Cinta bukanlah mencari Pasangan yang
sempurna,
tapi menerima pasangan kita,
dengan sempurna
Hari
berlalu menyusun pekan. Hitungan bulan pun membentuk tahun. Tak terasa rasanya
baru kemarin kita berdiskusi bareng, bercanda bareng, bertemu untuk saling
menguatkan dan mengingatkan kepada Allah. Kini sahabatku mendahuluiku, akan
segera menikah dengan waktu yang sudah direncanakan dan insya Allah aku pun akan
hadir dimomen bahagianya.
Senyum
indah terukir diwajahnya saat ia datang ke rumahku dengan membawa beberapa undangannya
yang sudah tertulis nama lengkap kerabat yang tertera dalam buku undangan
pernikahan. Ini berita yang mengejutkan dan bahagia karena sahabatku akhirnya
akan segera menyempurnakan agamanya. Semoga Allah meridhoimu dan aku segera
menyusulmu ukhty. Doaku. Niat dan kebutuhan memang yang menjadi modal utama
untuk menikah. Ada beberapa saudara yang belum berani menikah karena beberapa alasan,
sebenarnya dari pengalaman sahabatku yang sudah menikah adalah azzam yang kuat. Insya Allah akan segera
dipermudah semuanya.
Aku cemburu kawan. Hiksss...hiksss. Salah satu tulisan Ustadz Salim A.Fillah
pada bukunya jalan cinta para pejuang.
tak lepas dari fitrahnya seorang manusia yang diberikan perasaan cemburu…
“aku cemburu….”
cemburu pada sesuatu yang tak
pantas aku cemburui….
pada sesuatu yang bukan milikku…
yang bukan sah atasku….
terkadang diri ini merenungi…
sebenarnya apa tujuan mencemburui?
apa karna kita cinta maka kita
cemburu?
aku pun tak bisa menjawabnya.
“Ya Allah
hanya engkau yang Maha Mengetahui jodohnya seseorang?” Yah memang manusia hanya
bisa berencana, berikhtiar, berdoa dan bertawakal. Aku tahu semua sudah di atur
oleh Allah baik jodoh, rezeki dan kematian. Allah yang Maha Pengasih pasti memberikan
yang terbaik untuk hambanya, sesuai dengan amalan yang kita lakuin setiap harinya.
Ingatlah
dalam surah An-Nur ayat 26 “Perempuan-perempuan
yang
keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk perempuan-perempuan yang keji (pula),
sedangkan
perempuan-perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)”.
Jika kita ingin mendapat pasangan
yang baik, jadikan diri kita baik terlebih dahulu. Jika ingin mendapatkan suami yang sholeh, maka jadikan diri kita sholeha terlebih dahulu, dan
sebaliknya. Bagaimana menuntut suami kita akan seperti Ali? Sedangkan kita tidak sekualitas Fatimah. Bagaimana mungkin kita berharap suami sekokoh Ibrahim As? Sedangkan kita tak setabah Sarah dan Hajar.
Jadi ingat lagunya Ayu Shita yang dinyanyikan dalam
Film Ketika Cinta Bertasbih “Tuhan Beri Aku Cinta”. Yupz, hanya kepada Allah
saja kita meminta kawan!!!
Kecocokan jiwa memang tak selalu sama rumusnya
Ada dua sungai besar yang bertemu dan bermuara
di laut yang satu
Itu kesamaan...
Ada panas dan dingin bertemu untuk mencapai
kehangatan
Itu keseimbangan...
Ada hujan lebat berjumpa tanah subur, lalu
menumbuhkan taman
Itu kegenapan...
Tapi, satu hal yang tetap sama
Mereka cocok karena bertasbih memuji Alloh
Seperti segala sesuatu yang ada di langit dan di
bumi,
Ruku’ pada keagunganNya
(Salim A Fillah Jalan Cinta Para
Pejuang)
Ahad pagi
sampai menjelang dzuhur kemarin Aku bersama sahabatku yang di Bogor bersemangat
mengikuti acara seminar pra Nikah yang diadakan oleh LDK Al-Hurriyah IPB dengan
tema Saat cinta kan berlabuh karena
cinta itu “Murah” (Mudah dan Berkah). Ada beberapa materi yang terkait
dengan masa depan untuk menjadi keluarga yang bahagia dengan mengharapkan
keridhoanNya. Pembicaranya pun sudah berpengalaman dan berkompeten beliau
adalah Ustadz. Salim A. Fillah penulis buku “ Agar Bidadari Cemburu Padamu” dan
Mbak Asma Nadia Penulis buku juga, salah satu karya bukunya adalah “ Sakinah
Bersamamu”. Penyampaian materinya sangat persuasif sehingga mengajak peserta
untuk menyegerakan sunah Rasulullah SAW. Senyumku saat medengar salah satu
peserta seminar yang baru saja menikah.
Beliau
bilang,”Cinta akan tumbuh setelah menikah.” Dan beliau menambahkan nggak perlu khawatir
bagi yang tidak berpacaran dalam memilih calon partner hidup. Tetap yakin pada
kekuasaan Allah SWT.
Semoga Allah SWT
memberikan jodoh yang terbaik untuk kita semua. Aamiin.
Bogor, 29 Mei 2012
Tulisan ini untuk sahabatku yang ada di Cilegon, yang tengah sibuk
mempersiapkan pernikahannya semoga Allah mempermudah langkahmu. Barakallohu laka wa baarakallohu a’laika, wa
jama’a bainakuma fii khoiir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar