Jumat, 02 September 2011

Pemira Untirta Kacau



Pada hari Rabu, tanggal 28 Desember 2010, tepat pukul 09.00 sampai dengan selesai dan penghitungan perolehan suara, di Kampus UNTIRTA sedang melakukan hajat besar yaitu PEMIRA. Semua aktivitas mahasiswa melakukan pencoblosan ke tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing fakultas. Namun sangat disayangkan pada hari itu karena dari banyaknya mahasiswa di UNTIRTA sekitar 4000 lebih, sedikit sekali yang menggunakan hak pilihnya. Padahal satu suara sangat berarti demi kemajuan dan kebangkitan UNTIRTA menuju arah yang lebih baik yang di amanahkan kepada calon pemimpin tingkat Jurusan, Fakultas, dan Bem Universitas. Ini terjadi karena kinerja KPU kurang mensosialisasikan atau menginformasikan kepada mahasiswa tentang adanya PEMIRA di UNTIRTA, pantas saja yang memilih tahun ini sangat sedikit ketimbang tahun kemarin. Ada apa ini?


Suasana di UNTIRTA menjadi gelap gulita pada pukul 21.00 lebih, suasana menjadi ricuh ketika listrik mati. Banyak orang yang semakin memanas tentunya dari pihak pendukung calon ketua masing-masing, untuk menghindari terjadinya penyimpangan atau kecurangan maka semua sinar seperti handphone, motor dinyalakan untuk menerangi ruangan yang ada disekitar TPS. Namun malam itu di setiap TPS masih banyak mahasiswa yang non regular belum selesai pencoblosan dan menggunakan hak pilihnya. Dari tahun ke tahun TPS yang paling sepi adalah TPS Faperta (Fakultas Pertanian) di mana mahasiswa yang ada di Faperta tidak sebanyak yang ada di Fakultas lainnya dan hari itu pun mahasiswa diliburkan karena dosen berhalangan hadir untuk mengikuti seminar loka karya maka untuk tahun ini sangat sedikit partisipasinya dari mahasiswa Faperta. Berbeda halnya dengan TPS yang ada di FKIP semakin rame dan menimbulkan kegaduhan. Semua orang yang ada di sana terlihat panic dan mencemaskan PEMIRA tahun ini begitu juga dengan TPS lainnya.


Jujur dengan Kenyataan yang ada
Pendukung atau tim sukses calon ketua yang ada di Jurusan, Fakultas dan Bem Universitas, sangat mengkhawatirkan dengan perolehan suara yang nanti dibacakan. Apakah banyak atau sedikit suaranya dari masing-masing calonnya? Semua antusias untuk menjadi saksi pada pengumuman hasil final PEMIRA khusus bagi tim suksesnya, yang membuat heboh adalah calon PRESMA UNTIRTA dimenangkan oleh siapa?. Seharusnnya bagi pendukung masing-masing calon sudah menerima apa yang bakal terjadi nantinya, entah itu menang atau kalah bagi calon yang di dukungnya. Siapaun yang terpilih mungkin itulah rencana Allah SWT yang terbaik untuk mengamanahkan jabatan besar itu. Dari keseluruhan fakultas yang ada di UNTIRTA terdiri dari FKIP, HUKUM, FAPERTA, FE, FT, FISIP bahwa untuk suara PRESMA dimenangkan oleh nomor satu.

Mungkin untuk pendukung nomor satu sangat bangga dan terharu juga terkejut dengan kerja keras timnya sehingga calon yang didukungnya memperoleh suara yang terbanyak dari calon rivalnya nomor dua dan tiga. Begitupun sebaliknya untuk yang mendukung nomor dua, dan tiga pasti ada rasa kecewa dan sedih tidak bisa memenangkannya seperti pendukung TIMNAS Indonesia yang tidak dapat membawa Piala AFF dengan kekalahannya dari TIMNAS Malaysia pada final pertama 0-3. Pada dasarnya ini adalah pembelajaran buat kita semua untuk tetap berlapang dada walau yang kita inginkan tidak dapat tercapai untuk memenangkannya dan seharusnya sudah siap dengan kekalahan atau kemenangan, itulah kompetisi. Sudah dijelaskan sebelumnya pemimpin yang terpilih adalah keputusan dari Allah untuk mengamanahkannya untuk dapat membawa UNTIRTA kedepan lebih baik lagi. Namun ada saja orang yang tidak menyukai dengan kemenangan nomor satu, padahal itu sudah dibuktikan dengan cara demokrasi melalui perolehan suara yang terbanyak. Seperti yang dilakukan pemilihan Presiden, Gubernur, dan lainnya. Seharusnya mahasiswa kaum yang intelektual menjadi panutan yang baik bagi masyarakat dan jika calon yang di dukungnya tidak menang maka jangan mencari kesalahan orang lain agar ia terlihat salah. Bukankah kita semua adalah saudara, apalagi bila muslim seharusnya tidak ada lagi perselisihan. Karena seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak saling mendengki dan saling membenci jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara.


Apapun yang terjadi dari hasil PEMIRA UNTIRTA tahun ini semoga ada hikmahnya, semoga ke depan UNTIRTA lebih baik dan menjadi Universitas terbaik se-Indonesia.

Salam Kedamaian


Tidak ada komentar: