk kalian semua, tapi saya bingung mulai dari mana yahhh ceritanya??

Mungkin ditahun ini memang sudah saatnya saya untuk menikah. Hmm.. yahh persiapan demi persiapan sudah aku coba dari mulai membaca buku, artikel, menambah imu dengan ustadz dan ustadzah, sharing dengan sahabat dan sebagainya. Tinggal menunggu aplikasinya aja nih, hehehe. Mohon doanya yahhhh, semoga dimudahkan. Aamiin...aamiin..aamiin :)

Sebenarnya memang pernikahan itu mudah dan berkah. Namun terkadang ada saja ujian seseorang yang harus dilewatinya, dan mungkin Allah sedang menguji hambaNya untuk lebih belajar bersabar karena ketika sudah berumah tangga pun kita tidak selalu yang dikasih indah-indahnya saja tapi ada kalanya ujian rumah tangga pun menghampiri maka sikap bersabar lebih diutamakan. Bukankah begitu saudaraku?? 

Sebelumnya ada ustadz yang telah memberikan nasihat kepada saya terkait pernikahan, beliau bilang ketika ada ikhwan yang ingin serius hendak melamar untuk menikah, maka kriteria memilih calon suami yang sudah ustadz sampaikan ketika itu harus sudah terpenuhi. Dan jangan terlalu terburu-buru untuk menerimanya dan menolak. Karena dalam hadist dijelaskan bahwasanya.
  
“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)

Karena posisi akhwat itu hanya bisa menerima dan menolak. Berbeda dengan ikhwan dia bisa memilih siapa saja yang akan menjadi teman hidupnya.

Oleh karena itu saya harus menimbang betul-betul untuk memantapkan bahwa calon suami saya kelak adalah sesuai dengan kriteria. Kriteria yang saya maksud adalah hubungannya dia dengan Allah itu bagaimana? mungkin dapat dilihat dari segi (agamanya) karena suami itukan dalam berumah tangga pemimpin. Selain pemimpin ia juga adalah pembimbing istri dan keluarganya hingga ke syurgaNya. Allah pun sudah menerangkan pada kita semua dalam firmanNya yaitu:

"Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api nerak" (Qs. At-Tahrim:6)


Kemudian calon suami saya sudah dapat mencari nafkah yang halal dan thoyyib untuk kebutuhan istri dan anak-anaknya kelak, dan terakhir adalah akhlaknya baik dan islami karena sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih dan lemah lembut terhadap isterinya.”

Bisa diinget kan yahh!!! Nah saya tulis kembali deh rumusnya dalam menentukan pasangan hidup itu kriterianya apa aja :) sebenarnya kriteria ini merujuk pada sabda Nabi SAW yaitu:

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda :“Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi). Sama halnya dengan akhwat apabila memilih calon suami.


Ada nasihat dari ustadz jika kita menginginkan Rumah Tangga yang sakinah mawadah dan wa rahmah. Bagaimana caranya??? Yuukk kita simak dibawah ini  :)

3 Kewajiban Suami (hak istri):
  • Menjaga diri & keluarganya dari siksa api neraka (Qs. At-Tahrim:6)
  • Memberi nafkah yang halal dan thoyyib
  • Mempergauli istri dengan ma’aruf
3 Kewajiban Istri (hak suami):
  • Mentaati suami di jalan Allah
  • Memelihara serta menjaga kehormatan diri, keluarga, dan hartanya
  • Berakhlak mulia pada suaminya
3 Kewajiban Bersama (hak bersama):
  • Mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah
  • Bekerjasama melahirkan anak-anak yang shalih dan shalihah
  • Bekerjasama dalam perbaikan ummat (dakwah) 
3 Ukuran Kesuksesan Berumah Tangga:
  • Akidah/ keimanan meningkat
  • Ibadah meningkat
  • Kinerja dakwah meningkat (Qs. Ali Imran: 110)  
(Sumber: Ustadz Achmad)

Nah selain itu juga, saya lagi-lagi mendapatkan nasihat tentang pernikahan. Beliau menasihati saya kurang lebih seperti ini. Ketika sudah memutuskan untuk menikah, bahwasanya nanti bukan semangat menerima saja tetapi harus semangat untuk memberi. Maksud ustadzah adalah semangat untuk memberi itu, agar kita sebagai istri tidak selalu banyak menuntut sama suami. Karena kebanyakan ketika suami tidak memiliki apa yang diinginkan istri terkadang istri selalu menuntut ini dan ini. Padahal kan menikah itu untuk saling melengkapi, saling berbagi dan saling memberi satu sama lain. Bukankah ketika sudah menikah itu saling menguatkan antar pasangan? maka benar nasihat ustadzah bahwasanya kita harus lebih banyak memberi bukan menerima. Selain itu juga ustadzah berbagi tips cara mendidik anak, pokonya tentang bagaimana caranya mengatur rumah tangga yang baik hingga bermasyarakat, subhanallah walhamdulillah siang itu saya banyak-banyak bersyukur sama Allah telah dipertemukan ustadzah yang baik, selain menjadi ibu rumah tangga beliau juga aktif dimasyarakat.

Bogor, 29 Juni 2014
Catatan Alzena Valdis Rahayu



Kamis, 26 Juni 2014

Ramadhan Penuh Cinta

Ramadhan kini kau di depan mataku
Aku berjanji tak akan menyiakanmu
Untuk selalu beramal kebaikan
Dan mengharapkan ridho Illahi...

Ramadhan aku ingin semua orang tahu
Betapa mulianya bulanmu
Aku ingin dibulan cinta ini
Semua ummat Nabi menebar cinta dan kebaikan
Bukan menebar kebencian satu sama lain
Aku ingin di bulan cinta ini pun
Semua saling memperindah ibadahnya
Karena hanya Engkaulah yang kami tuju,
dalam hidup ini

Bogor, 26 Juni 2014
By. Alzena Valdis Rahayu

Selasa, 24 Juni 2014

Pangeranku Bersabarlah

Cinta punya semua orang
Namun ku tahu cinta pun punya waktu 
Dan waktu itu milik Allah
Kapan kita dipersatukan hanya Allah lah yang tahu
Kita hanya berikhtiar dan berdoa kepadaNya
Sebelum hati kita disatukan, dalam ikatan suci pernikahan
Aku memohon kita untuk bersabar
Bukankah dalam membangun Rumah Tangga itu tidak mudah?
Ketika ada ujian dalam berumah tangga maka kita pun harus bersabar
Yahh, bersabar dalam ketetapanNya
Hingga kita dipersatukan dalam pernikahan yang Barakah


Cilegon, 24 Juni 2014
By. Alzena Valdis Rahayu

Silaturahim membawa Berkah

Sudah lama rasanya saya tidak pulang ke rumah, hari itu juga aku putuskan untuk pulang, kebetulan adik saya yang kedua pun sedang sakit. Dengan niat akhirnya aku pulang di hari Ahad siang, sesampai di Serang sudah mulai senja. Alhamdulillah tiba magrib aku sudah berada di kota Cilegon, sejenak menghampiri Masjid Indah yang ada di kota Cilegon, namun sayangnya masjid ini semenjak dulu tidak ada perubahan, yah masih sama seperti dulu baik luar maupun isinya.

Ketika saya hendak solat magrib, aku dipertemukan oleh kawan lama saya temen seperjuangan di Untirta, kami semua terkejut, dan akhirnya kedua kawan saya menunggu di pelataran masjid, menunggu saya selesai solat. Subhanallah ketika kami berbincang sebentar ada hikmahnya dibalik pertemuan itu, kita saling menanya kabar dan berbagi info, saya pun tak lupa berbagi kabar bisnis saya yang terbaru  hehehe "Rahayu Collection" Alhamdulillah  kawan saya pun tertarik dan ingin ikut menjadi reseller saya, pertemuan yang singkat itu membawa berkah. Kedua kawan saya semangat untuk berbisnis juga akhirnya.


Yukkk sahabat, bagi kalian yang berminat dengan Gamis Jersey & kerudung bermotif bahan sifon fine bisa diorder sekarang juga yahhhhhh dan invite PIN BB saya 7664AB43 atau follow instagram saya @alzenavaldisrahayu

Menyambut Ramadhan kali ini dengan tampil cantix nan syar'i :)


Cilegon, 24 Juni 2014
Catatan Alzena Valdis Rahayu

Jumat, 20 Juni 2014

Sambut Ramadhan dengan Ilmu

Ketika siang itu, saya berada di kampus tepatnya di Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB untuk mengurusi jadwal sidang komisi saya yang sempat tertunda beberapa hari yang lalu, sambil menunggu dosen, saya pun meluangkan waktu saya untuk mengikuti pengajian ibu-ibu yang secara rutin dilaksanakan setiap jum'at. Kali ini ustadzah datang cukup terlambat. Sehingga ibu-ibu sebelum pengajian dimulai pada sibuk mengambil hidangan yang sudah tersedia, cukup banyak makanan yang dihidangkan kali ini. Dan saya pun ikut mencicipinya hehe. Sambil menunggu kedatangan ustadzah saya pun sibuk mempromosikan dagangan saya yang terbaru yaitu menjual kerudung bahan "sifon fine". Alhamdulillah ditengah ibu-ibu yang rame dagangan saya jadi laku. Alhamdulillah.

Setelah ustadzah datang di ruang sidang FATETA akhirnya saya pun fokus duduk didepan mendengarkan ceramah beliau. Kali ini temanya adalah tentang "Menyambut Bulan Ramadhan". Sebelum datang bulan Ramdhan memang kita dianjurkan untuk tahu terlebih dahulu ilmunya. Karena mengetahuinnya ilmunya sangat penting sebelum kita melakukan amalnya. Mungkin flash back aja yah dari ilmu yang saya dapatkan akan kembali saya share di blog ini, semoga bermanfaat :)

Bulan Ramadhan adalah bulan kebaikan, oleh karena itu dalam bulan ramadhan ini banyak sekali amalan-amalan yang dilipatgandakan sama Allah SWT. Oleh karena itu saat Ramadhan tiba setidaknya kita sebagai umat islam akan merasakan gembira dan senang saat menyambutnya. Dan kita pun perlu merenung apakah Ramadhan yang tahun lalu sudah bener-bener kita jalankan dengan baik? jika belum maka menjadi keharusan untuk kita di Ramadhan yang baru ini dengan bener2 menjalankannya dengan baik karena Allah. Selain merenung juga kita pun harus tahu dan bener2 memahami rukun2 puasa, makna puasa di Bulan Ramadhan. 

Puasa adalah ibadah milik Allah, sehingga orang yang berpuasa akan dibalas langsung sama Allah SWT. Berbeda dengan ibadah lainnya mungkin jika kita solat, sedekah maka akan langsung terasa pahala yang kita rasakan saat itu juga. 

Sebagaimana Allah telah berfirman dalam ayat-ayat cintaNya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah ia berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jia ia tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Al Baqarah: 183-184). 

Dalam hadis qudsi Allah Ta’ala berfirman,
Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.” (muttafaq ‘alaihi).

Dalam hadist diatas adalah menerangkan tentang keutamaan ibadah puasa. Allah secara langsung menyatakan bahwa puasa dapat memberikan kebahagiaan pada hati orang-orang yang melaksanakannya. Beban saat berpuasa menahan segala keinginan syahwat kelak berakhir dengan berjuta kebaikan yang menyenangkan, baik di dunia, maupun di akhirat saat bertemu dengan Rabbnya.

Syarat sahnya puasa terdiri:
  1. Dalam keadaan suci dari haidh dan nifas.
  2. Berniat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka puasanya tidak sah.

Rukun Puasa:

Menahan diri dari berbagai pembatal puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah: 187).


Sunah-sunah Puasa:
  1. Untuk mendapatkan sunahnya maka sahur dilakukan diakhir mendekati waktu imsak.
  2. Mempercepat berbuka puasa.
  3. Berdoa ketika berbuka puasa.
  4. Memberikan makan kepada orang yg sedang berpuasa.
  5. Berbuka dengan kurma. 
  6. Lebih banyak berderma pada saat Ramadhan. Dalam menghiasi puasa kita agar lebih bermakna, maka dianjurkan untuk memperbanyak tilawah Al-Qur'an, bersedekah, solat tarawih, memperbanyak doa, karena doa orang yang berpuasa itu mustajab, dzikir, itikaf, dakwah dan tarbiyah.
Dalam mengakhiri bulan Ramadhan maka dilakukan dengan baik pula, seperti melaksanakan puasa sunah enam hari di bulan syawal. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).


Demikian ilmu yang saya dapatkan seputar Ramadhan, semoga bermafaat jika ada yg kurang mohon dimaklumi karena waktunya sangat terbatas sehingga kita perlu mencari lagi :)


#SemangatRamadhan saudaraku :)


Bogor, 21 Juni 2014
Catatan Alzena Valdis Rahayu






Rabu, 18 Juni 2014

Aku Harus Move On !!!





Malam ini aku ingin cerita tentang ayahku yang hebat. Aku kagum dengan kepribadian ayahku, beliau begitu sabar, perhatian, bekerja keras, dan terkadang ayahku cukup tegas kalau mengambil suatu keputusan. Semenjak ibuku meninggal aku jadi semakin dekat dengan ayah, segala masalah yang aku hadapi aku ceritakan ke ayahku walaupun terkadang aku berusaha untuk menutup-nutupinya, tapi ayahku tahu kalau aku sedang punya masalah. Ohhh ayah aku rindu padamu.

Ayahku biarpun sekolahnya cuma lulusan SMP tapi menurutku ayahku itu lulusan sarjana, yahh aku kagum dengan sikap ayah yang selalu bilang mencari ilmu itu penting dari segala-galanya biarpun ayah tidak punya uang, ayah rela untuk mencari uang sana dan sini untuk kepentingan kalian. Jadi terenyuh saat mengingat nasihat itu, aku semakin sedih rasanya kalau aku belum bisa membahagiakan ayah. Allahku izinkan aku membahagiakan ayah walau memang aku sering banyak mengecewakannya.

Suatu hari ayah pernah memotivasi aku ketika aku sedang futur, motivasinya membuat aku semangat kurang lebih seperti ini;

"Kata Ayah tetep semangat dan sabar, insyaAllah bentar lagi cita2nya segera dikabulkan sama Allah, aamiin"

Aku jadi move on lagi saat ayah menasihati aku seperti itu, gimana tidak futur aku memang sudah berusaha dengan optimal tapi memang kenyataannya Allah belum mengizinkan aku untuk segera.

Memang hidup itu penuh ujian namun tak ada salahnya kan kita menunggu keputusan Allah dengan sabar, jika Allah belum menakdirkan kamu untuk segera... maka belum, mungkin suatu saat nanti kamu juga pasti akan merasakannya. Kata sahabat saya bilang semua ada waktunya, nikmatin aja, dengan kegiatan positif dan beramal kebaikan.

Aku pun sering menasihati diri sendiri bahwasanya " Kunci orang beriman sukses itu bersabar ketika ia mendapatkan ujian".

Yahh dari pada mengeluh mending kita bersabar. Aku yakin setiap ujian dariNya pasti akan mengandung hikmah, karena Allah Maha Mengerti apa yang terbaik untuk hambaNya, tetep semangaattttttt dan tersenyum :)


 Dramaga, 18 Juni 2014
 Catatan Alzena valdis Rahayu

Selasa, 17 Juni 2014

Menyambut Ramadhan Bulan Cinta



Tak terasa tinggal menghitung hari. Sudahkah kita mempersiapkannya kawan untuk menyambut bulan penuh kebaikan. Mungkin sebelum Ramadhan tiba ada kalanya kita membuat target amaliyah di Bulan Ramadhan.  Menurut Ustadz Dr. Amir Faisol Fath (2014) ada beberapa target harian yang harus kita kerjakan di bulan Ramdahan, diantaranya adalah:
  1. Tahajud
  2. Akhirkan saur
  3. Sholat sunah fajar sebelum subuh
  4. Subuh jamaah di masjid
  5. Doa pagi
  6. Tilawah 1juz
  7. Sholat dhuha
  8. Nafkah halal
  9. Hindari berbohong (meskipun bercanda), ghibah, khurafat
  10. Sedekah/sedekah buka puasa
  11. Silaturahim (minimal sms saudara/teman)
  12. Mengajak kawan untuk fastabiqul khairat (berlomba2 dalam kebaikan)
  13. istighfar 100x
  14. Tasbih100x
  15. Dhuhur berjamaah dimasjid (ikhwan/laki-laki)
  16. Asar berjamaah di masjid (ikhwan/laki-laki)
  17. Doa sore
  18. Doa sebelum buka (waktu yg mustajab)
  19. Segera berbuka (sunah dengan kurma/air putih)
  20. Magrib berjamaah dimasjid (ikhwan)
  21. Isya berjamaah dimasjid (ikhwan/laki-laki)
  22. Solat Tarawih
  23. Hadiri majelis ilmu
  24. itikaf
  25. Baca hadist (minimal 5 hadist)
  26. Baca Al-Qur'an terjemahannya

Semoga dapat membekas dan dapat meningkatkan iman dan taqwa kita, Ramadhan sebentar lagi. Yuk saudaraku, kita persiapkan dari sekarang ^__^

#MetMenyambutRamadhan :)

Dramaga, 17 Juni 2014
Catatan Alzena Valdis Rahayu



Senin, 16 Juni 2014

Sedekah Ekstrem

Hmm...seger bingiits minum jus wortel campur lemon, jadi melek deh mata, semangat nulis maksudnya hehehe.

Oyahh saya ingin berbagi pengalaman saya saat mengikuti seminarnya Mas Iphho di Masjid At-Taqwa, Balai Kota Bogor. Denger-denger sihh kata temen saya kalo ikut seminarnya Mas Iphho itu nyampe jutaan loh berhubung seminar ini diadakan oleh Dompet Dhuafa dan IPB Entrepreneurs Community jadi acaranya gratiiiiiiis dehh. Alhamdulillah...alhamdulillah...alhamdulilllah.

Oke langsung aja yahh:
Ada beberapa point penting yang saya inget dalam menjemput rezeki kita, menurut Mas Ippho ada rumusnya kawan, aku ingetnya itu ada 7D antara lain:
  1. Dagang
  2. Doa
  3. Dhuha
  4. Dzikiir
  5. Derma
  6. Duit
  7. Dahsyat
Yahh rumus 7 D diatas salah satu cara kita mendatangkan rezeki dengan kilat. Terus inget juga kawan kalo ingin rezekinya lebih banyak yang kita terima maka jangan lupa sedekahnya itu harus ekstrem yahh namanya "sedekah ekstrem" maksundnya sedekah yang tidak biasanya kita lakuin. Paham kan maksudnya. Jadi kalo biasanya sedekah 10ribu perhari maka coba dehh sekali-kali sedekah dengan 100ribu per hari. Walaupun banyak tapi yakin Allah pasti akan balasnya kan Allah Maha Kaya, baik yang secara ikhlas maupun tidak ikhlas Allah pasti akan kasih lagi karena itu sudah janji Allah.

 Ayat keren yang menambah motivasi buat kita bersedekah  :)

“Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad): apakah yang akan mereka belanjakan (dan kepada siapakah)? Katakanlah: “Apa jua harta benda (yang halal) yang kamu belanjakan maka berikanlah kepada: Kedua ibu bapa, dan kaum kerabat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan orang-orang yang terlantar dalam perjalanan. Dan (ingatlah), apa jua yang kamu buat dari jenis-jenis kebaikan, maka sesungguhnya Allah senantiasa mengetahuiNya (dan akan membalas dengan sebaik-baiknya).” [QS. Al-Baqarah: 215]

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” [QS. Ali Imran: :92].

"Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya" [QS. Saba: 39]. Dan jika disedekahkan, maka tidak berkurang karena Allah akan menggantinya.

Nabi Saw pun bersabda: “Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba melainkan di sana ada dua malaikat yang turun, salah satunya berkata Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfaq sedangkan (malaikat) yang lainnya berkata.Ya Allah, berikanlah kehancuran kepada orang-orang yang menahan (hartanya)”. (HR Bukhari-Muslim).


Selamat bersedekah kawan ^__^


Bogor, 16 Juni 2014
Catatan Alzena Valdis Rahayu




Sabtu, 14 Juni 2014

Berbagi itu Menyenangkan

"Berbagi tak pernah rugi justru mendatangkan kebahagiaan bagi yang gemar berbagi"

Sebetulnya quote diatas itu memberikan motivasi buat saya pribadi sihhh hehehe, semoga dengan kalian juga yahhh :) 

Menurutku berbagi itu tidak hanya sebuah materi saja yang harus kita berikan. Sebenarnya banyak cara untuk kita berbagi. Apapun yang kita miliki saat ini, entah itu berupa ilmu, nasihat, informasi, cerita, pengalaman, dan sebagainya bisa kita share dengan orang lain karena dengan berbagi juga ada persaan jiwa yang sangat menentramkan dihati buat yang suka berbagi dan karena berbagi juga salah satu perbuatan yang baik yang sangat dianjurkan dalam pribadi seorang muslim, untuk dapat meringankan beban orang lain ketika sedang menghadapi suatu kesulitan.

Nah contohnya, mungkin ada dari kita yang diberikan kelimpahan rezeki berupa harta yang cukup banyak oleh Allah, maka selayaknya  kita bisa berbagi dengan harta itu untuk digunakan dijalan Allah misalnya memberi sebagian harta kita untuk kita infakkan kepada orang yang kurang mampu atau ada temen kita yang sedang kesulitan untuk membayar spp, dan masih banyak contoh lainnya. Bukankah harta yang kita miliki juga adalah punya Allah. Maka sudah seharusnya dalam diri kita untuk peduli dan berbagi untuk sesama. Dalam firmanNya Allah mengatakan:

Bandingan (derma) orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai; tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji. Dan (ingatlah), Allah akan melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikehendakiNya, dan Allah Maha Luas (rahmat) kurniaNya, lagi Meliputi ilmu pengetahuanNya". [ QS Al-Baqarah:261]

"Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri, dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah, dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedangkan kamu sedikit pun tidak akan dirugikan.” [QS Al-Baqarah: 272].

Atau ada juga yang suka berbagi dengan kisah pengalaman hidupnya yang membuat orang lain terinspirasi menjadi semangat sehingga orang tersebut mengalami perubahan hidupnya menjadi ke arah yang lebih oke. Atau ada juga yang punya keahlian disuatu bidang tertentu entah itu dibidang agama, pendidikan, ekonomi, pertanian maka sudah sepatutnya kita bisa berbagi ilmu ke orang lain, agar ilmu kita pun berkah. 

Dan Nabi pun mengajarkan kita untuk berbagi ilmu kurang lebih seperti ini kata-katanya
"Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat". [HR. Bukhari]

Yuuukkk, saatnya kita berbagi kawan inget dehh" semakin banyak kita berbagi maka kita pun akan semakin banyak menerimanya". yang pasti sihh kita akan dibalas sama Allah entah itu berupa kebahagiaan, kesehatan, atau pun kecukupan dalam hidupnya.

Oyah jadi inget kemarin saat berbagi cerita dengan dosen saya, dan saya cukup sedih karena memang saya pun tidak tahu kenapa ini terjadi pada diri saya, saya juga tidak mengerti data penelitian yang saya dapatkan itu tidak memuaskan artinya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Nah ketika saya berbagi cerita masalah saya tentang penelitian, dosen pembimbing saya, menasihati saya dengan bijak bahwasanya memang tidak ada penelitian yang sempurna hasilnya, karena ini kan baru dicoba Ririn, jadi ini bukan salah kamu, sudah paparkan saja di tesismu dengan apaa adanya, yang terpenting kamu sudah berusaha dengan baik dari pekerjaanmu. Hmm, alhamdulillah saat itu aku langsung senyum manis.

Ternyata memang benar kan saat kita berbagi ada titik terang yang dapat kita selesaikan dengan baik dan sedikit melegakan perasaan dihati dan sekaligus menambah motivasi juga.


Mari berbagi kawan :)

Dramaga, 14 Juni 2014
Catatan Alzena Valdis Rahayu

Jumat, 13 Juni 2014

Bersabar dalam Ujian

Ada perasaan bersalah jika saya tidak menulis, yahh walau cuma sedikit seharusnya tetep menulis. Nggak boleh ada alasan sibuk sana dan sini. Pokoknya sekarang berazzam "satu hari satu artikel". Insya Allah. Aamiin.

Biar pun tulisanku nggak keren tetep harus nulis, semoga ada hikmah yang dapat dipetik dari setiap kisah yang aku alami :)

Kemarin siang tepatnya di hari jum'at, aku bimbingan sama dosenku, ada persaan sedih mendalam saat aku bimbingan ingin rasanya aku menangis dihadapan beliau, tapi itu tidak mungkin. Batinku berucap aku mesti tegar dan tegar.

 Ya Allah hanya kepadaMu aku bertawakal,

" Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami..." (Qs At Thur 52:48)

Aku teringat ayat diatas, bahwasanya aku harus bersabar, kalau Allah belum berkehendak maka semua pun tidak akan terjadi. Allahku kuatkanlah kesabaranku. Hanya Engkau yang dapat menolongku.

Allah sedang mengujiku, agar ku dapat berusaha lagi dan lebih dekat lagi kepadaNya, bukankah Allah Itu Maha Penyayang dan Maha Pengasih, jadi tidak mungkin Allah memberikan ujian diluar kesanggupan hambaNya.

Hanya kepada Allah saja aku bertawakal.


Dramaga, 14 Juni 2014
Catatan Alzena Valdis Rahayu