Sekelumit perjalanan cinta saya di IPB tepatnya di
Departeman Teknologi Industri Pertanian. Hampir satu tahun lebih empat bulan rasanya saya di sini, di kota impian yang sering dijuluki sebagai kota hujan,
Bogor. Flashback awal pertama kali saya di kota hujan rasanya
sedih dan bahagia. Rasa sedih yang cukup panjang karena jauh dari keluarga,
saudara, sahabat, dan orang-orang terdekat dengan saya. Setiap kesedihan pasti ada kebahagiaannya, bahagianya bisa kuliah di IPB alhamdulillah berkat doa dan pertolongan Allah semuanya lancar, terima kasih yang sudah mendoakan saya J hingga kini
saya menikmati hidup di kota impian. Senang bisa merasakan udaranya yang sejuk tapi terkadang ada yang buat saya BT di kota ini yaitu kemacetan. Kemacetan yang begitu parah mirip dengan ibu kota Indonesia, huhu.
Lanjut yahh, kisah saya bersama sahabat baru dalam menjalani aktifitas, alhamdulillah rasanya senang, semua lagi-lagi
karena Allah. Segala puji ditujukan kepadaNya. Alhamdulillah saya berada dilingkungan yang sangat comfort dan menyenangkan tinggal bareng sama mereka, saya sekarang tinggal di Dramaga dekat banget dengan saya menimba ilmu, mungkin menghabiskan waktu sekitar sepuluh menit sampai di kampus. Bersama Ochie, Patma, Tyas, Tiwik, Simaw, Dini, Oni, Mba Eva, Lusi, Een, Nunik, Sherly, Bibah, pokoknya anak-anaknya seru dan rame deh.
Oya saya lupa ingin menceritakan awal mulanya kenapa saya bisa tinggal di kosan yang saya tempati ini, sebelum saya ngekos. Saya punya sahabat yang dulu tinggal di kosan yang sekarang saya tempatin. Beliau orangnya baik, sabar, perhatian, dan pengertian. Ketika saya datang ke Bogor, saya selalu ditemani beliau kemanapun walaupun beliau sedang sibuk skripsi dan penelitiannya tapi beliau
menyempatkan waktunya untuk saya. Saya pun pernah menginap di tempat beliau waktu saya sedang mencari referensi untuk bahan skripsi saya saat S1. Beliau adalah Sarah Fathia sahabat saya di Bogor, dulu kami sama-sama berkecimpung dalam organisasi akademik beliau dulu di FORCES IPB sedangkan saya di TRAS Untirta, kami sama-sama
angkatan 2006. Dan Allah mempertemukan kita di Kota hujan. Dan beberapa lama kemudian beliau lulus S1 dan beliau alhamdulillah langsung diterima bekerja di
sebuah perusahaan pangan di Jakarta, dan akhirnya saya dan Sarah berpisah. Hiks. Semenjak Sarah lulus dan akhirnya sahabat saya Ochie merekomendasiin saya untuk mengaji lagi, alhamdulillah jalan untuk halaqoh saya tidak serumit seperti sahabat saya yang lain jika dimutasi hingga saya tetap meneruskan pengajian di Bogor, walaupun materinya sudah agak berat yang di bahas, dan hafalan pun subhanallah saya tertinggal sangat jauh dari mereka, sedihhhh rasanya, tapi saya terus berusaha untuk mengejar ketinggalan saya. Bahagia dan sedih bersama mereka.
Membuka lembaran baru dilingkungan yang baru untuk pertama kalinya memang berat sekali dengan segala aktifitas dan kebiasaan saya yang dulu mungkin rada nyantai kali yahh, tapi disini saya harus struggle karena kampus IPB terkenal dengan tugasnya yang berlimpah.Pokoknya lingkungan baru begitu luar biasa, harapannya semua akan lancar saja, dan mudah-mudahan Allah selalu mendampingi langkah saya dalam mendapatkan keridhoanNya. Aamiin.
Berbicara kampus IPB, IPB merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia karena memiliki karya inovasi terbanyak dibandingkan kampus -kampus lain yang ada di Indonesia. Selain itu juga alumni dari IPB kebanyakan orang-orang terkenal, serba bisa, dan berprestasi, makanya ada yang
bilang IPB panjangan dari (Institut Pleksibel Banget) maksain ^^. Kenapa di sebut seperti itu karena
kebanyakan alumni IPB yang berkecimpung di ranah lain selain bidangnya yaitu pertanian, misalnya ada
yang bekerja di Bank sehingga ada yang menyebut IPB (Institut Perbankan Bogor), ada pula yang berprofesi sebagai Penyanyi (Institut Penyanyi Bogor), lalu Pembicara (Institut Pembicara Bogor), Ustadz (Institut Pesantren
Bogor) bahkan sampai ada yang berhasil menjadi (Institut Presiden Bogor) karena presiden kita Bapak Susilo Bambang Yudhoyono merupakan alumni IPB J. Kerenz. Selain itu Fasilitas IPB Oke, selain luas tempatnya, fasilitas pun memadai, seperti laboratorium dan pusat penelitian,
perpustakaan yang nyaman dan bisa akses internet di mana aja dengan gratis, lalu Masjid Al-Hurriyah yang teduh, Mushola disetiap Fakultas ada, kemudian yang terpenting adalah dosen di IPB yang berkompeten dibidangnya dan islami, staf dan pegawai IPB pun yang
ramah-ramah, dan saudara baru saya yang hebat-hebat.
Cukup
sampai disini dulu yahh, insya Allah nanti disambung lagi ceritanyaJ
Lanjut yahh, kisah saya bersama sahabat baru dalam menjalani aktifitas, alhamdulillah rasanya senang, semua lagi-lagi
karena Allah. Segala puji ditujukan kepadaNya. Alhamdulillah saya berada dilingkungan yang sangat comfort dan menyenangkan tinggal bareng sama mereka, saya sekarang tinggal di Dramaga dekat banget dengan saya menimba ilmu, mungkin menghabiskan waktu sekitar sepuluh menit sampai di kampus. Bersama Ochie, Patma, Tyas, Tiwik, Simaw, Dini, Oni, Mba Eva, Lusi, Een, Nunik, Sherly, Bibah, pokoknya anak-anaknya seru dan rame deh.
Oya saya lupa ingin menceritakan awal mulanya kenapa saya bisa tinggal di kosan yang saya tempati ini, sebelum saya ngekos. Saya punya sahabat yang dulu tinggal di kosan yang sekarang saya tempatin. Beliau orangnya baik, sabar, perhatian, dan pengertian. Ketika saya datang ke Bogor, saya selalu ditemani beliau kemanapun walaupun beliau sedang sibuk skripsi dan penelitiannya tapi beliau
menyempatkan waktunya untuk saya. Saya pun pernah menginap di tempat beliau waktu saya sedang mencari referensi untuk bahan skripsi saya saat S1. Beliau adalah Sarah Fathia sahabat saya di Bogor, dulu kami sama-sama berkecimpung dalam organisasi akademik beliau dulu di FORCES IPB sedangkan saya di TRAS Untirta, kami sama-sama
angkatan 2006. Dan Allah mempertemukan kita di Kota hujan. Dan beberapa lama kemudian beliau lulus S1 dan beliau alhamdulillah langsung diterima bekerja di
sebuah perusahaan pangan di Jakarta, dan akhirnya saya dan Sarah berpisah. Hiks. Semenjak Sarah lulus dan akhirnya sahabat saya Ochie merekomendasiin saya untuk mengaji lagi, alhamdulillah jalan untuk halaqoh saya tidak serumit seperti sahabat saya yang lain jika dimutasi hingga saya tetap meneruskan pengajian di Bogor, walaupun materinya sudah agak berat yang di bahas, dan hafalan pun subhanallah saya tertinggal sangat jauh dari mereka, sedihhhh rasanya, tapi saya terus berusaha untuk mengejar ketinggalan saya. Bahagia dan sedih bersama mereka.
Membuka lembaran baru dilingkungan yang baru untuk pertama kalinya memang berat sekali dengan segala aktifitas dan kebiasaan saya yang dulu mungkin rada nyantai kali yahh, tapi disini saya harus struggle karena kampus IPB terkenal dengan tugasnya yang berlimpah.Pokoknya lingkungan baru begitu luar biasa, harapannya semua akan lancar saja, dan mudah-mudahan Allah selalu mendampingi langkah saya dalam mendapatkan keridhoanNya. Aamiin.
Membuka lembaran baru dilingkungan yang baru untuk pertama kalinya memang berat sekali dengan segala aktifitas dan kebiasaan saya yang dulu mungkin rada nyantai kali yahh, tapi disini saya harus struggle karena kampus IPB terkenal dengan tugasnya yang berlimpah.Pokoknya lingkungan baru begitu luar biasa, harapannya semua akan lancar saja, dan mudah-mudahan Allah selalu mendampingi langkah saya dalam mendapatkan keridhoanNya. Aamiin.
Berbicara kampus IPB, IPB merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia karena memiliki karya inovasi terbanyak dibandingkan kampus -kampus lain yang ada di Indonesia. Selain itu juga alumni dari IPB kebanyakan orang-orang terkenal, serba bisa, dan berprestasi, makanya ada yang
bilang IPB panjangan dari (Institut Pleksibel Banget) maksain ^^. Kenapa di sebut seperti itu karena
kebanyakan alumni IPB yang berkecimpung di ranah lain selain bidangnya yaitu pertanian, misalnya ada
yang bekerja di Bank sehingga ada yang menyebut IPB (Institut Perbankan Bogor), ada pula yang berprofesi sebagai Penyanyi (Institut Penyanyi Bogor), lalu Pembicara (Institut Pembicara Bogor), Ustadz (Institut Pesantren
Bogor) bahkan sampai ada yang berhasil menjadi (Institut Presiden Bogor) karena presiden kita Bapak Susilo Bambang Yudhoyono merupakan alumni IPB J. Kerenz. Selain itu Fasilitas IPB Oke, selain luas tempatnya, fasilitas pun memadai, seperti laboratorium dan pusat penelitian,
perpustakaan yang nyaman dan bisa akses internet di mana aja dengan gratis, lalu Masjid Al-Hurriyah yang teduh, Mushola disetiap Fakultas ada, kemudian yang terpenting adalah dosen di IPB yang berkompeten dibidangnya dan islami, staf dan pegawai IPB pun yang
ramah-ramah, dan saudara baru saya yang hebat-hebat.
Cukup sampai disini dulu yahh, insya Allah nanti disambung lagi ceritanyaJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar