Jumat, 02 September 2011

Don’t Give Up UNTIRTA

Perkembangan tentang ilmu pengetahuan yang semakin cepat dan cangih dalam kurun waktu yang singkat, membuat negara-negara merasa tertantang bagaimana bisa menjadi world class university begitu juga dengan Indonesia. Banyak perguruan tinggi yang berlomba-lomba menuju world class university, salah satunnya UNTIRTA.

UNTIRTA merupakan salah satu universitas negeri yang dibilang cukup baru di Banten, untuk menjadi world class university memang tidak mudah karena banyak sekali yang harus dilakukan menuju universitas kelas dunia. Maka dari itu dimulai dari hal yang kecil untuk mempersiapkan menjadi kelas dunia, jangan berlebihan dan terburu-buru. Seperti kondisi yang ada di UNTIRTA yang masih banyak kekurangan dari berbagai aspek yang ada baik PSDM atau pun fasilitas, jika kita ingin menjadi kelas dunia.

Dalam mewujudkan itu UNTIRTA mesti optimis kalau UNTIRTA bisa bersaing dengan universitas lain yang ada didalam negeri (ITB, UGM, IPB dan lain-lain) atau pun luar negeri (Cina, Korea, Singapura, Thailand dan lain-lain). Apa saja langkah-langkah yang mesti dilakukan. Menurut Profesor Kai Ming Cheng dosen Universitas Hongkong menjelaskan ada empat hal yang harus ada dalam setiap satuan pendidikan tinggi yaitu reputasi internasional, prestasi penelitian, lulusan yang terkemuka, partisipasi internasional. Kalau empat hal ini belum terpenuhi jangan bermimpi dulu menjadi universitas kelas dunia. Sedangkan menurut Rektor Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD menyatakan, salah satu cara menuju world class university adalah bekerja sama dengan perguruan-perguruan tinggi luar negeri yang kredibel. Kerja sama itu harus didasarkan pada prinsip saling menguntungkan dan bisa menjadi pemicu peningkatan kualitas pendidikan. Langkah awal yang baik untuk memulai kerja sama itu melalui penelitian bersama. Untuk memulai kerja sama bidang ini, kedua perguruan tinggi itu harus punya minat yang sama. Dengan kesamaan minat ini, kedua pihak akan bersinergi dengan baik. Ini yang harus kita usahakan bersama untuk mewujudkan itu. Jadi semua civitas akademika yang ada di UNTIRTA turut andil dalam membangun UNTIRTA sebagai kelas dunia.

Ada baiknya juga buat UNTIRTA memperbaiki reputasinya sebagai perguruan tinggi negeri di Banten, seperti dengan memperbaiki kualitas pendidikan dengan bekerjasama antara perguruan tinggi luar negeri, seperti Jerman atau Belanda, meningkatkan jiwa kretifitasnya dalam bidang penelitian yang dibilang masih rendah di Banten, baik dosen atau pun mahasiswanya, hanya sekitar 10%, serta lulusan yang dapat bersaing dengan universitas dunia dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan, karena fungsi mahasiswa itu sendiri adalah agen perubahan dan aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan internasional.

Mewujudkan universitas dunia bukan pekerjaan yang mudah bagi UNTIRTA yang masih terbilang baru. Apalagi yang ditawarkan oleh professor Kai Ming Cheng cukup tinggi. Maka dari itu ada beberapa solusi dari saya yang dapat menuju UNTIRTA kelas dunia, diantarannya adalah: Pertama, memperbaiki kualitas pendidikan. Dalam (artikel okezon.com, 2008) bahwa kualitas pendidikan Indonesia, terutama perguruan tinggi memang masih tertinggal dengan negara barat maka itu perlu strategi tepat untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia. Seperti halnya dengan kualitas pendidikan UNTIRTA yang masih tertinggal, dan juga banyak fasilitas yang kurang memadai sehingga terhambatnya proses pendidikan dan ini akan mempengaruhi reputasi perguruan tinggi itu sendiri, semisal lagi dalam teknik pengajaran di UNTIRTA masih ada saja dosen yang masih terfokus dalam teks book dalam memberikan pengajarannya, sehingga ini membuat mahasiswa jenuh dengan apa yang diberikan dosen saat kuliah berlangsung, kemudian kurang jelasnya dalam menyampaikan materi. Apa ini bukan berarti kualitas pendidikan kita masih rendah? dan pastinnya perlu ditingkatkan supaya tidak tertinggal dari perguruan tinggi ternama di Indonesia atau pun macan negara. Kedua, menumbuhkan jiwa kreatifitas. Setiap mahasiswa atau pun dosen pasti memiliki jiwa kreatifitas berbeda. Bisa berupa penelitian yang berdekatan dengan kondisi alam, sosial, dan budaya, atau pun menciptakan lapangan usaha yang bersifat enterpreunership sehingga melatih kemandirian mahasiswa dan dosen, serta bermanfaat bagi masyarakat dan mengurangi jumlah penganguran. Ketiga, menciptakan kampus yang akademis, kampus yang sudah lama diimpikan masyarakat Banten, yang didalamnya adalah orang-orang yang memiliki keahlian dan keilmuan tinggi, serta berwawasan luas, cerdas, kritis yang dapat membawa reputasi UNTIRTA berkembang maju diseluruh dunia, dan juga dijadikan pertukaran pelajar antar universitas luar negeri. Salah satu usaha yang dilakukan dalam pengembangan akademik ini adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca, berdiskusi, baik bahasa Indonesia atau bahasa internasional, dan lainnya, karena kita sebagai manusia yang dibekali oleh Allah SWT (akal) yang seharusnnya lebih paham dibanding seekor binatang (rayap) yang suka melahap buku hingga habis atau pun kancil yang selalu mengeluarkan idenya yang brilliant dalam menghadapi musuh-musuhnya.

Dalam mewujudkan universitas kelas dunia sekali lagi jangan memperbanyak janji-janji yang bagus, namun usaha atau pekerjaan yang serius dan sungguh-sungguh, sehingga benar-benar terbukti hasilnya. Semoga dengan usaha bersama maka UNTIRTA mencapai world class university.


*Ririn Rahayu adalah mahasiswa Agroekoteknologi Untirta angkatan 2006 yang sedang belajar mendalami kepenulisan dan menjadi 10 finalis lomba artikel tingkat Universitas.

Tidak ada komentar: