Senin, 30 Desember 2013

Hikmah Film 99 Cahaya Langit Di Eropa

Katakan pada masalah besar "hai masalah besar, aku punya Allah Yang Maha Besar!"

Ucapan itu selalu membekas dimemoriku usai nonton film 99 Cahaya Langit Di Eropa di Mall Bogor bersama sahabat saya. Yahh hanya itu saja yang ku ingat, hehe. Tapi sebenarnya ada banyak hikmah yang dapat saya petik dari karya novelnya Mbak Hanum Salsabila Rais dan Mas Rangga Almahendra dengan judul yang sama 99 Cahaya Langit Di Eropa. Jujur saja ini kisah sangat mendidik dan sangat inspiratif tentang bagaimana kehidupan seorang muslim ketika berada diruang lingkup yang mayoritasnya bukan kebanyakan orang islamnya. Yuk disimak yahhh apa aja sihh hikmah yang saya dapatkan dari film ini :)

Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari film ini salah satunya tadi ketika kita punya masalah kita harus percaya bahwa masalah itu akan dapat kita selesaikan dengan baik apabila kita memohon kepada Allah untuk diberikan jalan keluarnya. Karena Allah itu Maha Menolong bagi hambaNya. So, buat kamu yang punya masalah mintalah sama Allah agar dapat diringankan untuk menyelesaikannya karena Allah selalu bersama kita.

Kemudian ketika kita punya keyakinan betul akan tuhan kita maka di manapun kita berada kita mesti istiqomah untuk terus berada dijalan yang kita yakini. Dan kita pun sebagai umat islam tidak boleh memaksakan orang lain untuk mengikuti apa yang kita yakini karena pada hakikatnya hidup adalah suatu pilihan, nah tinggal kita saja mau jalan yang lurus atau bengkok. Bukankah Allah pun menciptakan syurga dan neraka? Maka pilihan ada pada kita sendiri. Memang sepatutnya sebagai umat islam tugasnya hanya mengingatkan/menasihati dalam kebenaran dan kebaikan, selebihnya adalah orang yang diberi nasihat itu nerima atau tidak itu keputusan mereka. Kita nggak perlu stress memikirkannya bila ada yang tidak suka dengan ajaran yang kita yakini. Karena dalam surah Al-Kafirun Allah pun menerangkan kepada kita dalam firmanNya yaitu “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku" (QS. Al Kafirun: 6).

Mungkin kita bisa juga merenung sejenak dari surah Ali-Imran ayat 110 ini dengan bunyinya 

Wahai kaum mukmin, kalian benar-benar umat terbaik,  yang ditampilkan ke tengah manusia lainnya, supaya kalian menyuruh manusia berbuat baik, mencegah perbuatan mungkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya kaum Yahudi dan Nasrani mau beriman kepada Al-Qur’an dan kenabian Muhammad, maka hal itu lebih menguntungkan mereka. Di antara kaum Yahudi dan Nasrani ada yang mau beriman. Akan tetapi sebagian besar dan mereka adalah penentang kebenaran Al-Qur’an dan kenabian Muhammad (QS.  Ali Imran: 110).

Menyadarkan umat islam terkhusus untuk kaum muslimah untuk bisa berhijab. Seperti apa yang dicontohkan dalam film ini adalah ketika gadis kecil cantik asal Turki yang bernama Aisye yang telah mengenakan hijabnya maka ketika disuruh melepas hijab oleh gurunya karena ia tidak tega melihat gadis ini sering dihina oleh teman sekelasnya namun Aisyse bersikeras untuk tidak melepaskan hijabnya. Karena hijab merupakan ciri khas dari seorang muslimah dan sekaligus perintah Allah. Sebagaimana perintah itu terdapat dalam al-quran surah Al-Ahzab:59.

”Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ”Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak di ganggu (QS. Al-Ahzab:59).

Kemudian hikmah yang keempat yang dapat saya ambil. Ketika ada seseorang yang tidak suka terhadap kita, hendaknya kita berbalas dengan penuh kelembutan dan kebaikan bukan berbalas dendam apa yang mereka sudah lakukan ke kita dengan sengaja mengejek/menghina kembali. Sehingga dengan sendirinya pun orang yang membenci kita akan merasa simpati kepada kita. Seperti pada adegan film ini Fatma Pasha dengan dua orang asing yang berada di kafe Roti, awalnya dua orang asing tersebut menghina namun dengan perlakuan Fatma Pasha yang baik maka mereka pun menjadi menghormati. Di sinilah peran kita untuk bisa mengajak orang lain dalam kebaikan dan kesabaran dengan penuh kelembutan. Terkadang kita selalu enggan untuk melakukan hal seperti itu, ketika kita diperlakukan tidak adil maka kita pun akan membalasnya dengan hal yang sama ini yang salah, semoga saya pribadi pun dapat belajar dari sosok Fatma Pasha.

Sungguh Allah pasti menolong siapa saja yang membela agama-Nya. Sungguh Allah Mahakuat lagi Maha perkasa menghancurkan kezhaliman......”(QS. Al-Hajj :40-41).

Oya ada hadistnya juga yang menjelaskan tentang hal ini

Tidaklah kelembutan ada pada sesuatu kecuali dia akan menghiasinya. Tidaklah kelembutan dicabut dari sesuatu kecuali akan memperburuknya” (HR.Muslim)

Karena islam pun mengajarkan kita untuk selalu berlemah lembut terhadap orang lain sebagaimana Nabi ajarkan kepada kita ketika dalam berdakwah. Karena dengan kelembutan hati maka akan mampu mengubah jiwa sesorang yang tadinya marah akan menjadi ramah, yang tidak baik menjadi baik, tidak sopan menjadi sopan, dan sebagainya.

Oya ada yang belum saya ketahui juga, ternyata dan ternyata saya pun baru tahu ketika nonton film 99 Cahaya Langit Di Eropa dibalik hijabnya Bunda Maria itu ada bertuliskan kalimat tauhid La ilaha illallah. Kemudian saya juga baru tahu ternyata patung Napoleon itu berkiblat ke arah Ka'bah. Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallah wallahuakbar. Benar-benar menakjubkan.

Mudah-mudahan saja saya bisa menjelajah eropa juga ketika sudah berumah tangga nanti seperti kisahnya Mbak Hanum dan Mas Rangga. Cemburu ceritanya, hehe. Negara yang ingin saya kunjungi adalah Turkey yang penuh romantisme dan banyak sejarah indahnya tentang peradaban islam di sana. Semoga terwujud 2014 insyaAllah. Aamiin. Mohon doanya yahhh :)


Pokoknya film ini recommended :)

Catatan Alzena Valdis Rahayu



Tidak ada komentar: