Pada hari Ahad, 19 Mei
2013 di Masjid At-Turkiyah Dramaga Bogor ada agenda rutin yang diadakan
oleh DPC Dramaga setiap bulannya yaitu agenda Tastqif. Acara dimulai sekitar
pukul 08.00 hingga pukul 11.00 WIB. Agenda Tastqif ini diikuti oleh ikhwan dan
akhwat kurang lebih sekitar 50 orang yang hadir dalam pertemuan tastqif.
Sebelum materi dimulai
ketika itu panitia memutarkan film tentang Palestina, sudah pada tahulah yah
konflik yang terjadi di Timur tengah sana, yaitu tentang kekerasan Zionis
Isreal terhadap saudara muslim kita di Palestina dengan senjata yang hebat yang
disokong oleh Amerika Serikat guna memperlancar aksinya dalam pembantaian
muslim kita di Palestina. Miris rasanya melihat saudara kita di sana. Semoga dengan
disuguhi film tersebut harapannya peserta tastqif ghirohnya bertambah dalam membela
agama Allah untuk menegakan keadilan dan kebenaran. Ini merupakan salah satu contoh problematika
ummat yang terjadi dalam lingkup internasional.
Oya, muwajih yang mengisi
tastqif kemarin adalah Ustadz Lalu Suryade beliau Sekertaris Fraksi PKS DPRD
Jawa Barat sudah pada tahulah yah, beliau selain aktif di dunia nyata, beliau
juga aktif di dunia maya yang punya akun twitter @suryadelalu. Udah pada follow
kan? Oke siip.
Beliau ketika itu menerangkan
tentang “Kompleksitas Problem Ummat Islam”. Memang tak cukup seharian untuk
membahas hal ini ucap beliau saat memaparkan materinya. Soalnya bahasan hal
ini cukup panjang dan lebar. Yaudah deh dari pertemuan kemarin lebih banyak ke
arah diskusinya, dan saya coba ringkas dari apa yang di sampaikan beliau.
Kompleksitas problem ummat
itu terbagi dalam bidang politik, pendidikan, hukum, ekonomi, dan sosial
budaya. Dan dalam islam tak hanya mempersoalkan hukum/fiqih saja yang dibahas.
Karena seorang ulama itu harus faqih dibidang keilmuannya tentang politik,
ekonomi, budaya, sosial kemasyarakatan, dan sebagainya tentunya bidang faqih
keislaman dalam menegakkan kebenaran.
Dan perlu diketahui juga
bahwasanya problem ummat bukan hanya yang makro saja tapi mikro pun harus
diperhatikan. Contohnya menjelang pemilu 2014 nanti. Kita harus memiliki
harapan besar bahwa 2014 adalah milik ummat islam. So, ummat islam dalam menyusun kekuatan politik jangan suka gegabah
(tergesa-gesa) apalagi kekuatan politik kita lemah. Ibaratnya “ jangan melempar
batu kalau rumah kita masih terbuat dari kaca yang “rapuh”. Karena hal ini bisa
jadi akan balik lagi menimpa kita (masalah). Untuk itu pesan beliau buat para kader
bukan saatnya melawan apa yang sudah terjadi menimpa kita, namun kader harus tetap tawadhu dan lemah lembut kepada
masyarakat dengan kondisi saat ini. Kondisi yang rapuh ini harus kita
manfaatkan untuk memperbanyak kawan bukan musuh karena kita tidak memiliki
kekuasaan apa-apa. Menurut ustadz Lalu “dunia politik memang dunia yang kejam, maka hati-hatilah dalam menyusun
strategi kekuatan politik”. Dalam menyusun strategi politik lebih baik ke bawah
dulu (retail politic), lebih banyak
merangkul daripada menghantam karena “diplomasi yang baik berawal dari rumah
sendiri”. Kalau meminjam perkataanya
ustadz Anis Matta Presiden PKS saat memberikan taujih di Markaz Dakwah Jakarta
Selatan bahwa “politik itu tujuannya mulia akan tetapi prosesnya keras dan
kejam”, maka dari itu kita perlu bekerja keras.
Sekian
catatan ringkas saya, semoga bermanfaat.
Salam
penuh cinta ^__^
Bogor, 19 Mei 2013
Catatan
Alzena Valdis Rahayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar