Bissmillah,
Alhamdulillah dengan terik cuaca yang begitu indah di kota impianku Bogor tepatnya
pukul satu di Masjid Al-Hurriyah saya menghadiri suatu acara yang sangat-sangat
keren dengan pembicara yang hebat membuat saya semangat untuk mendatangi
majelis ilmu ini, beliau adalah Prof. Dr. Ir. Kudang, namun saya memanggil
beliau dengan sebutan ustadz dan beliau sangat terkenal dengan sebagai hafidz
qur’an di kampus IPB. Masya Allah.
Oya saya mau
cerita dulu yahh, sudah hampir dua tahun lebih saya kuliah di IPB namun
baru-baru ini saya bertemu dengan beliau hiks..hiks, pertama kalinya saya
bertemu dengan Ustadz Kudang saat beliau memberikan tausiyahnya di kediaman
rumah Bapak Egum (alm) dosen pembimbing tesis saya. Masya Allah saya sangat
terharu sekali ketika mendengarkan beliau tausiyah. Beliau ketika itu
menyampaikannya begitu jelas dan tegas dan Al-Quran sebagai referensinya dan
yang aku ingat dari taujih itu adalah kita tidak
boleh surut dalam niat dan ikhtiar kebaikan. Karena bagaimanapun niat yang
baik akan mendatangkan ridho Allah SWT sehingga ikhtiar yang dilakukan pun akan
mengikutinya untuk mengharapkan ridho Allah SWT. Karena hidup dunia ini hanya
sementara dan hidup kekal dan abadi adalah akhirat. Beliau juga menyampaikan
bahwasanya kita yang didunia pun akan wafat juga hanya saja kita masih
diberikan kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki segala amal perbuatan kita
menuju akhirat. Intinya kita harus mempersiapkannya bukan kematian itu untuk
kita takuti.
Oke langsung ke
materi yang tadi saya ikutin yahh^^
Banyak
paradigma kita bahwa mempelajari Al-quran itu tidak menjadi hal yang utama,
bahwa yang utama adalah mengejar ilmu dunia. Naudzubillah. Ada benarnya ustadz saat memberikan contoh bahwa
ketika kawan-kawan ingin mempertinggi scor toefl, semuanya bersemangat untuk
mengahdiri pelatihannya dan bahkan sampai berkorban untuk mengeluarkan uang
yang cukup banyak demi mengejar toefl yang masih rendah. Akan tetapi ketika ada
agenda untuk memperbagus bacaan Al-Qurannya pasti orang akan berpikir duakali
untuk mengorbankan waktu dan hartanya. Astaghfirullahaladzhim.
Padahal Allah sendiri telah menerangkan dalam qur’an
surah Al- Qomar “Dan sesungguhnya Kami
telah menjadikan Al-Qur'an itu mudah untuk dipelajari, maka adakah orang yg mau
mengambil pelajaran? (QS Al-Qomar :17, 22, 32, 40).
Bahkan dalam
surah ini berulang sampai empat kali dijelaskan. Betapa inginnya Allah melihat
hambaNya senantiasa untuk mempelajari Al-Qur’an itu mudah. Nah tinggal kitanya
saja itu sihh. Mau mempelajarinya atau tidak?
Renungan buat kita nihhh
“Barangsiapa yang mensyiarkan agama Allah, maka dunia pun akan
mengikutinya”
Aktivitas kita
banyak atau sibuk. Kuliah, rapat, kerja, dan sebagainya. Akan tetapi sesibuk
apapun kita luangkanlah waktu untuk membaca Al-Qur’an. Yang punya waktu kan
Allah bukan kita, banyak sekali dalam Al-Quran menerangkan tentang waktu. Demi
masa, demi waktu duha, demi fajar, demi malam, dan sebagainya. Jadi waktu kita jangan sampai
terbuang dengan sia-sia hanya gara-gara mengejar duniawi saja.
Bukankah kita
diciptakan untuk beribadah kepadaNya?
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (QS. Adz –Dzariyat: 56)
Ada tips nihh dari ustadz buat kita yang ingin belajar Al-qur;an, simak yahh :)
Tips untuk membaca, menghafal dan memahami Al-Qur’an:
Pertama, Niat membaca Al-Qur’an karena Allah SWT dengan benar.
Kedua, mencari guru. Nabi saja punya guru masa kita manusia
yang biasa tidak punya guru untuk belajar Al-Qur’an.
Ketiga, mengikuti guru. Yah agar kita benar mengucapkannya
sesuai dengan kaidah tajwidnya. Sehingga kita tidak boleh memaksakan untuk
cepat membacanya. Nabi sendiri manusia sempurna pun diminta malaikat Jibril
untuk tidak boleh tergesa-gesa dalam membaca Al-Quraan harus tartil supaya enak
didengar.
Keempat, Waktu terbaik membaca al-Quran itu tidak hanya
dimalam hari saja, bisa kapan saja.
Kelima, Istiqomah. Yahh kita mesti istiqomah disaat hafalan
kita belum banyak, disaat bacaan kita masih belum benar dengan ilmu tajwidnya,
dan Allah pun sangat menyukai hambaNya yang terus istiqomah untuk mempelajari
Al-Quran.
Oya mungkin
bisa dijadikan motivasi juga kata ustadz apabila kita telah menghafal qur’an
tetapi tidak masuk-masuk bahkan banyak lupanya, bisa jadi Allah sangat menyukai
orang tersebut karena Allah ingin melihat usaha orang itu untuk terus menghafal
qur’an. Sama halnya juga ketika kita berdoa, doa kita belum dapat dikabulkan
bisa jadi Allah senang dengan suara hambaNya yang terus meminta dan menangis
sama Allah. Jadi teruslah istiqomah kawannnn :)
Manajemen waktu untuk membaca, menghafal, dan memahami Al Qur’an:
- Bangun disepertiga malam usai solat tahajud lalu
baca tilawah Al-qur’an.
- Dicari sela-sela kesibukan kita untuk membaca
Al-Qur’an. Misalnya ketika kita sedang menunggu dosen untuk bimbingan,
ketika di dalam kendaraan, pokoknya pandai-pandai kita aja deh gimana
bisanya kita dengan sibuk tetep membaca Al-Quran.
- Diwaktu-waktu lain, dimana kita menyediakan
waktunya untuk membaca Al-qur’an. Seperti waktu khusus kita untuk membaca
qur’an jam berapanya. Misalnya diwaktu usai solat subuh, atau usai solat
dzhuhur, magrib, dan sebagainya.
- Selalu memohon kepada Allah. Memohon kepada Allah agar diberikan petunjuk agar bacaan kita selalu benar dan baik serta dapat mengamalkannya.
Oya kawan patut
kita ingat, dalam mencapai ridha Allah kita harus tahu wilayah kita itu mana
saja. Wilayah manusia itu meliputi ikhtiar, fastabiqul khairat, berazam, dan
istiqomah. Sedangkan untuk hasilnya hanya Allah saja yang dapat menentukan,
jadi kita tidak boleh mengeluh atas apa yang telah Allah berikan, misalnya saja
rejeki seseorang itu sesuai dengan kebutuhan hambaNya. Karena Allah sudah
mengetahui seberapa banyak dan dikitnya yang dibutuhkan hambaNya. Jadi kalo
kita sering baca Al-Qur’an dan mentadaburinya insyaAllah seberapa besar dan
kecilnya rejeki yang Allah kasih itu akan berkah. Subhanallah.
Oke cukup
sampai sini dulu yahh, semoga sedikitnya bahasan ini menambah motivasi kita
untuk terus cinta untuk membaca, menghafal dan juga mengamalkan Al-Qur'an dalam
kehidupan sehari-hari kita. Aamiin. Waalahu a'lam bish shawab.
Bogor Indah, 25 Mei 2014
Catatan Alzena
Valdis Rahayu.