Pertama dan awal masuk kuliah, perasaanku menjadi penuh rasa
haru, bahagia, senang, terkejut, semangat dan tak lupa juga nikmat syukurku
kepada Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan dan kelancaran-Nya
sehingga aku bisa kuliah di kampus tercinta yaitu UNTIRTA. Kampus negeri yang terkenal di Banten ini
membuat pengalamanku bertambah banyak dan pelajaran yang sungguh bermanfaat.
Banyak orang yang ingin kuliah namun belum juga diberi kesempatan oleh-Nya. Oleh karena itu
kesempatan ini tak akan aku sia-siakan dengan hal yang merugikan bagi diriku
dan orang lain azamku.
Ini merupakan perjalanan hidupku selama di kampus. Ketika aku masih tingkat
pertama dan masih mencari jati diri, siapa aku? saat itu juga aku dipertemukan
dengan salah satu kakak tingkat yang berjilbab panjang dengan senyuman ramahnya
menghampiriku usai melaksanakan solat dzuhur di Masjid kampus.
” Assalamu’alykum.” Kakak perempuan itu menyapaku.
” Wa’alaykumussalam.” Jawab aku sambil melipatkan mukena yang aku pakai.
” Perkenalkan nama Kakak, Kak Sabrina, nama Adik siapa?” Sambil menyodorkan
tangan kanannya kepadaku.
” Nama saya Alifia, Kakak boleh panggil saya
Fia. Biar gak terlalu panjang. Hehe.” Sambil menatap Kak Sabrina yang
menunggu jawaban namaku.
” Wah nama yang bagus,” Kak Sabrina memujiku.
” Terima kasih Kak,” Jawabku sambil tersenyum manis.
Saat itu juga aku dan Kak Sabrina mendatangi stand LDK yang ada di depan
Masjid kampus dengan penuh wajah ceria dan bahagia ketika melihat muslimah yang
baik hati sibuk menjaga stand. Aku dan Kak Sabrina banyak berdiskusi tentang
kegiatan LDK (Lembaga Da’wah Kampus) yang sudah dilakukan baik lingkup kampus
atau luar UNTIRTA. Sebut saja nama LDKnya Baabussalam dengan arti pintu
keselamatan. Saat itu juga aku mulai interest untuk mengikuti Baabusalam. Kak
Sabrina menyarankanku untuk tidak KULIAH saja akan tetapi aktif juga di
organisasi yang ada di kampus. Karena gaya hidup seorang mahasiswa yang
cenderung KULIAH saja membuat aktifitas hidupnya tidak teratur dan membosankan. Bayangkan kalau
kita kuliah. Misalnya di hari senin kita masuk kuliah pukul delapan sampai
pukul sepuluh untuk mata kuliah pertama. Setelah itu ada jam kuliah berikutnya
lagi pukul tiga sore. Jadi rentang waktu yang kosong tersebut bila orang yang
berorganisasi dia dapat mengatur waktunya dengan sebaik mungkin jadi waktu
tidak ada yang kebuang dengan cuma-cuma. Misalnya dengan memanfaatkan waktu
kosong tersebut untuk mengikuti kegiatan yang memang mendukung kebutuhan kita
untuk masa depan, seperti menghadiri acara seminar-seminar, training, workshop,
kajian islam, rapat, dan lain-lain. Memang waktu SMA dan kuliah sangatlah
berbeda, kalau di SMA kita masih diatur dengan aturan di sekolah bahkan setiap
harinya sama, masuk pukul tujuh dan selesai belajar di sekolah sampai pukul
tiga. Jadi anak kuliah waktunya sangat banyak kosongnya dibanding anak SMA dan
ilmu yang didapat pun hanya sekitar 30% selebihnya kita yang mencari sendiri di
luar perkuliahan.
***
Awalnya memang sempat ragu juga karena aku pribadi belum siap seperti yang
lainnya dengan balutan jilbab yang panjang, rapih dalam berpakaian, dan akhlak
hampir sempurna mendekati
orang-orang sholeh. Basmalah yang akhirnya pun aku masuk dalam UKM (Unit
Kegiatan Mahasiswa) LDK Baabussalam. Sedikit bocoran saja tapi jangan terkejut
yah? Segala puji bagi-Mu ya Allah. Selama perjalanan di kampus yang aku alami
dan yang ku rasakan hampir empat tahun lebih aku mengenalnya langsung saja yah.
Aku memiliki persahabatan yang begitu manis dan indah sampai kapan pun akan selalu
teringat dalam memoriku tentangnya satu persatu, di lingkungan ini aku tumbuh
menjadi dewasa, lebih peduli sesama orang lain, lebih rajin ibadahnya, lebih
hati-hati dalam bersikap, lebih semangat lagi, lebih kuat dalam menghadapi
ujian ataupun musibah, yang pastinya insya Allah lebih dekat dengan ALLAH dan
lebih baik. Alhamdulillah aku dipertemukan dengan sahabat-sahabatku yang
terbaik yang membuat aku merasa nyaman di dekatnya, membuat aku bahagia,
membuat aku paham arti kehidupan dan kebersamaan, dan membuat aku termotivasi
akan kehadiran mereka. Terkadang persahabatan itu penuh warna dan warnai
kehidupan, adakalanya kita suka dan duka, dihibur dan disakiti, diperhatikan
dan dikecewakan, didengar dan dicuekin, dibantu dan ditolak, semua itu
dilakukan karena kita saling bersahabat dengan tujuan mengharapkan keridhoan
Allah SWT.
Persahabatan kami berawal dari ketika kita sama-sama masuk LDK Baabusalam
dan kita di kumpulkan dalam satu lingkaran atau halaqoh (pengajian). Di dalam
halaqoh ini kita sama-sama duduk melingkar dengan penuh semangat dalam menerima
taujih dari sang Murobi atau guru. Al Qur’an dilantunkan, taushiyah pun di
berikan. Ku tatap wajah-wajah tenang dari mereka, adapun yang penuh ceria yang
menunggu siraman hati, agar bersih hati kami, dalam ukhuwah yang telah Kau
anugerahkan.
Sahabat, kau bagaikan mentari yang selalu menyinari kehidupanku. Aku
belajar dari setiap satu darimu. Tak henti ku bersyukur kepada Allah yang telah
mengenalkanmu semua padaku. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa
hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu,
bersatu dalam rangka menyeru-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu,
maka kuatkanlah pertaliannya. Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya,
tunjukanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah
redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal
kepada-Mu, hidupkanlah dengan marifah-Mu, matikanlah dalam kedaan syahid di
jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Amin.
Pertemuan yang indah karena Allah sebagaimana yang telah dijelaskan dalam
firman Allah dalam surah Az-Zukhruf ayat 67 ” Sahabat-sahabat
karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang
persahabatannya berdasarkan TAKWA (iman dan amal soleh)”. Semoga
persahabatan kita akan langgeng sampai ke Syurga-Nya. Amin.
Senandung kasih untukmu sahabatku
Untaian kata menari mengukir meniti masa
Hari-hari tak terasa
Buih-buih berkembang menjadi asa
Setiap langkah yang bertapak menyirat syair
Menyongsong dalam kedamaian abadi
Sahabatku...
Do’aku menyertaimu setiap titik gerak nafasmu
Harapan teraih masa depan yang gemilang
Sahabatku...
Namamu telah terpatri dalam hati sanubariku
Ingatlah namaku, pasti kan teringat namamu dihatiku
Sahabatku berjuanglah...
Raihlah mentari, raihlah bintang, raihlah bulan, dan
Raihlah yang membuatmu merasa indah
Demi tercapainya kebahagiaan di dunia dan akhirat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar