Keimanan
kita bukan sekedar ucapan, ritual, dan gerakan lahiriah saja yang menandakan
keyakinan kepada Allah. Akan tetapi, keimanan juga adalah menjalankan semua
perintah Allah dan berlomba-lomba dalam kebaikan dengan salah satunya
menginfakan harta di jalan Allah.
Handphoneku yang siver bernyanyi lagi dengan menandakan bahwa pesan
masuk telah diterima dia adalah Ochie sahabat baruku yang kemarin menikah:
Assalamu’alaykum. Arin, ada info lomba artikel ni mau ikut ndak?
Aku langsung reply.
Mau..Mau temanya
tentang apa ukht?? dengan disisipi picture senyum.
Kemudian sahabatku
balas.
Population,
Food, Environment, Energy,
and Ecology.
Tapi Rin deadline besok
lohhhh!!!!
Aku reply lagi.
Gubrak. Keburu gak yahhh Ochie?
Semangat!!!! Balasan
sahabatku.
Oke syukron ukht atas
infonya.
Aku langsung menyalakan laptop ku
yang berwarna merah maroon, dan ku awali bissmillah setiap
memulai ibadah. Pukul sembilan malem lebih lima belas menit Arin dengan khusyu
mengerjakan artikelnya yang baru dikasih tau sahabatnya itu dengan deadline besok
harus segera dikumpulkan di ditmawa (direktorat kemahasiswaan). Hobinya menulis
sejak ia tekuni saat sma dulu. Memang cita-citanya ingin menjadi penulis best
seller seperti Mbak Asma Nadia yang bukunya laris
terjual selain menjadi dosen. Pengalaman kegiatannya lumayan cukup banyak dalam
dunia menulis, namun Arin masih belum bisa produktif melakukan menulis seperti
penulis umumnya yang selalu menghasilkan karya yang hebat dan luar biasa,
seperti temanku Novita tulisannya sudah di mana-mana ada yang di media cetak
maupun online bahkan sudah dijadikan buku. Karena kesibukan juga sebagai
mahasiswa yang selalu banyak tugas akhirnya ia menulis sekedar hanya ada lomba
saja baru ia menulis. Ugghh... batinku kesal. Ia sempat termenung dan berharap
bisa memperbaiki waktunya untuk menulis.
Menurut Bunda Helvy Tiana Rosa dalam
memberikan motivasinya kepada penulis saat mengisi seminar bulan lalu di Depok
Ui. Ada kata-kata indah yang membuat aku takjub sampai sekarang adalah “menulislah
sebelum kau mati,” kemudian kata-kata dari Pramoedya Ananta Toer
yang membuat aku kagum dan terus menulis adalah “orang boleh pandai setinggi
langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan
sejarah”. Karena karya-karya terbaik kita akan terus diingat sampai
kapanpun walau kita nanti akan menghadapNya cepat atau nanti pasti akan
meninggalkan dunia. Menginspirasi banget bukan? Aku juga ingin memiliki
kebermanfaaantan seperti beliau dengan karya-karyanya yang memberikan inspirasi
bagi diri pribadi dan juga orang lain agar terus harum dan mewangi namaku
nanti. Aamiin Ya Robba’almin.
“ Fokus...Semangat...Semangat, “ Batinku
menyemangati.
“Lumayan kan hadiahnya, kalau aku menang,
bisa di infaqkan uangnya untuk yang membutuhkan. Aamiin Ya Allah.” Arin
bersemangat dan fokus dalam artikelnya.
Ahad sore kemarin di Rumah Allah dengan
gerimis yang sangat. Murobbiku menyampaikan materi halaqohnya tentang “membiayai
dakwah dengan harta kita”. Subhanallah jika
harta yang kita punya dimanfaatkan untuk dakwah maka Allah akan melipatgandakan
harta kita dan Allah akan mencukupi kehidupan kita sehari-hari. Rasulullah SAW
pernah ditanya oleh para sahabat, wahai Rasul kepada siapakah kami harus
berinfaq? Mendengar pertanyaan dari para sahabat, Rasulullah menjawab. “Segala
sesuatu yang kalian infaqkan dari kebaikan berilah kepada kedua orang tua,
kerabat, anak-anak yatim, fakir miskin dan ibnu sabil.” Pada masa Rasulullah
SAW para sahabat berbondong-bondong untuk berinfaq, bahkan sampai-sampai Abu
Bakar Siddiq menginfaqkan seluruh hartanya di jalan Allah, setelah Rasulullah
mendengar hal tersebut, lantas Rasulullah bertanya kepada Abu Bakar,"Wahai
sahabatku jika engkau menginfaqkan seluruh hartamu lalu apa yang kamu punya?”
Tanya Rasul. Abu Bakar menjawab, "Aku masih memiliki Rasulullah, kekasih
Allah”. Mendengar jawaban Abu Bakar Rasulullah langsung memeluk Abu Bakar dan
berkata; Engkau bersama ku di Surga.
Subhanallah kepribadian Abu Bakar membuat
kita terngangga dan terpesona akan manisnya kebaikan beliau. Semoga kita bisa
melakukan demikian yang dicontohkan sahabat Rasulullah itu. Bahkan Umar saja
tak mampu untuk menandinginya karena Umar hanya merelakan setangahnya saja
dalam menginfaqkan hartanya.
Allah SWT berfirman. Siapakah diantara
manusia yang mau membelanjakan (menginfaqkan) hartanya di jalan Allah, niscaya
benar-benar akan Aku ganti. “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya
di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap
tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki,
dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah ayat 261).
Pada saat materi halaqoh juga dijelaskan
bahwa harta kita bukan hanya materi saja, melainkan juga waktu luang kita,
kesehatan kita, orang tua kita yang selalu mendukung apa yang kita kerjakan,
saudara kita yang senantiasa memudahkan kita untuk melakukan kerjaan baik di
waktu senang dan duka itu termasuk kemudahan kita untuk melakukan kebaikan.
Alhmdulillah tak terasa pukul setengah dua belas malam artikel
ku sudah finnish dan tinggal dikumpulin besok di
rektorat bagian kemahasiswaan IPB. Akhirnya mataku terpejam sesaat. Pukul tiga
malam aku terbangun untuk menunaikan solat malem dengan tenang, dan khusyu
untuk mendekatkan diri kepadaNya. Sejuknya saat itu dengan air mata yang
membasahi wajahku disaat aku bermunajat kepadaNya. “ Salah satu doaku adalah
“Ya Allah aku ingin menyampaikan kebaikan melalui tulisanku ini, semoga Engkau
meridhoi apa yang hamba lakukan. Aamiin.
Saat aku meminta padaNya, aku pun teringat
dan terenyuh ketika sahabatku membacakan surah Al Hasyr ayat 18 dengan segala
firmanNya yang Mahabenar.
“ Wahai orang-orang beriman! Bertakwalah kepada Allah
dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok (AKHIRAT), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti
terhadap apa yang kamu kerjakan.
Mari saudaraku berlomba-lomba menuju kebaikan!!!
Kota
Hujan, 6 Mei 2012
Alzena
Valdis Rahayu, termotivasi dengan materi halaqoh, semoga memberikan manfaat dan
mengispirasi untuk kalian yang membaca. Aamiin ya Robbal’alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar