Sabtu, 30 Desember 2017

Mengurus Rumah Tangga

Kunci Rumah Tangga itu harus kompak menurut saya, dalam artian kita harus bekerjasama. Bekerjasama dalam kebaikan. Misalnya. Sang Ayah sedang tidak bekerja ke kantor, sehingga dalam kerjasama rumah tangga adalah ayah momong anak-anak dulu kemudian Ibu merapihkan rumah dan memasak makanan untuk keluarganya. Ingat yah konteknya adalah bekerja sama artinya sang istri bukan mengandalkan suami. Beda kalau yang disebut mengandalkan suami itu istri tidak berbuat apa-apa artinya berleha-leha atau bahasa zaman now mager (malas gerak). 😂

Minggu, 24 Desember 2017

Taman Mini Indonesia Indah

Benar-benar mendadak rihlah. Sebelumnya Abinya Hamas pulang dari Lampung tiba di Bogor selasa malam. Sebelum tidur.  Aku tanya abinya Hamas.

"Capek nggak Mas? Kalau capek nggak usah maksain berangkat."

"Tapiiiiii,  kalau nggak cape hayuu kita berangkat sambil nyenangi anak, " Tanya aku sambil mengerakan alis naik turun supaya oke.
Padahal yang nanya pengen juga refreshing. Hehehe.

Dan akhirnya kita rihlah benaran deh.  Alhamdulillah. Bersama keluarga ikhwah ceritanya ke Taman Mini Indonesia Indah.

Taman Mini Indonesia Indah merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur.

Kami berangkat sekitar pukul delapan pagi tiba di TMII sekitar jam sepuluhan.  Kita keliling lokasi dulu, setelah itu kita berhenti di tempat mainan anak di Taman Legenda TMII. Biaya tiket masuknya 50.000/orang tapi kalau anak2 tidak dikenakan bayar kecuali yg sudah lewat dari tinggi yg diminta dari petugasnya.  Melihat Petualang Dinosaurus di TMII. Anak-anak antusias banget pengen masuk.

Anak-anak tampak bahagia sekali tapi ada takutnya juga siih dari penuturan abinya Hamas Dinosaurusnya seolah-olah bergerak seperti benaran jadi Hamas takut dan minta gendong terus. 😂

Usai dari Taman Legenda kami pun mengunjungi IPTEK bayar tiket hanya 16 ribu/anak banyak atraksi keren-keren didalamnya mulai anak-anak sampai dewasa. Salah satunya belajar tentang cahaya, cermin cekung cembung, belajar mengenal suara binantang, memainkan alat musik dan masih banyak lagi.

Jumat, 22 Desember 2017

Aku Sayang Ibu

Bukan ditanggal 22 Desember saja untuk hari ibu yah kawan. Hari ibu itu bagiku adalah setiap hari. Bagaimana kamu bisa menyebutnya hari ibu itu hanya sehari? sedangkan perjuangan dan pengorbanan ibu dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya sangat luar biasa. Dan itu yang saya alami sekarang. Semangat selalu untuk menyayangi dan mendoakan ibu bagi ibumu yang masih ada di dunia beruntunglah kawan karena masih bisa mencium dan memeluknya, mendengar akan nasihat-nasihatnya, dan juga dapat merasakan canda dan tawa bahagianya setiap hari. Sedangkan bagi ibumu yg sudah wafat hanya bisa mengirimkan doa untuknya. 

                                ***

Ya Allah. Sungguh aku baru menyadari dan merasakan menjadi ibu ketika aku hamil anak pertama yang bernama Muhammad Hamas Dzulqarnain. Betapa beratnya saat aku mengandung kondisi yang tak ada hentinya selalu mual dan mual terlebih pada saat trimester pertama, makan dan minum tidak ada satupun yang sampai tertelan. Dengan kondisi tubuh menjadi lemas dan tak berdaya. Pada saat tubuh fit saya bisa mengerjakan semuanya. Mulai dari membereskan rumah hingga masak pun aku sendiri. Ketika hamil hanya bisa berbaring di tempat tidur saja. Ya Allah.
Hingga persinan tiba. Ibu pun rela mempertaruhkan nyawanya demi buah hati yang Allah amanahkan dirahimnya hingga rasa sakit saat melahirkan pun masih membekas saat ini. Sungguh saya merasakan apa yang ibu rasakan dulu ketika mengandung dan melahirkan saya. Hanya air mata yang mengalir diwajahku saat ibu tak lagi bersamaku saat menemani aku melahirkan. Alhamdulillah ada pak suami baik hati yang menemani dan menyemangati aku disaat kondisi saya lemah dan tak berdaya untuk melahirkan.

Perjuangan itu tak berhenti saat melahirkan saja. Masih banyak perjuangannya ibu selanjutnya dalam menyanyangi anaknya. Ibu yang harus menyusui hingga dua tahun, merawat dan menjaganya penuh kasih sayang,  mendidiknya dan mengajarkan ketahuidan akan keberadaan Allah dalam kehidupan.

Kawan masihkah kamu menganggap hari ibu itu hanya sehari pada tanggal 22 Desember?

Perlakukanlah ibumu dengan penuh kasih sayang dan cinta setiap saat.

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." (QS. Luqman 31:14)

Bogor, 22 Desember 2017

By.  Ririn Ummu Hamas Haidar

Belajar Menyayangi

Masing-masing dari kedua anakku ini memiliki sifat dan karakter yang asli unik dan berbeda.

Hamas yang kini berusia dua tahun empat bulan memiliki sifat dan karakter yang pemberani, kadang pemalu, kinestetik dan lagi senang bertanya.

Misalnya Hamas: "Ummi ini apa?" sambil jari telunjuknya menunjuk sesuatu yang ditanya.
Haidar yang kini usianya jalan empat bulan ini lagi senang ngoceh-ngoceh, mutar-mutar badan sambil posisi telentang diatas kasur, dan miring-miring badan proses menuju tengkurap sendiri. Berat badanyapun bertambah menjadi 6,8 kg.

Ada kebahagiaan tersendiri saat membersamai mereka, entah itu dengan ekpresi, gaya bicara dan tingkah lakunya yang lucu masyaAllah Hamas dan Haidar kesayangan ummi dan abinya, dan terkadang aku pun sempat kesal saat anak sudah mulai rewel dan sulit dimengerti keinginannya (tantrum). Astagfirullah maafin ummi yah Nak. Ummi memang kurang sabaran, kadang suka marah juga dan menyuekin kalian berdua disaat ummi mulai lelah.
Dari kejadian tiap harinya aku mulai banyak menyadari akan kebutuhan mereka selain cinta dan kasih sayang orangtuanya adalah bimbingan dan arahan dengan tidak menyalahkan anak jika salah dalam melakukan hal yang berbahaya tapi diberitahu yang benar dan baiknya seperti apa, agar tidak terulang kesalahan-kesalahan yg dialaminya.
Misalnya saat Hamas mengamati kipas yang mutar-mutar, dan dia dengan tidak sengaja mencoba memasukan jari tangannya otomatis dia kaget kenapa jadi seperti itu. Ibu yang baik adalah tidak membuatnya panik dan kaget apalagi sampai memarahinya akan tetapi diberitahu secara singkat dan jelas agar mudah dimengerti oleh anak. Pada saat mengamati kipas yang mutar-mutar tangan atau jari tangan Hamas jangan dimasukin yah, itu namanya berbahaya. No...No..itu berbahaya.

Pun ketika meminta Hamas untuk menjaga adiknya. Tetapi malah jadinya adiknya diusilin sama Hamas. Maka ibu yang baik dalam mendidik anak dengan penuh cinta adalah mencontohkanya bagaimana sikap lembut kepada adik dengan sang ibu juga mempraktekan langsung tangannya sambil mengelus-elus kepala adik dan masih banyak lagi.

Bogor, 16 Desember 2017

By. Ririn Ummu Hamas dan Haidar

Cemburunya Hamas

Kali ini saya ingin menceritakan cemburunya Sang Kakak terhadap adiknya. Tepatnya tanggal 24 Agustus 2017. Hamas telah menjadi Kakak. Tapi kami membiasakannya ia dipanggil Mas Hamas. Hehehe.

Hadirnya seorang adik yang lucu masya Allah, yang bernama Muhammad Haidar Mannaf dengan nama kecilnya. Haidar.
Yah semenjak Haidar hadir Hamas selalu cemburu terhadap adiknya. Karena dulu-dulu Hamas beranggapan atau merasa selalu dimanja dan diperhatikan oleh ummi dan abinya. Dan kini semenjak Haidar hadir mungkin rasa sayang dan cinta ummi dan abi terbagi dua hehehe.

Maafkan ummi yah Nak.
Memang sulit awal-awal untuk mengajarkan Hamas bahwa dia telah menjadi seorang Kakak. Terlepas dia pun baru disapih. Ummi yang jauh dari sempurna ini terkadang belum dapat memposisikan sikap yang adil terhadap Hamas.

Maafkan ummi yah nak.
Hiks.. Hiks
Ummi juga masih dalam tahap belajar dalam mendidik kalian. Jadi merasa bersalah kalau Hamas ngejahilin adiknya dengan memukul dan menekan kepala adik Haidar. Aku sebagai ibu belum bisa mendidiknya dengan penuh sabar dan cinta.

Mendidik penuh cinta menurut aku adalah merasa adil, selalu bersabar atas kelakuan anak, menahan emosi atau amarah dan selalu lembut ketika berbicara pada anak tidak teriak-teriak.
Huwaahh jauh dari kata sempurna.
Anakku Hamas ummi selalu mendoakan kamu dan adik supaya kelak besar menjadi anak yang shalih, muslih, cerdas, sehat, bermanfaat buat keluarga, agama, dan ummat.
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
"Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang shalih.” ( QS. As- Shaffat : 100)
رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِىۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
"Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Rabb kami, perkenankanlah doaku." (QS. Ibrahim: 40)
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Dan orang-orang yang berkata, “Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)

Bogor, 16 Desember 2017

By. Ririn Ummu Hamas Haidar

Mendidik Anak dengan Cinta

Ketika sore itu kami sedang silaturahmi ke rumah teman abinya Hamas dan teman aku juga. Kami sama-sama memiliki anak lelaki. Dan ketika itu pula anakku Hamas usia 2 tahun 4 bulan senang sekali bermain bersama teman anakku yang bernama Aqsa. Wajah nampak bahagia dan ceria pada kedua anak itu saat bermain bersama tanpa ada tangisan. Hebat yahh. Masya Allah Anak jagoan. Hehehe.

Hmmm, apa yang terjadi saat kami hendak siap-siap pulang. Hamas menangis karena harus selesai bermainnya dengan Aqsa dan ketika pulang juga Hamas pun harus rela mengembalikan mobilannya Aqsa yang tadi dipinjam yang menjadi mobil favoritenya Hamas ketika bermain( mobil excavator) kalau Hamas bilang mobil tanah. Dengan berbaik hati Aqsa memberi mobil excavator yang kecil buat Hamas tapi Hamas tidak mau menerimanya. Maunya excavator yang besar.

Disinilah peran saya sebagai orangtua/ibu untuk dapat mengajarkan ataupun mengarahkan bahwasanya ketika anak meminta sesuatu jangan langsung dituruti apa yang menjadi kemauannya. Mengapa begitu? Karena jika begitu akan menjadi kebiasaan ketika anak besar nanti tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dan kedua jika selalu dituruti nanti yang ada menangis, merengek-rengek dan mengamuk menjadi senjata andalannya untuk mendapatkan sesuatu. Padahal bukan seperti itu, baiknya adalah yang pertama; ibu harus sabar dan tenang memberikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh anak tentang hak kepemilikan mainan.
Hamas: " Mi, Hamas mau mobilan itu". Sambil nunjuk mobilannya dengan wajah mengharap.
Ummi: "Boleh tapi Hamas izin dulu sama Aqsa, itukan mobilannya Aqsa. Kalau sudah dibolehkan sama Aqsa silahkan Hamas pinjem. OK.
Setelah dijelasin seperti itu akhirnya. Hamas pun mengerti.
Kedua; ibu tidak selalu menuruti apa yang menjadi kemauannya. Misalnya kejadiannya ketika mau pulang.
Hamas nangis minta mobilan excavatornya dibawa pulang. Secara mobil itukan bukan milik Hamas, otomatis yang punya tidak mengizinkannya untuk dibawa pulang.
Hamas: "Mobil tanah, mobil tanah, mobil tanah", sambil nangis.
Setelah reda nangisnya.
Ummi: " Ya bilang dulu sama Aqsa pinjem yah",
Aqsanya ngekepin mobilannya hehehe tandanya blm diizinin buat dipinjam.
Yahhh, karena saya orangnya nggak sabaran hehehe jadi saya bilang ke Hamas seperti ini.
Ummi: "Nanti kita beli mobil tanah yah,"
Biar nggak nangis lagi anaknya. Ternyata ini belum tepat memberikan solusi baik untuk anak yang kena tantrum (nangis/merengek berlebihan) . Intinua jangan selalu menuruti kemauan anak.
Untungnya Aqsa mau berbagi mobilan excavator yang kecil dikasihkan ke Hamas. Yeahhh. Akhirnya Hamaspun ngembalikan mobilan excavatornya yang besar ke Aqsa.
Wahhhh lucuuuu dan heboh pokoknya kalau langsung lihat kejadiannya hehehe.

Bogor, 16 Desember 2017

By. Ririn Ummu Hamas dan Haidar