Jumat, 09 Maret 2018

REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI

Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #7
_Disusun oleh tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional_

REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI

Alhamdulillah setelah melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan”
dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini
sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.

*Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk
menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini,
dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR”*

Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani hidup ini bersama
keluarga dan sang buah hati.
Para Ibu di kelas Bunda Produktif memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses
ikhtiar menjemput rejeki.

“*Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita
berada. Sang Maha Memberi Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju
diri kita*”

Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya,
mengorbankan amanah-Nya, demi mengkhawatirkan apa yang sudah
dijaminnya adalah kekeliruan besar

Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah
bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan
amanah utamanya yaitu anak dan keluarga

Semua pengalaman para Ibu Profesional di Bunda Produktif ini, adalah bagian
aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah KEMULIAAN hidup.

“ *Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI* "

Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan
kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan.
Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda
cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.

Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga,
melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap
karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.

Maka

Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis
dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan
sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi
Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang

Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada
pekerjaan kita. Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.
Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya
Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,
1. menambah syukur,
2. menegakkan taat
3. berbagi manfaat.

Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan
sekendak-Nya Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).

Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.
Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga, untuk seorang ibu yang menjalankan
perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.

Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu
menjaga sikap saat menjemputnya,
Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena
apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan
haramnya akan diazab.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

Sumber bacaan:
_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_
_Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010_
_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_

Tidak ada komentar: