Jumat, 20 Juni 2014

Sambut Ramadhan dengan Ilmu

Ketika siang itu, saya berada di kampus tepatnya di Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB untuk mengurusi jadwal sidang komisi saya yang sempat tertunda beberapa hari yang lalu, sambil menunggu dosen, saya pun meluangkan waktu saya untuk mengikuti pengajian ibu-ibu yang secara rutin dilaksanakan setiap jum'at. Kali ini ustadzah datang cukup terlambat. Sehingga ibu-ibu sebelum pengajian dimulai pada sibuk mengambil hidangan yang sudah tersedia, cukup banyak makanan yang dihidangkan kali ini. Dan saya pun ikut mencicipinya hehe. Sambil menunggu kedatangan ustadzah saya pun sibuk mempromosikan dagangan saya yang terbaru yaitu menjual kerudung bahan "sifon fine". Alhamdulillah ditengah ibu-ibu yang rame dagangan saya jadi laku. Alhamdulillah.

Setelah ustadzah datang di ruang sidang FATETA akhirnya saya pun fokus duduk didepan mendengarkan ceramah beliau. Kali ini temanya adalah tentang "Menyambut Bulan Ramadhan". Sebelum datang bulan Ramdhan memang kita dianjurkan untuk tahu terlebih dahulu ilmunya. Karena mengetahuinnya ilmunya sangat penting sebelum kita melakukan amalnya. Mungkin flash back aja yah dari ilmu yang saya dapatkan akan kembali saya share di blog ini, semoga bermanfaat :)

Bulan Ramadhan adalah bulan kebaikan, oleh karena itu dalam bulan ramadhan ini banyak sekali amalan-amalan yang dilipatgandakan sama Allah SWT. Oleh karena itu saat Ramadhan tiba setidaknya kita sebagai umat islam akan merasakan gembira dan senang saat menyambutnya. Dan kita pun perlu merenung apakah Ramadhan yang tahun lalu sudah bener-bener kita jalankan dengan baik? jika belum maka menjadi keharusan untuk kita di Ramadhan yang baru ini dengan bener2 menjalankannya dengan baik karena Allah. Selain merenung juga kita pun harus tahu dan bener2 memahami rukun2 puasa, makna puasa di Bulan Ramadhan. 

Puasa adalah ibadah milik Allah, sehingga orang yang berpuasa akan dibalas langsung sama Allah SWT. Berbeda dengan ibadah lainnya mungkin jika kita solat, sedekah maka akan langsung terasa pahala yang kita rasakan saat itu juga. 

Sebagaimana Allah telah berfirman dalam ayat-ayat cintaNya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah ia berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jia ia tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Al Baqarah: 183-184). 

Dalam hadis qudsi Allah Ta’ala berfirman,
Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.” (muttafaq ‘alaihi).

Dalam hadist diatas adalah menerangkan tentang keutamaan ibadah puasa. Allah secara langsung menyatakan bahwa puasa dapat memberikan kebahagiaan pada hati orang-orang yang melaksanakannya. Beban saat berpuasa menahan segala keinginan syahwat kelak berakhir dengan berjuta kebaikan yang menyenangkan, baik di dunia, maupun di akhirat saat bertemu dengan Rabbnya.

Syarat sahnya puasa terdiri:
  1. Dalam keadaan suci dari haidh dan nifas.
  2. Berniat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka puasanya tidak sah.

Rukun Puasa:

Menahan diri dari berbagai pembatal puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah: 187).


Sunah-sunah Puasa:
  1. Untuk mendapatkan sunahnya maka sahur dilakukan diakhir mendekati waktu imsak.
  2. Mempercepat berbuka puasa.
  3. Berdoa ketika berbuka puasa.
  4. Memberikan makan kepada orang yg sedang berpuasa.
  5. Berbuka dengan kurma. 
  6. Lebih banyak berderma pada saat Ramadhan. Dalam menghiasi puasa kita agar lebih bermakna, maka dianjurkan untuk memperbanyak tilawah Al-Qur'an, bersedekah, solat tarawih, memperbanyak doa, karena doa orang yang berpuasa itu mustajab, dzikir, itikaf, dakwah dan tarbiyah.
Dalam mengakhiri bulan Ramadhan maka dilakukan dengan baik pula, seperti melaksanakan puasa sunah enam hari di bulan syawal. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).


Demikian ilmu yang saya dapatkan seputar Ramadhan, semoga bermafaat jika ada yg kurang mohon dimaklumi karena waktunya sangat terbatas sehingga kita perlu mencari lagi :)


#SemangatRamadhan saudaraku :)


Bogor, 21 Juni 2014
Catatan Alzena Valdis Rahayu






Tidak ada komentar: