Jumat, 26 Oktober 2012

Hikmah Khutbah Idul Adha 1433H


Hari ini tanggal 26 Oktober 2012 semua umat muslim yang ada diseluruh dunia melaksanakan Hari Raya Idul Adha 10 dzulhijjah 1433 Hijriah. Dan hari ini juga merupakan pengalaman pertama saya loh, karena berlebaran di Bogor, tempat di mana saya search ilmu di kampus IPB. Pukul enam lebih saya dan sahabat yang ada di kosan bergegas menuju lapangan dekat GWW yang sudah disediakan oleh panitia untuk solat berjamaah Idul Adha tepatnya dekat dengan parkiran mobil. Pengalaman yang seru banget deh, bersama sahabat yang di Bogor, karena sebelum-sebelumnya saya kalau berlebaran hanya di cilegon saja. Oya tadi pagi kita mulai solat iednya pukul enam lebih tiga puluh menit. Usai solat dilanjut dengan khutbah dari dosen FEM IPB. Beliau menyampaikan penuh jelas tentang kisah Nabi Ibrahim as. dalam mentauhidkan Allah SWT. Dan saya meringkasnya sebagai berikut:


Ketika masa mudanya, nabi Ibrahim as. telah belajar berdakwah dengan keluarganya sendiri, terutama ayahnya, yang mana kita ketahui dalam Al-qur’an ayahnya pembuat patung berhala untuk disembah masyarakat Babilonia. Dan Nabi Ibrahim as. menasihati ayahnya dan masyarakatnya untuk tidak menyembah patung karena apa yang dilakukan itu adalah kesesatan. Dan kemudian patung tersebut dihancurkanlah oleh Nabi Ibrahim as. Namun ketika itu ibrahim mendapatkan hukuman dan akan di bakar hidup-hidup, tapi berkat bantuan dan pertolongan Allah nabi Ibrahim akhirnya terselamatkan dari api menjadi dingin bisa di baca dalam surah Al-Anbiya ayat 51-59.


Kemudian pelajaran selanjutnya adalah sampai usianya yang sudah lanjut nabi Ibrahim belum juga dikaruniakan anak dan beliau berharap agar nantinya ada yang dapat meneruskan dakwahnya, namun setelah itu beliau mendapatkan keturunan anak laki-laki ismail dari Hajar sebagai istri keduanya. Allah pun mengujinya untuk memisahkan mereka ke tempat negeri yang tidak ada pepohonan dan sulit mendapatkan air. Ketika istrinya bertanya pada Ibrahim as. “Wahai Ibrahim suamiku siapakah yang perintahkan semua ini, apakah Allah ta’ala? Ibrahim pun menjawab: Ya. Hajar berkata: kalau Allah ta’ala yang memerintahkan, tentu Dia tidak akan menyia-nyiakan aku dan anakku Ismail. Lalu Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya di tanah tandus yaitu di Mekkah. Ujian telah terjadi pada diri Hajar dan Ismail yang kehabisan air. Maka Hajar pun berlari bolak-balik antara Shofa dan Marwah, yang sekarang diabadikan dalam ibadah haji dan umroh. Dan Allah pun memberikan rahmatNya dengan memancarkan air melalui sumur zam-zam yang sekarang dinikmati oleh umat muslim seluruh dunia dalam menjalankan ibadah umroh dan haji. Usaha Hajar dalam mecari air dinamakan Sa’i yang berarti berusaha, sedangkan Shoffa artinya tegar dan kesucian, Marwah artinya ideal. Maka ibadah Sa’i ini mengajarkan kepada kita semua agar kita tetap berusaha dengan tegar dan dalam kesucian untuk mencapai cita-cita yang ideal Lihat di surah Ibrahim ayat 37.


Ujian selanjutnya adalah ketika Ismail as. sudah sampai usia dewasa bersama Ibrahim as. Ibrahim mendapatkan perintah Allah melalui mimpinya untuk menyembelih Ismail as. Dan syaitan pun terus mengganggu keluarga Ibrahim as. akan tetapi dapat ditepis dengan cara ibrahim dan keluarga melemparkan batu ke syaitan, dan perisiwa ini juga diabadikan di dalam ibadah haji. Allah ta’ala memanggilnya “ Wahai ibrahim, sungguh engkau telah melaksanakan membenarkan mimpi itu”. Allah ta’ala menggantikan Ismail as. dengan sembelihan yang besar. Kejadian ini diabadikan juga dalam ibadah qurban. Nah disini disampaikan pada kita semua bahwa setiap muslim punya kemampuan untuk menyembelih qurban, bisa sobat lihat dalam surah As-Saffat ayat 101-109.


Hikmah dari kisah nabi Ibrahima as. beserta keluarganya dalam menghadapi berbagai ujiannya adalah bahwasanya kita menjalankan segala perintah Allah serta menjauhi segala laranganNya dipenuhi dengan keimanan dan keyakinan yang kuat seperti dalam kalimat toyyibah “Laailaaha illallah” Tidak ada sedikit keraguan, hingga nabi Ibrahim as. pun menjadi hamba Allah yang lulus dari ujiannya sebagai hambaNya yang beriman. Semoga kita bisa menghadapi ujian yang Allah berikan dengan setegar dan sesabar nabi Ibrahim as. Aamiin Ya Robbalalamin.


"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (Al Anbiya ayat 25).




Tidak ada komentar: