Mungkin sudah sering banyak kita
dapatkan penjelasan mengenai “Birruwalidain” atau istilah lainnya adalah
memuliakan kedua orangtua entah ketika kita duduk dibangku sekolah atau kuliah,
materi pada saat halaqoh atau kajian-kajian islam yang pernah kita ikuti.
Semoga kita tidak pernah bosen untuk dapat mengingatnya kembali dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan kita. Oleh karena itu izinkan saya untuk
mencoba menuliskan kembali dari apa yang saya dapatkan selama ini tentang
“Memuliakan Kedua Orangtua”. Semoga bermanfaat yahh ^__^.
Sobatku ketahuilah jika kita
ingin mendapatkan Ridha Allah maka kita harus dapat memuliakan orangtua kita
terlebih dahulu atau membahagiakannya karena murka dan ridha Allah seiring hati orangtua kita. Sebagaimana Abdullah bin
Amar r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda : “Ridha Allah berada pada ridha orang tua, dan murka Allah berada pada
murka orang tua.” (HR Tirmidzi dan Al Hakim).
Bagaiamana caranya agar kita
mendapatkan ridha Allah, yaitu kita harus memuliakan keduaorangtua kita atau
berbakti kepadanya. Bersyukurlah jika kawan masih memiliki keduanya, dan jika
sudah diantara orangtua kita sudah ada yang wafat, tetap kita mesti berbakti
kepadanya.
Nah bagaimana caranya untuk
memuliakan kedua orangtua kita. Simak penjelasan dari ini kawan:
Muawiyah bin Jahimah mendatangi
Rasulullah SAW,” Wahai Rasulullah, aku hendak berperang, aku minta pendapat
engkau”. Rasulullah SAW menjawab. Apakah engkau mempunyai Ibu?” Jawabnya, “
Ya”. Lalu Rasulullah SAW bersabda. “Berbuat
baiklah kepadanya. Sesungguhnya surga itu berada di bawah kedua kakinya”.
(HR Ath- Thabrani).
Itu perintah Rasulullah SAW agar
kita berbuat baik kepada orangtua kita. Dan perintah Allah pun ada dan sudah
tertulis dalam Al-Qur’an. Sekarang bisa disimak penjelasan berikutnya.
Kemudian bagaimana cara berbakti
yang paling tepat saat orangtua kita ketika masih hidup maupun sudah wafat:
Ketika
orangtua kita masih hidup. Sebagaimana dijelaskan dalam
Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 23-24, dan Surah Luqman ayat 14-15, Allah
memerintahkan kewajiban anak terhadap orangtuanya.
"
Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah menyembah selain Dia
dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya
perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah
perkataan yang baik" (Al-Isra : 23).
"Dan
rendahkanlah dirimu terhadap kedua dengan penuh kasih sayang. Dan ucapkanlah,
"Wahai Rabb-ku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku pada waktu kecil" (Al-Isra : 24).
Kemudian
dalam surah Luqman ayat
14-15, Allah berfirman:
“ Dan
Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orangtuanya, ibu
telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapih dalam
dua tahun, bersyukurlah kalian kapada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya
kepada-Ku lah kalian kembali" (QS. Luqman : 14)
“ Dan
jika kedua memaksamu mempersekutukan sesuatu dengan Aku yang tidak ada
pengetahuanmu tentang Aku maka janganlah kamu mengikuti kedua dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan cara yang baik dan ikuti jalan orang-orang yang kembali
kepada-Ku kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu maka Aku kabarkan kepadamu
apa yang telah kamu kerjakan" (QS.Luqman : 15).
Inti sari dari perintah Allah
SWT itu adalah:
·
Berbuat
baik kepada orangtua dengan sebaik-baiknya.
·
Selalu
patuh akan nasihatnya.
·
Apa
yang diperintahkan orangtua harus dikerjakan selama itu tidak menyimpang dari ajaran Allah SWT.
·
Merawat
dan mengurus orangtua bila sudah usia lanjut.
·
Berperilaku
santun dan lembut serta mengeluarkan lisan yang mulia.
·
Merendahkan
diri dengan penuh kasih sayang.
·
Senantiasa
mendoakannya.
Dalam (hadist Bukhari, Muslim) bahwa amalan yang dicintai Allah
juga salah satunya adalah memuliakan kedua orangtua.
Abdullah (bin Mas’ud) RA berkata, “Saya bertanya kepada Nabi,
‘Apakah amal yang paling dicintai oleh Allah?’ (Dalam satu riwayat: yang lebih
utama) Beliau bersabda, ‘Shalat pada waktunya’ Saya bertanya, ‘Kemudian apa
lagi?’ Beliau bersabda, ‘Berbakti kepada kedua orangtua.’ Saya bertanya,
‘Kemudian apa lagi’? Beliau bersabda, ‘Jihad (berjuang) di jalan Allah.”‘ (HR.
Bukhari, Muslim)
Jika
orang tua kita sudah wafat maka yang hendak dilakukan sebagai anak yang
berbakti adalah:
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW
tentang berbakti kepada orangtua yang telah wafat,” Yakni dengan mengirim doa (mendoakan) dan memohon ampunan kepada Allah,
menepati janji dan nazar yang pernah diikrarkan orangtua, memelihara hubungan
silaturahim serta memuliakan kawan dan kerabat orangtuamu, “ (HR Imam Abu
Dawud).
Tanamkanlah selalu dalam diri
kita untuk selalu berbakti kepada orangtua kita setiap hari, setiap waktu,
dalam kondisi apapun muliakanlah, bahagiakanlah sebelum orangtua kita sedih,
dan kecewa.
Bisa diambil ibroh dari kisah
Al-Qamah yang sangat berbakti kepada orangtua, rajin ibadah, dan melakukan amal
shalih, namun karena kesalahan kecil yang pernah ia buat hingga ibunya tidak rela.
Al-Qamah mengalami sakaratul maut yang memilukan diakhir hidupnya. Padahal yang
dilakukan Al-Qamah adalah ibadah sunah. Ketika Al-Qamah dipanggil hingga 3 kali
dan tidak menjawab, ibunya kesal dan marah. Akibatnya turun kemarahan Allah
dipenghujung hayatnya. Padahal, Rasulullah SAW telah bersabda,” Wajib memenuhi
panggilan ibu dari pada sholat sunah,” (HR. Ibnu Abi Syaibah).
Semoga apa yang saya tulis ini
bisa menjadikan bahan renungan untuk kita semua dan bermanfaat. Wa’allahualam.
Catatan Alzena Valdis Rahayu
Bogor,
16 April 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar