Jumat, 15 Februari 2013

Kerusakan Merayakan Hari Valentine's Day


Alhamdulillah usai ngisi ta’lim di SMA Kornita tadi siang hingga mendekati angka jam satu dengan bahasan materi yang sedang hitz dikalangan remaja yaitu hari Valentine’s day tapi saya ambil artikel dengan judul “Waspada Valentine’s days” walaupun memang materi ini telat saya berikan ke mereka tapi tidak apa semoga masih bisa diambil ibrohnya, dan saya memaparkan beberapa contoh fakta yang ada dalam kehidupan anak muda zaman sekarang dalam memaknai hari kasih sayang yang katanya itu diperingati tanggal 14 Februari, padahal kasih sayang tidak harus diberikan tanggal segitu saja, bisa setiap hari kita biasakan kasih sayang, dan kasih sayang tidak mesti dengan pasangan (yah saja kalau sudah menikah), kasih sayang itu bisa kita berikan kepada orang tua kita, adik kita, kakak kita, sahabat kita (sesama jenis), saudara kita yang tidak mampu, dan lainnya. Dan Valentine's day kali ini sudah melewati batas contohnya ada remaja yang sampai berhubungan sexual sesama remaja yang belum menikah ini sudah namanya berzina, dengan alibi sebagai bentuk kasih sayang. Astaghfirullah. Padahal sejarahnya valentine’s day saja tidak jelas usulnya dari mana, Valentine’s day itu GEJE pokonya. Jangan ditiru yah!!!

Oya sedikit menjelaskan dari artikel yang saya baca, adanya kerusakan dari merayakan hari Valentine diantaranya adalah:
  1. Merayakan valentine itu berarti meniru-niru orang kafir
  2. Menghadiri perayaan orang kafir, bukanlah ciri orang beriman
  3. Ucapan selamat akibatnya terjerumus dalam kesyirikan dan maksiat
  4. Hari kasih sayang menjadi hari semangat berzina, dan
  5. Meniru perbuatan setan karena bersikap boros
Semoga catatan ini bermanfaat untuk kita, khususnya umat muslim agar tidak mudah mengikuti, membiasakan bahkan mendewakan budaya ini karena jika sudah mengikutinya namanya sudah keluar dari ajaran islam, dan termasuk ke dalam kelompok batil. Rasulullah SAW pun bersabda untuk tidak meniru orang-orang kafir (tasyabbuh) “Barang siapa yang mengikuti kebiasaan dari suatu kaum, maka dia termasuk (bagian) dari kaum tersebut.” Na’udzubillah!

#Menyerupai orang kafir (tasyabbuh) ini terjadi dalam hal pakaian, penampilan dan kebiasaan. Tasyabbuh di sini diharamkan berdasarkan dalil Al Qur’an, As Sunnah dan kesepakatan para ulama (ijma’).


Bogor, 15 Februari 2013
Catatan Siang Alzena Valdis Rahayu

Tidak ada komentar: