Selasa, 13 Februari 2018

MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH

Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #4

_Disusun oleh tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional_

Bunda, setelah kita memamahi bahwa salah satu alasan kita melahirkan generasi adalah untuk membangun kembali peradaban dari dalam rumah kita, maka semakin jelas di depan mata kita, ilmu-ilmu apa saja yang perlu kita kuasai seiring dengan misi hidup kita di muka bumi ini. Minimal sekarang anda akan memiliki prioritas ilmu-ilmu apa saja yang harus anda kuasai di tahap awal, dan segera jalankan, setelah itu tambah ilmu baru lagi. Bukan saya, sebagai teman belajar anda di IIP selama ini, maupun para ahli parenting lain yang akan menentukan tahapan ilmu yang harus anda kuasai, melainkan DIRI ANDA SENDIRI.

Apakah mudah? TIDAK.  Tapi yakinlah bahwa kita bisa membuatnya menyenangkan. Jadilah diri anda sendiri, jangan hiraukan pendapat orang lain. Jangan silau terhadap kesuksesan orang lain. Mereka semua selalu berjalan dari KM 0, maka mulai tentukan KM 0 perjalanan anda tanpa rasa “galau”.

Inilah sumber kegalauan diri kita menjalankan hidup, kita tidak berusaha memahami terlebih dahulu apa“misi hidup” kita sebagai individu dan apa “misi keluarga” kita sebagai sebuah komunitas terkecil. Sehingga semua ilmu kita pelajari dengan membabi buta dan  tidak ada yang dipraktekkan sama sekali. Semua seminar dan majelis ilmu offline maupun online kita ikuti, karena kekhawatiran tingkat tinggi akan ketertinggalan ilmu kekinian, tapi tidak ada satupun yang membekas menjadi jejak sejarah perjalanan hidup anda.

Check List harian sudah anda buat dengan rapi di Nice Homework#2, surat cinta sudah anda buat dengan sepenuh hati  di Nice Homework #3.   Misi hidup dan misi keluarga sudah kita tulis besar-besar di dinding kamar, tapi anda biarkan jadi pajangan saja. Maka “tsunami informasilah” yang anda dapatkan, dan ini menambah semakin tidak yakinnya kita kepada “kemampuan fitrah” kita dalam mendidik anak-anak.

“_Just DO It_”, lakukan saja meskipun anda belum paham, karena Allah lah yang akan memahamkan anda lewat laku kehidupan kita.

Demikian juga dengan pendidikan anak-anak. Selama ini kita heboh pada “Apa yang harus dipelajari anak-anak kita”, bukan pada “Untuk apa anak-anak mempelajari hal tersebut”. Sehingga banyak ibu-ibu yang bingung memberikan muatan-muatan pelajaran ke anak-anaknya tanpa tahu untuk apa anak-anak ini harus melakukannya.

Ada satu kurikulum pendidikan yang tidak akan pernah berubah hingga akhir jaman, yaitu

*“PENDIDIKAN ANAK DENGAN KEKUATAN FITRAH”*

Tahap yang harus anda jalankan adalah sbb:
a. Bersihkan hati nurani anda, karena ini faktor utama yang menentukan keberhasilan pendidikan anda.

b. Gunakan Mata Hati untuk melihat setiap perkembangan fitrah anak-anak. Karena sejatinya sejak lahir anak-anak sudah memiliki misi spesifik hidupnya, tugas kita adalah membantu menemukannya sehingga anak-anak tidaka kan menjadi seperti kita, yang telat menemukan misi spesifik hidupnya.

c. Pahami Fitrah yang dibawa anak sejak lahir itu apa saja. Mulai dari fitrah Ilahiyah, Fitrah Belajar, Fitrah Bakat, Fitrah Perkembangan, Fitrah Seksualitas dll.

d. Upayakan proses mendidik yang sealamiah mungkin sesuai dengan sunatullah tahap perkembangan manusia. Analogkan diri anda dengan seorang petani organik.

e. Selanjutnya tugas kita adalah *MENEMANI*, sebagaimana induk ayam mengerami telurnya dengan merendahkan tubuh dan sayapnya, seperti petani menemani tanamannya. Bersyukur atas potensi dan bersabar atas proses.

Semua riset tentang pendidikan ternyata menunjukkan bahwa semakin berobsesi mengendalikan, bernafsu mengintervensi, bersikukuh mendominasi dsbnya hanya akan membuat proses pendidikan menjadi semakin tidak alamiah dan berpotensi membuat fitrah anak anak kita rusak.

f. Manfaatkan momen bersama anak-anak, bedakan antara *WAKTU BERSAMA ANAK* dan *WAKTU DENGAN ANAK*. Bersama anak itu anda dan anak berinteraksi mulai dari hati, fisik dan pikiran bersama dalam satu lokasi. Waktu dengan anak, anda dan anak secara fisik berada dalam lokasi yang sama, tapi hati dan pikiran kita entah kemana.

g. Rancang program yang khas bersama anak, sesuai dengan tahap perkembangannya, karena anak anda “_very limited special edition_”

Bunda, mendidik bukanlah menjejalkan, mengajarkan, mengisi dsbnya. Tetapi pendidikan, sejatinya adalah proses membangkitkan, menyadarkan, menguatkan fitrah anak kita sendiri.
Lebih penting mana membuat anak bergairah belajar dan bernalar atau menguasai banyak pelajaran, lebih penting mana membuat mereka cinta buku atau menggegas untuk bisa membaca.

Jika mereka sudah cinta, ridha, bergairah maka mereka akan belajar mandiri sepanjang hidupnya.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

SUMBER BACAAN
_Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016_
_Antologi, Komunitas Ibu Profesional, Bunda Sayang, Surakarta, 2014_
_Materi Matrikulasi sesi #3, Membangun Peradaban dari Dalam Rumah, 2016_

Membaca Potensi dan Lingkungan

*POTENSI ANAK-ANAK*

Muhammad Hamas Dzulqarnain dengan nama panggilannya Hamas yang kini sekarang usianya sudah menginjak 30 bulan berarti usianya sama 2 tahun 6 bulan (masih kurang empat hari lagi) kalo dihitung tanggal 16 Februari 2018. Hamas lahir di Bogor tanggal 16 Agustus 2015 alhamdulillah berkat pertolongan Allah SWT lahir dengan selamat dan sehat semuanya. Lahir di Bidan Yani dekat kampus IPB Dramaga Bogor. Dengan berat badan lahir ketika itu 3,2 Kg dan Panjang 48 cm. Kini tidak terasa Hamas sudah semakin besar, pertumbuhan semakin berkembang alhamdulillah. Segala puji bagi Allah. Hamas dibesarkan dari keluarga yang cukup sederhana dari keluarga besar ummi dan abinya. Ummi dan Abi sangat bahagia ketika menyambut kehadiran Hamas dengan lancar dan selamat semuanya. Dari ibu kandung saya sudah tidak ada (wafat) begitupun dari ibu kandung suami sudah tidak ada (wafat). Jadi Hamas sejak lahir sudah tidak memiliki nenek,pasti sedih ketika Hamas sudah tahu kalau lahir sudah tidak punya nenek. Biasanya anak tetangga kami hampir sebulan sekali ditengokin cucunya oleh nenek dan kakeknya. Tapi Hamas alhamdulillah masih ada kakek laki-laki (mbah) yang di Cilegon atau Bapak kandung saya sedangkan Bapak kandung dari suami tidak ada (wafat) ketika aku sedang hamil Hamas. Jadi Hamas tidak merasakan kasih sayang seorang Nenek. Alhamdulillah Hamas punya ummi dan Abi yang sayang sama Hamas. Semoga Allah memudahkan ummi dan abinya Hamas untuk dapat mendidik Hamas dengan penuh kesabaran dan jauh dari amarah.Bimbinglah kami Ya Rabb. Aamiin.

Pontensi Hamas yang sudah terlihat dari kacamata umminya. Hamas senang bermain yg mengeluarkan cukup energi, seperti bermain bola (menendang dan melempar bola) sudah bisa dan bagus bermain bolanya, badminton, berlarian, mudah bergaul dengan siapa saja (seusianya), sudah bisa makan dan minum sendiri tapi terkadang masih suka disuapin juga, sudah bisa membedakan baju dan celana, sudah bisa membedakan warna walau terkadang suka keliru juga, kalau mau makan bilang “Hamas mau makan”, rajin gosok gigi sendiri dan terkadang suka bermain sendiri kalo tidak ada temannya. Rasa ingin tahunya Hamas sangat besar, kadang semua ditanya. Misalnya “ini apa?” lihat benda yg baru ditanya lagi “ini apa?” begitu seterusnya. Sekarang lagi suka bilang “siapa” misalnya ada yang nelvon “ siapa mi?”

Oya kosakatanya ada yg jelas dan kadang suka bikin ketawa ummi dan abinya kalau ngomong.

Misalnya:

Hamas “berdoa” Hamas bilangnya “aboba,

“Harimau” bilangnya “amelo”,

“Mobil” bilangnya “mome” sekarang berubah “ mobi”, “cuci tangan” bilangnya “cunina”dengan suaranya yg lucu dan sambil nyengir membuat ummi dan abinya senyam-senyum. 😂

Sudah ngerti kata terimakasih. Setiap minta susu, umminya kasih Hamas langsung bilang “maacih ummi” 😍

Sudah hafal jalan.  Jadi kalo naik motor sama abinya ke arahnya jalan pulang dia nangis nggak mau pulang, pengen ke jalan yg lain yg bukan arah pulang 😂

Rajin solat ke masjid sama abinya, dan sudah bisa mengikuti gerakan solat. Suka coret2 dinding tembok, mewarnai dg spidol, cat air, menggambar sesuka hatinya, dan memegang pulpen sudah bisa sejak Hamas usia 13 bulan.

Membuat kereta api dari lego mainan.

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Muhammad Haidar Mannaf panggilannya Haidar lahir di Bogor di bidan Yani juga alhamdulillah berkat pertolongan Allah SWT Haidar lahir dengan sehat dan selamat. Usia Haidar kini mau 6 bulan. Sebentar lagi MPASI yeahhh. Lahir tanggal 24 Agustus 2017. Potensi Haidar sekarang suka ngoceh-ngoceh sendiri,teriak2 lucu, suka ketawa, nangis, tengkurap, geser2 badannya, dan ngisepin jarinya. Oua kalo diajak ngomong merhatiin,  kadang senyum2, kadang juga ketawa.  Hehe masyaAllah pokoknya lucu banget. Berat badanya lebih besar dari kakaknya, lebih gendut hehehe. Berat badan lahirnya 3,7 kg. Panjang saat lahir 50 cm. Sekarang belum timbang lagi terakhir waktu usia 4 bulan berat badan 6,8 kg.

Semoga dengan bekerjasama dengan Suami saya bisa lebih mudah menggali lagi potensi anak-anak saya.

💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚

*PONTENSI DIRI PRIBADI*

Potensi saya apa yah saya bingung, kalau dibilang saya masih banyak kekurangannya sehingga perlu banyak lagi belajar salah satunya dalam mendidik anak penuh sabar tanpa mengeluh.

Tapi kalo dilihat lagi potensi saya yaitu: Saya bisa memasak hehehe. Lumayanlah enak buktinya ada hehehe, abinya anak2 suka dengan nambah lagi dan lag.i Asalkan memang budget memasak harus dialokasikan agar bisa memasak macam2. Selain memasak saya juga sebenarnya suka berbisnis online, suka menulis diary hehe, suka mengajar anak sekolah SMP dan SMK dulu sempat mengajar anak sekolah kemudian resign karena hamil anak yg kedua ini. Suka design foto juga, suka ngeblog, buat tulisan yg bermanfaat. Harapannya dengan potensi yg saya miliki ditengah keluarga  saya dapat bermanfaat bagi keluarga terutama saya sebagai seorang istri dan ibu untuk anak-anak saya.  Semoga tetap istiqomah. Aamiin.

*LINGKUNGAN DAN TANTANGAN SAAT INI*

Lingkungan yang kami tinggal saat ini kurang baik sebenarnya. Jarak yang begitu dekat antar rumah satu dengan rumah yang lain sehingga ketika mendapati tetangga yang aneh/hampir seperti orang yg tidak waras jadinya bikin ga asyik tinggal disini. Kebetulan lingkungan yg kami tinggal sekarang adab sesama tetangga itu sangat kurang kalau saya perhatikan dan jika saya nilai penilainya mungkin akan saya berikan nilai E. Kenapa demikian? Karena ada satu tetangga berhadapan dengan rumah kami dalam satu keluarga ngomongnya sangat kasar dan keluar semua kata2 binatang. Kadang kalau lagi kumat juga sukanya menyetel musik keras-keras diwaktu mendekati adzan sampai adzan berhenti pun masih menyetel musik keras2. Perlakuan orangtua ke anaknya sangat tidak mendidik (kasar) sehingga anaknya pun sama seperti kelakuan orangtuanya. Ada benarnya juga pepatah “ Buah tidak jauh dari pohonnya” Artinya kelakuan orangtua akan menurun ke anaknya juga. Suka mengganggu orang yg sedang tidur tetangga yg setengah waras itu malah bertengkat dengan keluarganya.

Saya sebagai pendatang baru di lingkungan itu sudah cukup geram dan benci sehingga saya langsung menasihati keluarga itu agar tidak mengulanginya lagi. Seperti saya menegur untuk tidak menyetel musik dengan keras2 diwaktu adzan dan tidak teriak2 kalo gomong.

Benar2 seperti tidak punya adab tetangga sama sekali. Sudah tau saya memiliki anak kecil dan bayi tapi begitu tingkahlakunya tidak ada sedikitpun menghargai.  Makanya terkadang ketika tetangga itu ribut dengan keluarganya atau meneyetel musik, akupun mengucapkan istighfar lalu berdzikir sebanyak-banyaknya supaya ucapan orangtua itu tidak terdengar oleh telinga anak saya. Atau saya setel murotal al-qur’an.

Tetangga yang lain sepertinya sudah cuek juga dengan perbuatan tetangga yg setengah waras itu akhirnya tidak ada lagi yg menasihati dan mengingatkannya. Hanya saya dan Pak suami yg langsung menasihatinya. Tapi tetap saja dinasihati seperti tidak terima dan malah ngelontar kata2 kasar juga dengan saya dan Pak Suami. Selama saya masih tinggal ngontrak disitu saya tak henti2nya menasihati terus. Akhirnya lama2 berkurang juga perubahannya dari menyetel musik tiap hari sampai agak jarang menyetel musik keras lagi.

Jadi tantangan saya adalah disini berdakwah ketika lingkungan tidak mendukung maka saya dan keluarga harus bersabar dan harus siap untuk menasihatinya. Sambil mendoakan supaya Allah berikan hidayahNya atau sekalian Allah hukum tetangga tak waras itu.

Seperti firman Allah jelaskan:

“Artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” [Ali Imran: 110]

“Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. ” [Ali Imran: 104]

By.  Ririn Rahayu Ummu Hamas Haidar

#NHW #3
#Kuliah Matrikulasi Batch #5
#Membangun peradaban dari dalam rumah

Minggu, 11 Februari 2018

❤SURAT CINTA UNTUK SUAMIKU❤

Assalamu' alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Teruntuk suamiku tercinta dan tersayang.

Surat cinta ini ditulis dengan penuh cinta, bahagia dengan hati yang tulus dan berbunga-bunga dan juga berkaca-kaca. 😊😍😭

Dan ketika hujan turun aku banyak berdoa untukmu dan anak-anak kita. Semoga Allah lancarkan rejekimu Mas dan memudahkan langkah kita dalam mendidik anak2 kita menjadi anak yang shalih/ah, muslih/ah, hafidz/ah qur’an,  ahlul qur’an, akhlaq yg baik dan masih banyak lagi doa yg aku panjatkan.

Mas Gagahku kau suami yang baik. Aku sangat mencintaimu karena Allah. Cintaku benar-benar tulus tanpa rekayasa oleh apapun. Cinta itu tumbuh ketika dimulai sejak pertama kali kita dihalalkan dalam sebuah pernikahan. Hatiku sangat berbunga-bunga sekali bisa menjadi pendamping hidupmu. Ditambah kekagumanku dulu saat kau melamar aku dengan membaca surah Ar-Rahman dengan hafalanmu. Masya Allah indah sekali. Alhamdulillah aku benar-benar tidak salah memilihmu Mas untuk menjadi suamiku dan abinya anak-anakku. Bahagia dan bersyukur aku menjadi pendamping hidupmu dan menjadi istrimu. Semoga engkaupun demikian bahagia memiliki istri seperti aku. Aamiin Ya Allah.

Mas Gagahku kau suami yang penuh sabar. Aku ingin menjadi istrimu di dunia dan disyurga. Semoga Allah mempertemukan kita lagi di surgaNya kelak. Maka dari itu aku memohon padamu Mas, mohon bimbinglah aku pada jalan yg benar, penuh kebaikan yang akan membawaku ke SyurgaNya Allah bersama-sama. Aamiin.

Mas Gagahku kau suami yang penuh sabar. Aku sangat baru menyadari. Masya Allah begitu sabarnya engkau dalam menghadapi aku yang masih manja bisa dibilang childish. Maklum saja usiaku dan usiamu terlampau sangat berbeda jauh. Aku lebih muda dari usiamu Mas hehehe. Maka dari itu aku memohon padamu sekali lagi tetaplah bersabar atas sikap dan ucapanku  terkadang membuatmu sedih, atau bahkan kecewa. Tapi kau juga harus tahu Mas bahwa aku ini terkadang marah dan emosi ada sebabnya, yang Mas harus tahu dalam posisi ketika aku marah biasanya: aku cemburu yah terkadang aku cemburu padamu sangat berlebihan apalagi jika kau akrab dengan orang lain baik itu sifatnya bercanda dengan yang bernama perempuan atau laki-laki dibandingkan dengan istrimu sendiri 😭. Entah menurutmu itu biasa saja tapi bagiku itu bukan hal yg biasa tapi hal yang aneh dan itu yang membuat aku marah. Jadi tolong ya Mas jaga persaaan istrimu ini yang terlalu pencemburu. Cukup kau bercanda dengan aku saja sebagai istrimu. Agar istrimu tidak marah-marah. Kedua marah ketika aku benar-benar capek, lelah maka dari itu Mas kau harus segera membantu aku, agar aku tidak mudah marah dengan cara memijitku sebentar saja 😉. Pasti istrimu ini akan hilang marahnya. 😊 Ketiga marah disebabkan karena harapan yg aku inginkan terkadang tidak tercapai/tidak sesuai dengan keinginan aku. Maka dari itu cukup Mas diamkan aku dulu baru kemudian ajak aku bicara baik-baik. Oke Mas Gagahku, sayangku semoga Mas lebih sabar lagi menghadapiku.  Aamiin.

Mas Gagahku kau suami yg penuh sabar dan pengertian. Aku memohon padamu Mas jika ada aib dari aku yg terlihat padamu selama berumah tangga menurutmu itu tidak bagus aku memohon tolong jangan kau umbar/ceritakan kepada yg lain. Jika itu kau ceritakan sama halnya kamu menceritakan aib dirimu sendiri.😪

Mas Gagahku kau suami yang sebenarnya begitu romantis. Tapi memang aku lihat sisi keromantisanmu ini tidak suka dipublikasikan aku mengetahui kamu memiliki sifat yang pemalu berlebihan. Tapi terkadang istrimu ini pengen sekali disaat ditempat umum kau juga perlihatkan keromantisanmu misalnya pengangin tangan aku saat aku berjalan😍. Ahh tidak mengapa kalau kau belum bisa seperti itu. Tapi aku sudah melihat keromantisanmu itu ketika kita berada didalam rumah. Dan ketika aku keluar dari rumah dan pergi bersama, Mas terlebih dulu mengelap sendal aku dan baru mempersilahkan aku untuk pakai. Seperti layaknya aku ini tuan putri cinderella. Terimakasih Mas Gagahku. 😍

Jazakallahu khairan Mas Gagahku yang tercinta dan tersayang. Atas bekerjasamanya dalam mendidik anak dan mengurus rumah tangga. Bagaimana jika kau tidak membantuku dalam hal ini pasti aku sudah tidak kuat dan akan sakit-sakit. Aku bersyukur memilikimu Mas banyak sekali kebaikan yang tak bisa aku hitung, sunggu kebaikanmu adalah anugerah dari Allah SWT.  Aku bahagia sekali memilikimu karena kau suami yg shalih, baik, hebat, penyabar, romantis, kadang lucu,  dan juga Abi yg shalih,  baik, hebat, penyabar, lucu untuk anak-anak kita. Maafkan aku jika banyak kekurangan dalam mendampingimu selama ini.

Aku berjanji tak ingin mengeluh. Aku akan selalu belajar menjadi istri yg shalihah, qonaah, sabar, dengan kondisi setiap harinya baik suka maupun duka bersamamu. Semoga Allah mudahkan kita menjadi keluarga yang bahagia, harmonis,  sakinnah,  mawadah dan warohmah.  Aamiin

Jazakallahu khairan Mas Gagahku tercinta, love you because Allah ♥♥

Wassalamu' alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dari istrimu yang selalu mencintaimu karena Allah. Semoga Allah kuatkan cinta ini hingga akhir hayat.

Ririn Rahayu

Bogor, 8 Februari 2018

Kamis, 08 Februari 2018

MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH

Bunda, setelah kita belajar tentang "Membangun Peradaban dari Dalam Rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.

*Pra Nikah*

Bagi anda yang sedang memantaskan diri untuk mendapatkan jodoh yang baik.

a. Tulislah suara hati anda dengan tema “UNTUKMU CALON IMAMKU”
b. Lihatlah diri anda, tuliskan kekuatan potensi yang ada pada diri anda.
c. Lihatlah orangtua dan keluarga anda. Silakan belajar membaca kehendakNya, mengapa anda dilahirkan di tengah-tengah keluarga anda saat ini dengan bekal/senjata potensi diri anda. Misi rahasia hidup apa yang DIA titipkan ke diri kita. Tulis apa yang anda rasakan selama ini.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda?adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa  anda dihadirkan di lingkungan ini?

*Nikah*

Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

*Orangtua Tunggal (Single Parent)*

Bagi anda yang saat ini sedang mendidik anak-anak anda sendirian tanpa kehadiran pasangan hidup kita.

a. Buatlah “Tanda Penghormatan’, dengan satu dua kalimat tentang sisi baik “ayah dari anak-anak kita” sehingga dia layak dipilih Allah menjadi ayah bagi anak kita, meskipun saat ini kita tidak lagi bersamanya.
b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan  potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak anda, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan dengan tantangan keluarga yang luar biasa seperti ini. Apa misi hidup rahasiaNya  sehingga kita diberi ujian tetapi diberikan bekal kekuatan potensi yg kita miliki.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
Setelah menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut di atas, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.
Selamat membaca hati dan menuliskannya dengan nurani. Sehingga kata demi kata di nice homework #3 kali ini akan punya ruh, dan menggerakkan hati yang membacanya.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

Dengarkan Curhat Para Istri

By.  Ust.  Harry Santosa

Sepanjang hari minggu kemarin Allah mentakdirkan saya mendengarkan banyak keluhan dan curhat para Ibu tentang suaminya. Seorang ibu mengeluh suaminya yang sibuk bekerja sehingga berbulan bulan meninggalkan anaknya dan tentu saja dirinya.

Walau kelihatan tangguh, ibu itu akhirnya mengaku juga bahwa dirinya selama ini merasa sendiri dan perlu tempat curhat. Tentu saja sebagai seorang ibu yang harus menjalankan peran ganda mengasuh beberapa anak yang masih kecil selama suaminya bekerja keluar pulau, beban perasaan itu semakin lama semakin berat dan butuh tempat keluar. Sampai titik pengakuan itu, air matanya meleleh dan tak kuasa menahan tangis.

Wanita biar bagaimanapun butuh curhat dan curhat itu adalah solusinya walaupun tanpa solusi, yang penting curhat dulu untuk melepas sebagian beban. Dan para suami konon diberikan dada yang bidang bukan untuk menjadi seperti Ade Ray, tetapi agar menjadi tempat bersandar dan curhat anak dan istrinya. Tanpa saluran untuk curhat  dan tidak ada seseorang untuk memahami perasaannya maka seperti halnya Bumi yang juga berjenis kelamin perempuan, walau pendiam namun gempa setiap saat bisa terjadi.

Masih ingat kasus seorang ibu beberapa tahun silam di Bandung yang membunuhi 4 orang anaknya yang masih kecil satu demi satu dengan bantal? Seorang psikolog yang menangani Ibu ini bercerita bahwa suami dari ibu ini bekerja di luar kota dan berbulan bulan baru bisa pulang.

Setiap pulang sang suami bukan menjadi pendengar yang baik atas tumpahan perasaan istrinya selama ditinggal, namun justru banyak mendoktrin agar istrinya begini dan begitu, parahnya menggunakan dalil ayat alQuran dan alHadits, yang membuat istrinya makin tertekan. Bukan berarti memberi dalil itu buruk, namun mendengarkan dengan penuh empati harus didahulukan baru menasehati dengan nasehat yang penuh hikmah dan dengan cara yang baik.

Ibu ini mengalami depresi berat dan kemudian halusinasi. Dalam bayangannya bahwa ada orang yang akan membunuh anak anaknya, maka ia menyelamatkan anak anaknya dengan cara membunuhi satu per satu.

Ibu yang membunuh 4 anaknya itu berjilbab panjang rapih seorang Muslimah, artinya ia bukan wanita sembarangan, pasti paham tentang keimanan. Namun, yang namanya manusia tetap membutuhkan interaksi dengan manusia, dalam hal ini suaminya untuk hadir membersamainya.

Akhirnya ibu ini tidak dihukum tetapi direhabilitasi beberapa bulan, ketika itu ia sedang hamil. Selesai direhabilitasi, ibu ini melahirkan bayinya, namun kejadian serupa berulang, ia hampir saja membunuh lagi bayinya. Depresi yang sudh berat memang sulit direhabilitsi .

Maka para ayah, tajamkan telinga dan haluskan lisan anda. Walau jarang di rumah, dengan berbagai alasan, suami hendaknya menjadi konsultan 24 jam bagi anak dan istrinya. Seorang konsultan memang sebaiknya tidak selalu ada dalam keseharian masalah dan bukan bagian dari masalah, agar bisa melihat jernih dan bijak. Begitulah para suami, seharusnya bisa memberi solusi yang jernih karena para istri sudah terlalu penat dengan keseharian sehingga kadang tak bisa melihat jernih masalah.

Para suami tidak boleh meninggalkan kewajiban mendidik sebagai kewajiban utamanya dibanding mencari nafkah. Tidak perlu bersembunyi di balik kata sibuk atau jarak yang jauh, hari gini, manfaatkan chatting dan video call setiap saat untuk berdiskusi membantu istri dalam menyelesaikan masalah masalah di rumah.

Di sisi lain, kita semua perlu menyadari bahw mendidik anak harus berjama'ah atau berkomunitas. Pepatah Afrika mengatakan "It takes a village to raise a child", atau kita butuh orang sekampung untuk membesarkan anak. Maknanya, kita juga harus peduli dengan masalah masalah keluarga lain dan membantunya dalam mendidik.

Bagi para Istri yang membutuhkan sosok ayah bagi anak anaknya, sementara tidak punya keluarga besar karena jauh atau merantau, dapat saling menghomestaykan anak anaknya selama beberapa hari pada keluarga shalih dengan sosok ayah dan sosok ibu yang utuh di komunitasnya. Menghomestaykan seperti itu merupakan sunnah Rasulullah SAW.

Jangan "selfish" dalam mendidik anak, "yang penting anak saya aman". Lalu kita simpan sendiri pengalaman mendidik yang baik. Ketahuilah bahwa andai kita tidak peduli mendidik anak tetangga, sama juga mempersiapkan musuh bagi anak kita di masa depan. Sebaliknya juga, peduli mendidik anak anak tetangga secara bersama sesungguhnya mempersiapkan teman teman yng baik bagi anak kita di masa depan.

Mari jangan pernah lalai dan jangan pernah meninggalkan pos mendidik anak anak kita. Mari berjama'ah. Mendidik anak dan keluarga adalah tugas peradaban untuk bersama sama melahirkan generasi peradaban dengan peran peradaban terbaik dengan semulia mulia adab.

Salam Pendidikan Peradaban

#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah

_____________________________________________

Istri memang butuh banget curhatttt...
Kami yg bersyukur tetap bisa berkumpul bersama aja , butuh banget waktu untuk ngobrol santai "suami-istri" tanpa ada anak2..

Karena itu, kami merasakan sekali bagaimana teman2 yg harus berpisah jarak dan waktu dengan pasangannya untuk sementara waktu...
Tetap semangat ya teman2... Allah pasti tahu yg terbaik buat teman2 semua...

Jangan lupa, tetap curhatnya terutama pada Allah SWT, karena Dia lah yg Maha Baik, Maha Bijaksana... Hanya Allah yg mampu membuat yg tak mungkin menjadi amat sangat mungkin...

#houseOfAiboo
#suamikonsultanistri
#coupletimeituperlu
#istributuhcurhat

Selasa, 06 Februari 2018

NHW #2 CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN

Bunda, setelah memahami tahap awal
menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan
Keluarga. Pekan ini kita akan belajar membuat

📝 ✅ *"CHECKLIST INDIKATOR* ✅📝 
PROFESIONALISME PEREMPUAN"*
a, Sebagai individu
b. Sebagai istri
c. Sebagai ibu
Buatlah indikator yg kita sendiri bisa
menjalankannya. Buat anda yang sudah
berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator
istri semacam apa sebenarnya yang bisa
membuat dirinya bahagia, tanyakan kepada
anak-anak, indikator ibu semacam apa
sebenarnya yang bisa membuat mereka
bahagia.Jadikanlah jawaban-jawaban mereka
sebagai referensi pembuatan checklist kita.

Buat anda yang masih sendiri, maka buatlah
indikator diri dan pakailah permainan
"andaikata aku menjadi istri" apa yang harus
aku lakukan, andaikata kelak aku menjad
Ibu , apa yang harus aků Takukan
Kita belajar membuat "Indikator" untuk diri
sendiri.
Kunci dari membuat Indikator kita singkat
menjadi SMART yaitu
SPECIFIK (unik/detil)
MEASURABLE (terukur, contoh: dalam 1
bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah
dan tidak terlalu mudah)
REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi
kehidupan sehari-hari)
TIMEBOND (Berikan batas waktu)

Salam lbu Profesional,
/Tim Matrikulasi Institut lbu Profesional/

💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

CHECKLIST INDIKATOR IBU PROFESIONAL
By.  Ririn Rahayu (Ummu Hamas & Haidar)

1. Individu
a. Aspek Ruhiyah
a. Sholat wajib tepat waktu
b. Solat sunah Rawatib
c. Tilawah Al Quran 1 hari 1 juz (20 halaman)
d. Sholat Tahajud seminggu 3 x
e. Sholat Dhuha seminggu 4x
f. Puasa sunah (senin & kamis)
g. Hafalan Ayat Al-Qur'an seminggu 1 ayat
h. Sedekah/Infaq seminggu  1 x

b. Aspek Fikriyah
a. Menghadiri halaqoh/liqo seminggu 1 x (wajib)
b. Membaca buku seminggu 1 x
c. Update info berita islam nasional/internasional seminggu 1 kali
d. Menulis blog yang bermanfaat seminggu 1 kali
e. Mempercantik blog seminggu 1 kali

c.  Aspek Jasadiyah
a. Olahraga jogging/ renang minimal 2 minggu 1x
b. Minum madu/sarkum sehari 1x
c. Minum air putih sehari 8 gelas minimal
d. Makan buah/ jus 1 bulan 3x (wajib)
e. Mengurangi makan gorengan seminggu 3 x
f. Minum susu seminggu  2x

2. Istri
a.  Mencatat dan mengelola keuangan sesuai budget
b. Tersenyum setiap hari
c. Mengucapkan terimakasih kepada suami
d. Mijitin suami selpas pulang kerja

3. Ibu
a. Berusaha super sabar terhadap anak dan tidak marah-marah
b.  Merekam/mencatat setiap perkembangan anak-anak
c.  Membuat foto kegiatan anak
d. Membuat video kegiatan anak e. Membacakan buku cerita
f. Mengajak belajar dan bermain bersama anak-anak
g. Rihlah bareng anak-anak

#NHW #2
#Kuliah Matrikulasi Batch #5

MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA

Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #5? Pekan ini kita akan belajar bersama 
a. Apa Itu Ibu Profesional?
b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional?
c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional?
d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional?

🍀APA ITU IBU PROFESIONAL?

Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna; 
1. perempuan yang telah melahirkan seseorang; 
2. sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami; 
3. panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 
4. bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 
5. yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota;

Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna;
1. bersangkutan dengan profesi; 
2. memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak --; 
Berdasarkan dua makna tersebut di atas, maka IBU PROFESIONAL adalah seorang perempuan yang : 

a. Bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya.
b.Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh –sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.

🍀APA ITU KOMUNITAS IBU PROFESIONAL?

Adalah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu.

🍀MISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL

1.Meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi
guru utama dan pertama bagi anaknya.
2. Meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya
sehingga menjadi keluarga yang unggul.
3. .Meningkatkan rasa percaya diri ibu dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
4. Meningkatkan peran ibu menjadi "change agent" (agen pembawa perubahan), sehingga keberadaannya akan bermanfaat bagi banyak orang.

🍀VISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL

Menjadi komunitas pendidikan perempuan Indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun peradaban bangsa dari dalam internal keluarga.

🍀BAGAIMANA TAHAPAN-TAHAPAN MENJADI IBU PROFESIONAL?

Ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh seorang Ibu Profesional yaitu :
a. Bunda Sayang
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya

b. Bunda Cekatan
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul.

c. Bunda Produktif
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya

d. Bunda Shaleha
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.

🍀APA INDIKATOR KEBERHASILAN IBU PROFESIONAL?

“Menjadi KEBANGGAAN KELUARGA”

Kalimat di atas adalah satu indikator utama keberhasilan seorang Ibu Profesional. Karena anak-anak dan suami kitalah yang paling berhak pertama kali mendapatkan ibu dan istri yang terbaik di mata mereka. 

Maka yang perlu ditanyakan adalah sbb :

BUNDA SAYANG
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak?

BUNDA CEKATAN
a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b.Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”.
c.Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d.Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga

BUNDA PRODUKTIF
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?

BUNDA SHALEHA
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?

Selamat berproses menjadi Ibu Profesional, dan nikmatilah tahapan-tahapan belajar yang bunda dan calon bunda rasakan selama mengikuti program pendidikan di Ibu Profesional ini dengan segenap kesungguhan

Seperti pesan pak Dodik kepada Ibu Septi untuk meyakinkan beliau tentang pentingnya kesungguhan menjadi seorang Ibu sbb:
“Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu, tidak ada hukum terbalik” -Dodik Mariyanto

Salam Ibu Profesional

/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

📚SUMBER BACAAN:
Kamus Besar Bahas Indonesia, Edisi keempat, Balai Pustaka, Jakarta, 2008
Hei, Ini Aku Ibu Profesional, Leutikaprio, cetakan 1, 2012
Bunda Sayang, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2013
Bunda Cekatan, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2014
Bunda Produktif, Catatan Ikhtiar Menjemput Rizki, Seri Ibu Profesional, J&J Publishing, cetakan 1, 2015

ADAB MENUNTUT ILMU

_Disusun oleh Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional_

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan.

Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu, sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya.

*Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang paling didahulukan sebelum ILMU*

_ADAB adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin mencarinya_

Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu itu sendiri.

Mengapa para Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami Adab menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain?

_Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan_

Para ibu lah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu ini dengan baik, sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh ADAB baik dari Ibunya

🌹ADAB PADA DIRI SENDIRI
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk
Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati.

b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, Hadir paling awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online maupun offline.

c.Menghindari sikap yang “merasa’ sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu ilmu sedang disampaikan.

d.Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang, membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan bersabar sampai semua runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.

e. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar mudah untuk diamalkan.

🌹ADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati, menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepada DIA yang Maha Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru.

b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata, jangan memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap penjelasan guru mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan guru. Sehingga guru tidak perlu mengulangi penjelasan untuk kedua kalinya.

c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta ijin. Apabila dari awal guru sudah menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh disebarluaskan, maka cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan kita.

🌹ADAB TERHADAP SUMBER ILMU
a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari.

b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya.

c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga.

d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat “copas dari grup sebelah” tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana.

e. Dalam dunia online, harus menerapkan _“sceptical thinking”_ dalam menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik.

Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, shg mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat.

Referensi :

_Turnomo Raharjo, Literasi Media & Kearifan Lokal: Konsep dan Aplikasi, Jakarta, 2012._

_Bukhari Umar, Hadis Tarbawi (pendidikan dalam perspekitf hadis), Jakarta: Amzah, 2014, hlm. 5_

_Muhammad bin sholeh, Panduan lengkap Menuntut Ilmu, Jakarta, 2015_