Kamis, 23 Mei 2013

Tastqif: Qodhiyatul Ummah ( Problematika Ummat)


Pada hari Ahad, 19 Mei 2013 di Masjid At-Turkiyah Dramaga Bogor ada agenda rutin yang diadakan oleh DPC Dramaga setiap bulannya yaitu agenda Tastqif. Acara dimulai sekitar pukul 08.00 hingga pukul 11.00 WIB. Agenda Tastqif ini diikuti oleh ikhwan dan akhwat kurang lebih sekitar 50 orang yang hadir dalam pertemuan tastqif.

Sebelum materi dimulai ketika itu panitia memutarkan film tentang Palestina, sudah pada tahulah yah konflik yang terjadi di Timur tengah sana, yaitu tentang kekerasan Zionis Isreal terhadap saudara muslim kita di Palestina dengan senjata yang hebat yang disokong oleh Amerika Serikat guna memperlancar aksinya dalam pembantaian muslim kita di Palestina. Miris rasanya melihat saudara kita di sana. Semoga dengan disuguhi film tersebut harapannya peserta tastqif ghirohnya bertambah dalam membela agama Allah untuk menegakan keadilan dan kebenaran.  Ini merupakan salah satu contoh problematika ummat yang terjadi dalam lingkup internasional.

Oya, muwajih yang mengisi tastqif kemarin adalah Ustadz Lalu Suryade beliau Sekertaris Fraksi PKS DPRD Jawa Barat sudah pada tahulah yah, beliau selain aktif di dunia nyata, beliau juga aktif di dunia maya yang punya akun twitter @suryadelalu. Udah pada follow kan? Oke siip.

Beliau ketika itu menerangkan tentang “Kompleksitas Problem Ummat Islam”. Memang tak cukup seharian untuk membahas hal ini ucap beliau saat memaparkan materinya. Soalnya bahasan hal ini cukup panjang dan lebar. Yaudah deh dari pertemuan kemarin lebih banyak ke arah diskusinya, dan saya coba ringkas dari apa yang di sampaikan beliau.

Kompleksitas problem ummat itu terbagi dalam bidang politik, pendidikan, hukum, ekonomi, dan sosial budaya. Dan dalam islam tak hanya mempersoalkan hukum/fiqih saja yang dibahas. Karena seorang ulama itu harus faqih dibidang keilmuannya tentang politik, ekonomi, budaya, sosial kemasyarakatan, dan sebagainya tentunya bidang faqih keislaman dalam menegakkan kebenaran.

Dan perlu diketahui juga bahwasanya problem ummat bukan hanya yang makro saja tapi mikro pun harus diperhatikan. Contohnya menjelang pemilu 2014 nanti. Kita harus memiliki harapan besar bahwa 2014 adalah milik ummat islam. So, ummat islam dalam menyusun kekuatan politik jangan suka gegabah (tergesa-gesa) apalagi kekuatan politik kita lemah. Ibaratnya “ jangan melempar batu kalau rumah kita masih terbuat dari kaca yang “rapuh”. Karena hal ini bisa jadi akan balik lagi menimpa kita (masalah). Untuk itu pesan beliau buat para kader bukan saatnya melawan apa yang sudah terjadi menimpa kita, namun kader harus tetap tawadhu dan lemah lembut kepada masyarakat dengan kondisi saat ini. Kondisi yang rapuh ini harus kita manfaatkan untuk memperbanyak kawan bukan musuh karena kita tidak memiliki kekuasaan apa-apa. Menurut ustadz Lalu “dunia politik memang dunia yang kejam, maka hati-hatilah dalam menyusun strategi kekuatan politik”. Dalam menyusun strategi politik lebih baik ke bawah dulu (retail politic), lebih banyak merangkul daripada menghantam karena “diplomasi yang baik berawal dari rumah sendiri”. Kalau meminjam perkataanya ustadz Anis Matta Presiden PKS saat memberikan taujih di Markaz Dakwah Jakarta Selatan bahwa “politik itu tujuannya mulia akan tetapi prosesnya keras dan kejam”, maka dari itu kita perlu bekerja keras.


Sekian catatan ringkas saya, semoga bermanfaat.   
                 
Salam penuh cinta ^__^

Bogor, 19 Mei 2013
Catatan Alzena Valdis Rahayu

Tidak ada komentar: