Jumat, 02 September 2011

Mengapa Pacaran???

Afwan sebelumnya mungkin ada yang tersinggung dengan judul yang saya tulis ini. Mmh…sekali lagi mohon ma’af yah, bukan bermaksud menjelekan orang muslim. Tapi faktanya memang seperti itu, banyak sekali yang saya liat tidak sengaja kalau dia melakukan pacaran, saya dengar dari seorang sahabat yang bercerita pada saya tentang si dia berpacaran, saya pun sebenarnya tidak suka melihatnya dan mendengarkannya.

Ada suatu kisah nyata, saya pun sangat terkejut ketika mendengar dari salah satu sahabatnya bahwa adik tingkat saya berpacaran. Saya sangat shock waktu mendengarnya. Padahal dia sudah saya anggap sebagai adik saya sendiri. Saya sangat sedih rasanya dan menyayangkan sekali kalau dia lebih memilih untuk itu. Mengetahui dia berubah memang sudah terlihat jelas ketika dia selalu menghindar dari saya. Mungkin ada rasa malu atau apalah yang membuat ia menghindar untuk bertemu saya. Kurang lebih dua bulan lamanya saya baru kesampean untuk meminta penjelasan dia atau klarifikasi. “Apa benar kalau ade sedang dekat dengan seseorang lelaki?” Dia pun tersenyum dan sedikit ragu untuk menjelaskannya”. Hati saya sebagai kakak sangat sedih saat itu dan langsung beristighfar. Rasanya tidak mungkin sepandai dia dalam agamanya bahkan lebih pandai dari saya, ternyata dia belum paham mengenai pergaulan antara lawan jenis. Saya berusaha untuk tetap mengingatkannya lewat sms tausiyah. Semoga Allah melindungi untuk adikku, do’aku.

Oh ya, sebenarnya saya ingin membahas tentang pacaran. Memang benar membahas yang namannya PACARAN tidak bakal bosen-bosennya dari mulai yang muda sampe tua, udah pada tau apa itu pacaran. Tapi saya ingin membahas lagi gak apa-apa yah? Terkadang banyak perbedaan pendapat yang menjadi konflik dalam membahasnya. Islam sangat menentang yang namanya pacaran. Eitss...tapi kok masih ada saja yang melanggar yah? Mudah-mudahan dengan tulisan saya ini dapat menemukan pencerahan bagi pembaca. Amin..

Pengertian ”pacar” menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih. Jadi Berpacaran adalah bercinta-cintaan, berkasih-kasihan. Kata pacar sendiri berasal dari nama sejenis tanaman hias yang cepat layu dan mudah disemaikan kembali biasa anak perempuan pakai juga untuk menghasilkan warna indah di kuku. Tau kan? Mmmh...pasti tau. Ngomongin pacaran pasti juga ngomongin tentang CINTA. Cinta itu sesuatu yang suci, tanpa cinta kita tidak akan pernah hidup, darah yang mengalir dalam tubuh kita ini berasal dari cinta kedua orang tua. Jadi pengertian cinta secara umum adalah rasa kasih sayang, rasa memiliki, rasa rindu, rasa bersamanya, dan sebagainya.

Bagaimana seharusnya muslim untuk mendapatkan cinta yang suci itu? Cinta adalah anugerah yang paling indah yang diberikan dari Allah. Oleh karenanya kita harus bisa menjaga cinta dan melindungi cinta tersebut atas nama-Nya. Dalam pandangan islam seorang muslim dibolehkan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis yaitu TA’ARUF. Ta’aruf itu diawali dengan suau ikatan yang menentukan masa depan atau lebih sering dikenal dengan khitbah (meminang). Kata ini berasal dari kata arofa ditambah dengan huruf (ta) menjadi ta’arrofa yang artinya kenal dan dari ta’arrofa adalah ta’arrufan/ta’aruf yang artinya perkenalan. Jadi ta’aruf merupakan ajang untuk saling mengenal pasangan masing-masing, sehingga setiap orang mengetahui keadaan pasangannya (yang akan dijadikan suami/istri) mulai dari karakteristik, keluarga, sifat, hobi, dan banyak lagi. Mmmh...pesan buat sahabatku tersayang bila Allah sudah menunjukkan calon buat kita maka bersiap-siaplah untuk menyempurnakan separuh agamanya. Itu pun dianjurkan oleh Rasulullah sebagai ibadah. Kekuatan cinta sangat luar biasa. Cinta dapat memberikan efek yang dahsyat. Misalnya mau berkorban, melindungi dan membelanya, meraih dan memilikinya. Contonya saja dari sifat penakut menjadi pemberani, sifat malas menjadi rajin, dan sebagainya.

Buktikan kalau islam itu mudah, gampang, dan tidak sesulit apa yang dibayangkan selama ini. Muslim juga bisa pacaran, tetapi pacarannya tidak melanggar norma-norma bahkan tidak keluar dari ketentuan islam yang sudah dipaparkan sebelumnya yaitu lewat ta’arrufan.
Sesorang muslim yang ta’at adalah seorang manusia biasa. Seperti kisah yang saya tuliskan sebelumnya. Setiap manusia pasti pernah melakukan yang dilarang agama. Karena di dunia ini tidak ada yang sempurna. Oleh sebab itu kita tetap beristighfar selalu dan mohon perlindunganNya karena syaitan selalu merusak ibadah kita dimana pun kita berada.

Catatan buat sahabatku yang di rahmati Allah SWT. Mungkin ada yang bilang kalau orang yang belum pernah pacaran itu kuno, gak gaul, ma’af-ma’af ada juga yang bilang gak laku. Masya Allah sampai segitunya yah. Justru orang yang belum pernah pacaran itu adalah orang yang mahal. ”Kita boleh bermain dalam arus, asal jangan terbawa arus”.


Semoga bermanfaat!!!!!

Rumah Penuh Cinta, 12 Mei 2011

Penulis terinspirasi kisah ini dari pengalaman pribadi dan kisah-kisah adik tingkat, teman dan sahabat saya. Afwan bila ada yang tersinggung di dalam tulisan ini. Penulis bermaksud memberikan pencerahan untuk pembaca mengenai pacaran yang sebenarnya dibolehkan oleh seorang muslim yaitu lewat ta’aruf.

Tidak ada komentar: