Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan yang
buruk sering kali kita dapatkan dari berbagai kasus yang ada di rumah sakit di
Indonesia. Hal ini sering terjadi pada saat kaum dhuafa atau miskin yang hendak berobat,
banyak sekali perlakuan yang tidak semestinya dirasakan oleh pasien yang sedang
sakit. Seperti mempersulitkan biaya administrasi pada saat mendaftar berobat
dan respon yang kurang baik. Miris sekali memang pelayanan rumah sakit yang ada
dikita saat ini. Seharusnya pihak rumah sakit lebih mengedepankan rasa sosial
yang tinggi terhadap kaum dhuafa atau miskin yang
berstatus ekonomi rendah agar dapat meringankan bebannya yang dirasa sangat
mahal. Selain itu juga masalah yang sering dihadapi saat ini adalah kurangnya
dokter yang berkompeten dibidangnya dalam menangani pasien. Hal ini terjadi
pada saat dokter muda yang seharusnya belum siap akan pengetahuan dan pemahamannya,
namun justru sudah diberikan izin menangani pasien sehingga perlu adanya
pendampingan bagi dokter muda dari senior agar tidak terjadi kesalahan fatal
dalam mendiagnosa si pasien. Karena sebelumnya hal ini bisa terjadi ketika
dokter diberikan kepada setiap lulusan fakultas kedokteran tanpa harus
mengikuti uji kompetensi. Namun menurut Gufron Wakil Menteri Kesehatan, dalam
undang-undang baru seluruh lulusan fakultas kedokteran harus uji kompetensi dan
mendapatkan gelar dokter serta izin praktik. Kemudian hal senanda dari
pemerintah bahwa perlunya membenahi kualitas dokter dengan memperketat
persyaratan menjadi dokter dari setiap lulusan fakultas kedokteran di Tanah
Air. Predikat dokter diberikan apabila lulusan fakultas kedokteran mampu lulus
uji kompetensi dokter nasional. Persyaratan menjadi dokter diperketat untuk
membenahi kualitas dokter di Tanah Air menghadapi persaingan dokter asing.
”Selama lulusan fakultas kedokteran tidak lulus atau tidak mengikuti uji
kompetensi nasional, ia tidak berhak menyandang predikat dokter dan ijazah juga
tidak akan diberikan” (Kompas, 2013).
Memang menjadi dokter itu tidaklah mudah
butuh proses yang panjang. Namun demikian profesi dokter ini sangat mulia dan
bermanfaat bagi orang banyak. Dan dalam hal ini peran dokter sangat diperlukan
dalam mewujudkan layanan kesehatan yang bermutu. Namun sayangnya
keprofesian ini bukan untuk mengabdi semata melainkan menjadi ajang untuk
berbalas dendam karena memang untuk menjadi profesi dokter tidaklah membutuhkan
uang yang sedikit sehingga kerap kali saya menemukan kabar berita bahwa dokter
yang semata-mata mengejar uang dibanding mengabdi kepada masyarakat. Sangat
disayangkan sekali.
Menurut Menteri Koordinator Kesejahteraan
Rakyat Agung Laksono berpendapat bahwasanya ”Dokter punya potensi membangun
sistem kesehatan yang
manfaatnya bisa dinikmati masyarakat dalam layanan yang bermutu dan
terjangkau”. Namun besarnya peran dan harapan terhadap dokter belum disertai
kualitas dokter-dokter muda yang akan menjadi tumpuan pembangunan kesehatan ke
depan sehingga ini sangat mengkhawatirkan keterampilan dan kecakapan
dokter-dokter muda dalam menangani pasien.
Hal tersebut menurut Ketua Umum Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin “ bahwa ada sekitar 2.500 lulusan fakultas
kedokteran sebelum tahun 2013 yang gagal mengikuti ujian kompetensi dokter
Indonesia. Bahkan, beberapa di antaranya sudah mengikuti ujian hingga 19 kali”.
Sedangkan menurut dr Meliana Zailani Mars sebagai Ketua Kompartemen Umum
Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI), mengatakan, dalam
meningkatkan mutu para dokter muda dan calon dokter hal mendasar yang harus
dilakukan dengan aturan yang jelas di rumah sakit pendidikan. Adapun hal yang
perlu dokter penuhi sebagai persyaratan menjadi dokter yang telah dibuat oleh
pemerintah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran.
Sehingga mutu dokter untuk mewujudkan pelayanan kesehatan Indonesia bermutu dapat tercapai.
Terakhir harapan saya adalah dengan adanya
lomba blog ini
dapat membantu terkhusus untuk pemerintah lebih peduli lagi kepada kesehatan masyarakatnya
terlebih kaum dhuafa atau miskin. Dan
semoga mutu dokter untuk mewujudkan pelayanan kesehatan Indonesia bermutu dapat
tercapai untuk masyarakat Indonesia.
2 komentar:
aaminn, harapannya idem mbak...
salam kenal yaaa...
Wahhh koq bisa samaan gitu yahh?? Hmmm ya deh semoga harapannya mbak dan Rahma bisa tercapai untuk mewujudkan pelayanan kesehatan Indonesia yg bermutu, aamiin
Salam kenal juga, terima kasih Rahma udah berkunjung, sering2 main yahh :)
Posting Komentar