Minggu, 09 Desember 2012

Agenda Tastqif di Al-Hurriyah


Agenda tastqif kali ini dilakukan setiap sebulan dua kali sepertinya agak intens kegiatan saya di Bogor dibanding dulu, entah apa pun yang saya rasakan selalu saya nikmati dengan syukur. Alhamdulillah ahad ini bisa bertemu dengan saudara-saudara yang ada di Bogor dengan ukhuwah yang indah. Acara tastqif ini dimulai pukul delapan pagi sampai dengan waktu adzan dzuhur berkumandang lalu acara selesai dengan saling sapa dan salam.

Acara yang diikuti ikhwan dan akhwat ini dengan hijab. Semua materi diberikan cukup memotivasi saya untuk rajin dan senang dalam berdakwah, karena pemateri yang pertama yang di sampaikan Ustadz Salim mengenai Kisah Nabi Nuh dalam Al-Qur’an tentang dakwah dalam menghadapi umat dan kelurganya yang belum atau tidak beriman kepada Allah SWT. Banyak penjelasan atau kisah yang menarik yang terkandung dalam Al-Qur’an. Ada point terpenting yang saya ingat dalam dakwahnya Nabi Nuh yaitu:
  • Menyeru pada tauhid dan meninggalkan kesyirikan
  • Mengingatkan siksa hari akhir
  • Persaudaraan dalam islam
Lalu kisah dari Nabi Nuh dapat kita ambil ibrohnya dalam mengemban dakwahnya yaitu:
  • Tawakal kepada Allah SWT
  • Mengajarkan Kesabaran, dan
  • Mengajarkan keihklasan.
Saya simpulkam bahwasanya kita dalam berdakwah mesti memiliki rasa kesabaran agar kita dapat mengajak saudara kita dalam keadaan beriman, walaupun berat rintanganya tapi hadapi dengan sabar dan ikhlas. Nabi Nuh juga tawakal kepada Allah setelah ikhtiar sudah dilakukan dalam dakwanya kepada keluarganya namun tetap saja dari keluarganya enggan beriman kepada Allah SWT. Sambil menunggu pemateri  berikutnya (sesi 2). Lalu panitia memutarkan video film yang sebelumnya saya juga sudah pernah meontonnya, tapi kenapa dengan melihat film tadi jadi semakin semangat lagi. Beruntunglah saya dapat bersama mereka,  inti dari film tadi adalah tidak pernah bosan untuk menasihati dalam kebaikan di manapun kita berada dengan cara yang lembut atau perlahan-lahan.

Lalu pemateri selanjutnya adalah tentang Hakikat Mengenal Sejarah. Dan pada saat acara berlangsung beliau meminta peserta tastqif untuk mengeluarkan kertas dan menuliskan Visi hidup pada 100 tahun kedepan serta 10 karakter positif tentang harapan kedepan pada keluarganya, dan anak-anaknya kelak. Hal ini penting karena ini adalah cita-cita umat muslim yang memiliki tujuan yang jelas kedepannya. Semua harapan yang ditulis pasti tidak ada yang jelek, pasti semua baik-baik. Oleh karena itu berusahalah untuk dapat mencapainya, insya Allah suatu saat nanti harapan itu dapat tercapai. Usai simulasi lalu kita semua menyimak pemamparan Ustadz Fauzi tentang Hujatul Islam dari sejarah beliau yang bernama Abdul Qadir ‘Audah dengan kelahiran pada (1324-1373 H). Sekilas menceritakan beliau adalah sosok orang yang cerdas dengan kepribadiannya yang baik, hati yang bersih, tidak suka hidup mewah, saat mudanya anti terhadap segala kemungkaran. Dan beliau juga pernah diangkat menjadi anggota parlemen, dan merangkap menjadi hakim di pemerintahan Mesir.  menyukai bacaan ilmu hukum dan beliau selalu menegakkan keadilan dan kebenaran. Pokoknya jika hati dan jiwa yang ikhlas maka akan membuahkan hasil kemenangan untuk islam.


#Semangat dalam menebarkan kebaikan walau sendiri 

Masjid Al-Hurriyah IPB Bogor, 9 Desember 2012

Tidak ada komentar: